Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan | Buku Bagus

Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan

  • Kamis, 08 November 2012
  • Katagori : , , , , ,
  • Helga Wijaya XI IPA 2 / 8

    Data buku :
    • Judul : Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan
    • Penulis : Prof. Dr. F.G Winarno dan Ir. Titi Sulistyowati Rahayu
    • Penerbit : Pustaka Sinar Harapan
    • Cetakan : I, 1994
    • Tebal : 344 halaman
    • ISBN : 979 – 416 – 252 – 3
    Berkembangnya teknologi dalam bidang pangan saat ini, semakin banyak makanan yang diproduksi, dijual, atau dikonsumsi dalam bentuk yang berbeda, seperti berbagai jenis makanan dalam kemasan, daging kornet, ataupun minuman dalam botol. Selain produksi dapat dilakukan sekaligus dalam jumlah besar karena lebih tahan lama, banyak orang memilih makanan atau minuman yang dapat langsung dikonsumsi, atau dapat diolah dengan cara yang lebih praktis, karena tidak mempunyai banyak waktu untuk mengolah bahan makanan tersebut.
    Semua jenis makanan ini dapat lebih awet karena dibuat menggunakan penggunaan bahan tambahan makanan (BTM). Secara umum, BTM didefinisikan sebagai bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan dengan tujuan tertentu. Penggunaan bahan makanan ini hanya dibenarkan jika bertujuan untuk mempertahankan nilai gizi makanan, untuk konsumsi orang tertentu (misal orang yang sedang diet), mempertahankan mutu makanan, untuk keperluan pembuatan, pengolahan, maupun, pengangkutan makanan, dan untuk membuat makanan kelihatan lebih menarik.
    Jenis – jenis bahan tambahan ini ada banyak, diantaranya adalah antioksidan, pemanis buatan, pengental, pengawet, pewarna, dan sebagainya. Di dalam buku ini dibahas mengenai beberapa kontroversi tentang penggunaan bahan tambahan tersebut, antara lain MSG (Monosodium Glutamat) sebagai pembangkit rasa, pewarna buatan untuk meningkatkan minat membeli, karena biasanya orang akan melihat penampilan luar yang lebih bagus sehingga tertarik membeli, pemanis buatan seperti sakarin, siklamat, dan aspartam, yang mempunyai daya kemanisan jauh lebih besar dibanding gula pasir biasa, pengawet makanan secara fisik seperti formalin dan boraks, untuk menghasilkan makanan yang kelihatan lebih segar,padahal formalin biasa digunakan untuk melindungi bahan tekstil dari jamur dan mengawetkan mayat.
    Buku ini juga membahas mengenai kontaminasi macam – macam zat di dalam makanan. Beberapa diantaranya adalah kontaminasi nitrit dan aflatoksin di dalam makanan dan kontaminasi logam berat seperti timbal (Pb), cadmium (Cd), dan merkuri (Hg). Selain itu buku ini juga membahas tentang residu pestisida (dari insektisida, fungisida, maupun herbisida) dan obat – obatan ternak, seperti anti penyakit pada ayam, atau hormon perangsang pertumbuhan (obat – obat anabolik) yang dapat sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia.
    Penyebaran informasi yang tidak benar seringkali menjadi salah sati pemicu terjadinya Chemophobia (ketakutan terhadap bahan kimia) di masyarakat. Banyak orang jadi mengira bahwa bahan makanan alami lebih baik daripada bahan kimia, padahal ada beberapa bahan makanan yang dapat bersifat mutagenik dan karsinogenik seperti jamur pangan, seledri, daun teh, dan ikan. Semua bahan kimia jika digunakan dengan dosis berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan, maka perlu ditetapkan batas penggunaan harian (Acceptable Daily Intake). ADI ini merupakan suatu batasan bahan tambahan yang setiap hari dapat diterima dan dicerna oleh tubuh tanpa mengalami resiko gangguan kesehatan, sebagai contoh ADI untuk β-karoten = 2,50 mg/kg berat badan, ADI untuk asam benzoat dan garam – garaman = 0,5 mg/kg berat badan.
    Buku ini ingin mengajak kita agar berhati – hati dalam memilih bahan makanan yang baik. Bahan makanan tersebut tidak harus selalu yang diawetkan atau yang kelihatan lebih segar dan menarik saat dipandang, karena hal itu dapat menunjukkan makanan tersebut sudah tercampur dengan banyak bahan kimia. Namun, tidak semua bahan makanan alami lebih baik dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti jamur pangan dan seledri yang dapat bersifat karsinogenik bagi tubuh. Intinya semua bahan makanan baik yang alami maupun yang mengandung bahan kimia jika dikonsumsi terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Secara umum, kelebihan buku ini adalah menjelaskan secara lengkap tentang jenis – jenis bahan kimia tersebut, dilengkapi dengan tabel, seperti jenis bahan tambahan berdasarkan nomor urut dengan fungsinya.
    lintasberita

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar