Penulis : Nurla Isna Aunillah
Editor :Virsya Hany
Tata Isi : Violet Vitrya
Tata Sampul : Ruri Hefni
ISBN :978-602-978-585-2
Halaman :167
Cetakan : I, April 2011
Penerbit : FlashBooks
Belakangan mulai bermunculan buku yang membahas mengenai mitologi. Mitologi berupakan ilmu yang menjelaskan mengenai mitos. Istilah ini mulai dipakai sejak abad 15. Mitos merupakan cerita rakyat yang tokohnya adalah dewa, setengah dewa atau monster yang terjadi di dunia lain pada masa lampau. . Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.
Mitos bisa dibagi bersadarkan wilayah, waktu dan agama. Metoa berdasarkan wilayah misalnya Mitos Asia, Mitos Afrika, Mitos Eropa. Berdasarkan waktu misalnya Mitos Mesir kuno dari zaman perunggu, lalu Mitos Slavic dari zaman prasejarah akhir.
Dalam wikipededia disebutkan mitos tidak boleh disamakan dengan fabel, legenda, cerita rakyat, dongeng, anekdot atau kisah fiksi. Mitos dan agama juga berbeda, namun meliputi beberapa aspek. Lebih lanjut lagi, mitos terkait dekat dengan legenda maupun cerita rakyat. Tidak seperti mitos, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dinggap sebagai suatu yang suci yang dipercaya kebenarannya. Sedangkan legenda, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelakunya pada legenda adalah manusia bukan dewa dan monster seperti pada mitologi.
Buku Mitologi Dunia ini memuat mengenai Mitos Para Dewa Bangsa Yunani, Mitologi Para Dewa Bangsa Mesir, Mitologi Para Dewa Bangsa Cina, Mitologi Tempat Terpopuler di Dunia, Mitologi Seputar Tokoh-tokoh Populer, Mitologi Makhluk Populer, Sayang yah tidak ada Mitologi dari tanah air kita tercinta ini, kalau pun ada hanyalah mengenai Gunung Merapi dalam Mitos Tempat Terpopuler di Dunia serta Mitos Nyi Roro Kidul dalam Mitos Seputar Tokoh-tokoh Populer.
Alasan saya membeli eh tepatnya menodong Dion buku ini karena mengharapkan mendapat tambahan referensi seputar mitologi. Maklumlah belakangan aneka buku fantasi yang mengamil inspirasi dari metologi berebut menarik perhatian saya sehingga dibutuhkan banyak referensi untuk bisa mengupasnya dalam sebuah repiu yang ciamik ^_^
Hayuh kita intip sama-sama yah,....
Judul buku ini adalah Mitologi Dunia, namun setiap babnya menggunakan kata Mitos. Waduh.... bagi yang tidak memahami bahwa Mitologi berupakan ilmu yang menjelaskan mengenai mitos pasti akan merasa heran. Sekedar saran jika memang akan menggunakan istilah yang berbeda sebaiknya diberikan pemahaman terlebih dahulu. Apalagi mengingat di dalam cerita kadang menggunakan istilah Mitologi, dilain cerita menggunakan istilah Mitos.
Dalam Mitologi Yunani diuraikan mengenai dua belas dewa. Mulai dari Dewa Zeus yang dianggap Bapak Para Dewa, Ares Dewa Perang yang perkasa, Athena yang memiliki banyak tugas yaitu sebagai Dewi Perang, Dewi Kerajinan tangan, Dewi Keterampilan Rumah Tangga dan Dwi Perang, hingga Dionysus. Nah yang ini segera menarik perhatian saya ^_^
Dionysus mendapat anugerah ajaib berupa kemampuan menyuling anggur menjadi minuman yang lezat. Air suling buah anggur adalah pembawa kegembiraan maupun penyebab kegilaan. Ciptaannyayang memabukkan itu bisa membuat heboh peminumnya dan juga menyulut kekacauan akibat mabuk. Pada masa kuno, pemujanya berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum hingga mabuk. Hem kira-kira bagaimana yah kelakuan seseorang yang mimiliki nama nyaris sama itu *berpikir keras*
Dalam Mitos Dewa Mesir Kuno, kita akan bertemu dengan Ra/Re/Rah Dewa Matahari, penguasa tertinggi. Dewa ini dianggap memimpin seluruh langit, bumi dan bawah tanah. Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia. Bahkan mereka mengatur aspek kehidupan umat manusia, termasuk memberkati, melindungi, menghukum dan mencabut nyawa manusia. Konon, dewa ini sering berubah dari waktu ke waktu didasari dengan perjalanan matahari dari pagi hingga petang hari.
Lalu ada juga Dewi Maat. Dewi yang satu ini mempunyai banyak tugas, yaitu sebagai Dewi Kebenaran, Dewi Keseimbangan, Dewi Keteraturan, Dewi Hukum, Dewi Moralitas dan Dewi Keadilan. Terciptanya keserasian dan keseimbangan alam semesta ini diyakini sebagai salah satu bukti keberadaannya.
Gunung Merapi yang belum lama ini meletus merupakan gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Masyarakat Yogyakarta percaya bahwa gunung ini memiliki penjaga. Mitos nya berawal dari kisah Panembahan Senopati yang melakukan nyepi di Pantai Parangkusumo. Ada beberapa nama yang dianggap sebagai penguasa gunung tersebut, yaitu Mpu Romo Permadi (pemilik tanah pemukiman Gunung Merapi), Eyang Panembahan Prabu Jagad ( tetua Gunung Merapi dan diyakini bersemanyan di puncak gunung) Eyang Megantoro (penjaga kawah Gunung Merapi) atau Kawah Candradimuko, Nyai Gadung Mlati (pengatur kesuburan daerah kawasan di sekitar Gunung Merapi), Farlo Farli (sang pemberi peringatan jika ada sesuatu seputar gunung tersebut)
Dalam http://www.indospiritual.com/artikel_misteri-gunung-merapi.html disebutkan bahwa Gunung Merapi dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus. Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan
Penduduk di daerah Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tentang adanya tempat-tempat angker atau sakral. Tempat-tempat yang paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi sebagai istana dan pusat keraton makhluk halus Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. “Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Keraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus.
Bagian dari keraton makhluk halus Merapi yang dianggap angker adalah Gunung Wutoh yang digunakan sebagai pintu gerbang utama Keraton Merapi. Gunung Wutoh dijaga oleh makhluk halus yaitu “Nyai Gadung Melati” yang bertugas melindungi linkungan di daerah gunungnya termasuk tanaman serta hewan.
Beberapa jenis binatang keramat tinggal di hutan sekeliling Gunung Merapi dimiliki oleh Eyang Merapi. Binatang hutan, terutama macan putih yang tinggal di hutan Blumbang, pantang ditangkap atau dibunuh. Selanjautnya kuda yang tinggal di hutan Patuk Alap-alap, di sekitar Gunung Wutoh, dan di antara Gunung Selokopo Ngisor dan Gunung Gajah Mungkur adalah dianggap/dipakai oleh rakyat Keraton Makhluk Halus Merapi sebagai binatang tunggangan dan penarik kereta.
Sudah menjadi tradisi keagamaan orang Jawa yaitu dengan mengadakan selamatan atau wilujengan, dengan melakukan upacara keagamaan dan tindakan keramat. Dahulu sebelum Mbah Marijan meninggal, beliau yang bertugas memimpin upacara. Upacara Selamatan Labuhan diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni tanggal 30 Rajab. Upacara dipusatkan di dusun Kinahrejo desa Umbulharjo.
Sementara kisah Nyi Roro Kidul dimuat cukup mendalam. Ada dua versi yang beredar di masayarakat kita. Versi seputar asal Nyi Roro Kidul versi Jawa berbeda dengan Versi Sunda. Jika dalam masyarakat Jawa Nyi Roro adalah putri dari Raja Munding Wangi bernama Kadita, maka dalam veri Sunda, Nyi Roro Kidul adalah putri Prabu Siliwangi yang bernama Lara Kadita.
Pada masa berkembangnya kejayaan Agama Hindu di nusantara, sosok Nyi Roro Kidul cukup dikenal karena dianggap sebagai menyeimbang kehidupan, khususnya kehidupan laut. Namun saat berakhirnya masa Hindu perannya bergeser bahkan sering diidentikan dengan ratu siluman yang mera meminat korban dan digambarkans ebagai tokoh yang haus seks. Tapi sejak Sultan Agung Yogyakarta kembali mengangkat mitosnya, kembali Nyi Ratu Kidul mendapat pengormatan.
Lumayanlah untuk tambah-tambah referensi
Kalau tambah pintar sih tidak terlalu he he he
Thx Dion.... *menunggu buntelan yang lain*
0 komentar:
Posting Komentar