Laki-Laki Beraroma Rempah-Rempah
by Tina K
Paperback, 262 pages
Published 2009 by Kutubuku Sampurna
ISBN139786029501218
Cover yang didominasi warna merah. Dengan coverboy gambar animasi (intinya bukan asli) seorang pria tempo dulu. Tempo dulu maksudnya, cover boy zaman-zaman jadul. Hehehe..
Saya baru tahu nama Tina K, setelah ia memberikan kata pengantar di kumpulan cerpen-nya Kurnia Efendi, Burung Kolibri Merah Dadu. Dari isi kata pengantarnya, saya berkesimpulan awal bahwa ia dan Kurnia Efendi adalah penulis seangkatan, dan tentunya ada kemiripan karakter menulis mereka.
(hampir) tidak meleset simpulan saya. Buku yang berisi 18 cerpen ini, memang menceritakan kehidupan cinta, ya..lagi-lagi tema ini. Namun ada yang menarik. Semua cerpennya bersudut pandang pada seorang perempuan.
Dari tema (cinta) itu, bila dibuat sub-sub tema, cerpen ini dapat diklasifikasikan lagi ke dalam subtema berpisah, mendua, gambar diri, perjodohan, cinta tak sampai, kerinduan, dsb.
Kebanyakan kisahnya cerpennya berlatar belakang kota jakarta, ada semacam gap teknologi antara kisah dalam cerpen dengan kondisi umum saat ini. dalam cerpen, kebanyakan si pelaku/tokoh menggunakan teknologi telepon (bukan handphone), telex, dan surat. Ada satu cerpen yang sudah update dengan kondisi masa sekarang yang digambarkan dengan penggunaan situs facebook sebagai ajang berkenalan. Ada yang menggelitik memang, terkait dengan penggunaan teknologi email, seperti pada cerpen yang berjudul "Laki-laki Beraroma Rempah-Rempah" berikut.
"Dia datang ke Indonesia. Tentu mencarimu. Karena kau tak pernah balas emailnya, dia pikir lebih baik dia datang sendiri dan melamarmu sekali lagi." (hlm 18)
Mungkin kurang masuk akal aja kalau ada email yang tidak dibalas, apalagi dari seseorang yang ada di hati. Yah mungkin saja, kata email disini mereplace kata surat, yang bisa saja tidak dibalas karena pindah alamat, atau memang suratnya tidak diterima.
lagi, Cerpen "Badai Siang Hari" menyebutkan ada mazda 323. Dari penelusuran google, aku ktahui bahwa tahun pembuatan mobil itu berkisar tahun 1985-1997. Kebanyakan tahun pembuatannya di tahun 1980-an. Nah mungkin para pembaca yang masa-masanya di zaman ini cocok kalau mau bernostalgia.
ada paragraf yang meceritakan Putri Duyung Sirenette saya kutip disini (dari Melintas Sunyi)
Kata orang, mutiara adalah lambang air mata. Apa betul? Digerakkan jarinya. Dia selalu menyukai mutiara. Jika hal itu benar, mutiara itu lambang kesedihan, itu cocok untuknya. Pernah didengarnya dongeng yang mengatakan asal mutiara itu dari air mata Sirenette, putri duyung cantik yang malang, yang jatuh cinta pada seorang pangeran. Nyatanya Pangeran Igor kawin dengan putri lain, meninggalkan Sirenette merana seorang diri sebelum akhirnya mencebur ke laut dan berubah menjadi titik-titik air. (hlm 51)
Cerpennya cukup ringan. Tidak dibutuhkan kerja keras untuk memahami jalan ceritanya. Berhubung kumpulan cerpen ini dibuat oleh satu pengarang, kita tidak akan sulit mencernanya, karena ada beberapa kemiripan tokoh dan alur cerita satu cerpen dengan cerpen yang lain. Sayangnya masih ada salah ketik yang seharusnya tidak perlu terjadi,
venetian blind: (apakah maksudnya vertical blind)
fruit puch (mungkin maksudnya fruit punch)
berakhir pecan (mungkin maksudnya pekan)
Buku Laki-Laki Beraroma Rempah-Rempah - ulasan
Katagori :
buku,
buku bagus,
Fiksi Dewasa,
Kumpulan Cerpen,
resensi buku,
sinopsis buku,
ulasan buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar