"Waaaahhh …," nenek menyeletuk takjub saat melihat mobil berhenti dan menaikkan seorang penumpang.
Celetukan semacam itu sangat kerap terlontar dari mulut Alice dan keluarganya. Sebagai pendatang baru, kehidupan di Australia penuh dengan kejutan. Mobil bertebaran di mana-mana, dan mereka tak menolak berhenti hanya untuk seorang nenek tua! Di Kamboja, asal mereka, hal semacam itu jelas tidak mungkin.
Kejutan yang luar biasa mereka temukan justru di supermarket. Di rak, berderet daging kaleng dijual dengan harga sangat murah. Merasa girang, mereka membelinya beberapa.
Hari itu makan malam mereka istimewa, hingga televisi memperlihatkan sebuah iklan daging kalengan. Astaga! Ternyata daging yang mereka beli adalah makanan anjing.
Dunia Alice menuturkan kehidupan sebuah keluarga imigran Kamboja di negeri baru, Australia. Kocak dan menggelitik, novel ini benar-benar menghibur sampai ke sumsum tulang belakang Anda. souce: Goodreads.com
Jika diibaratkan makanan, Dunia Alice ini layaknya RUJAK: manis, pedas, asin, asam; semuanya lengkap tersaji dalam satu hidangan. Bisa dikatakan, buku ini merupakan autobiografi sang penulis, menceritakan pengalaman bermigrasi dari negeri yang tengah dilanda krisi dan peperangan ke negeri yang mereka anggap "surga".
Sayangnya, "surga" dan Bapak Pemerintah yang keluarga Alice anggap hampir setara dengan dewa-dewa ini tak berlangsung lama, karena cultural shock yang dialami oleh keluarga Alice. Salah satu masalah terbesar mereka adalah karena ketidakmampuan mereka dalam berbahasa Inggris.
Dalam setiap bab, kita akan disodori dengan berbagai macam peristiwa, mulai dari Alice sebelum lahir hingga remaja. Pergulatan batin seorang anak yang hidup jauh dari tanah leluhurnya ini tertangkap jelas di narasi Alice. Kalau aku perhatiin, sangat jarang ditemukan konjungsi antar kalimat yang menunjukkan waktu di sini, seperti: ketika, kemudian, selanjutnya, besoknya, dst. Alice menceritakan semuanya seperti slideshow yang diputar cepat, dengan kilasan-kilasan khusus di setiap babnya.
Salah satu hal menarik yang ada di dalam buku ini adalah ketika Ibu Alice mengeluh ia sama sekali tak bisa berbahasa Inggris, dan nyaris gila karenanya. Di usianya yang masih muda dan labil, Alice harus menghadapi krisis percaya diri yang dialami oleh ibunya itu. Kemudian salah satu scene menarik lainnya yang tak ketinggalan adalah ketika Alice merasa hampir gila dan menganggap dirinya hanya cangkang tanpa isi saat menghadapi ujian nasional yang sangat menentukan nasibnya. Khas remaja, namun terselip kedewasaan hasil bentukan karakter masing-masing tokoh di keluarganya.
Novel yang menarik sebenarnya, sayangnya alur yang lambat di halaman-halaman awal lumayan membuat malas untuk membaca kelanjutannya. Di beberapa bab awal, aku sendiri sempat kurang mengerti akan dibawa kemana cerita ini. Namun hingga selesai halaman terakhir, aku ngga nyesel baca buku ini. Potret kehidupan keluarga Cina yang mati-matian mempertahankan jiwa kuningnya di tanah orang kulit putih ini terlalu menarik untuk dilewatkan.
*P.S Terima kasih untuk Bentang atas buntelannya :)
Judul: Dunia Alice (Unpolished Gem)
Penulis: Alice Pung
Penerbit: Bentang Pustaka
Detail: 310 halaman, 2011
ISBN: 9786028811262
0 komentar:
Posting Komentar