Burung Kolibri Merah Dadu
by Kurnia Effendi
Paperback, 260 pages
Published 2008 by C Publishing (first published 2007)
Saya baru tahu kalau pengarang buku ini adalah penulis yang terkenal pada masanya majalah Anita Cemerlang, Gadis, dan majalah remaja lainnya di tahun 1980-an.
Ternyata setelah melihat profil beliau dan beberapa karangannya, ternyata saya memiliki buku "Kincir Api" yang belum saya baca sama sekali. Dan sayangnya, buku itu ada di Medan sekarang.
Saya membaca buku ini dengan membaca kata pengantar terlebih dahulu. Testimoni dari dua orang sahabat Kurnia Efendi, yaitu Tina K. dan Reda Gaudiamo cukup memberikan pemahaman awal bagaimana Kurnia Efendi menuangkan ide-ide ceritanya dalam sebuah cerita pendek.
Selanjutnya yang kedua saya lakukan ialah membaca profil di bagian belakang. Kumpulan Cerpen yang dimuat di buku ini adalah cerpen yang sudah diterbitkan di berbagai media cetak seperti Anita Cemerlang, Citra Media , Femina, Nova, Gadis, Jawa Pos. Kurun waktu penerbitannya juga sangat beragam. Dari 14 cerpen dalam buku ini, 5 buah cerpen diterbitkan pada kurun waktu 1980-an, sementara 9 buah cerpen diterbitkan di tahun 2000-an. Ada catatan, cerpen "Angsa Putih" dua kali terbit. Pertama di tahun 1995 (Anita Cemerlang) dan satu lagi di tahun 2005 (Citra Media).
Setelah cerpen terakhir (selamat datang matahari), satu lagi testimoni datang dari sahabat Kurnia, yakni Arya Gunawan. Sebagai rekan di lingkungan organisasi kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung,tentunya Arya paham benar karakter Kurnia, apalagi di dunia tulisan cerpen, tentunya Arya mengerti karena beberapa setting cerita dan mungkin juga tokoh terinspirasi kehidupan kampus.
Saya sependapat dengan testimoni ketiga sahabat Kurnia, bahwa ia sangat pintar mengelola kata-kata dengan indah. Suatu hal yang tampaknya biasa, sangat manis kalimat yang dipilihnya untuk menggambarkan hal itu,
Gerimis turun lagi. Seperti percik air mata bidadari. Melompat diantara sela dedaunan. Terpelanting dari ujung genting. Terbanting ke rerumputan. Di aspal jalan. Di tanah dan kerikil. Di rambut para pejalan kaki. Membasahi sepatu. Perlahan-lahan membasahi sebagian kota Bandung. (hlm 16)
cerpen berjudul Burung Kolibri Merah Dadu sendiri ditujukan kepada sahabatnya, Fransiska. Yang dimaksud Fransiska yaitu Tina K, yang memberi testimoni di awal buku ini. Burung Kolibri yang ada di cover buku adalah burung kertas, aslinya burung kolibri (yang posenya mirip di cover adalah seperti ini)
sumber:all-mistery.blogspot.com
Yang mengganggu kenikmatan saya membaca cerpen ini adalah kelemahan penguasaan saya akan setting cerita yang didominasi oleh Kota Bandung, Jatinangor, ITB, Unpad beserta sebagainya bandung :) saya rasa buat yang pingin bernostalgia lewat cerita, sangat tepat membaca buku ini.
Selain itu, saya bukanlah angkatan pembaca Anita Cemerlang, ceritanya banyak berbumbu romantis, berimajinasi tinggi, dan minim konflik.yah namanya juga kumpulan cerpen untuk hari valentine gitu kali ya.
(sekali) lagi, tiga bintang dari saya
hws08082010
Buku Burung Kolibri Merah Dadu - ulasan
Katagori :
buku,
buku bagus,
Fiksi Dewasa,
Kumpulan Cerpen,
resensi buku,
sinopsis buku,
ulasan buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar