Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka menjadi pembela seorang pemuda kulit hitam. Saat Atticus Finch membela seseorang yang diangap sampah masyarakat, kecaman pun datang dari seluruh penjuru kota. Di tengah terpaan masalah yang menimpa keluarganya, si kecil Scout belajar bahwa kehidupan tidak melulu hitam dan putih. Bahwa prasangka seringkali membutakan manusia. Dan bahwa keadilan tidak selalu bisa ditegakkan.
Sebelumnya saya tak tahu mengapa buku ini punya rating tinggi di goodreads. Kalau menilik dari judulnya, sepertinya ini kisah thriller dan misteri. Memang pemilihan cover juga berpengaruh pada hasrat membaca, makanya baru sekarang sempet baca ini buku. Makasih buat mba Fanda, Mia, dan Aleetha yang telah mengompori saya untuk give this book a try.
And yes, I like this book. Not 5 stars actually, cuma bintang 4 aja. Namun sebenernya saya suka buku ini, dan saya jadi mengerti mengapa banyak orang menyukainya juga.
Saya cukup yakin Atticus Finch akan menjadi ayah idola "superhero" sepanjang masa. Sebagai seorang orang tua tunggal, Atticus memang payah namun sekaligus hebat. Dengan menggunakan prinsip-prinsip pendidikan modern, dia mendidik anak-anaknya hingga Scout dan Jem Finch menjadi anak-anak yang tidak terkontaminasi dengan budaya pada saat itu.
Bagaimana ketika mereka berdua memiliki nilai-nilai yang mereka anut, tanpa takut merasa berbeda dari kebanyakan orang di Maycomb saat itu. Bagaimana Jem dan Scout merasa terluka karena seorang kulit hitam dituduh melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ia lakukan. Atau bagaimana mereka belajar bahwa membunuh burung Mockingbird itu dosa karena burung itu tidak pernah merugikan siapapun, yang dilakukan burung itu hanya bernyanyi untuk manusia.
Banyak banget pelajaran yang dapat diambil dari buku ini, meskipun saya sendiri merasa kekuatan endingnya masih kurang meninggalkan bekas, mungkin karena kondisi saya waktu membaca buku ini yang kurang mendukung mungkin ya. Karakter Atticus jelas sangat membekas, mungkin ia akan menjadi tokoh pahlawan anti-rasis sampai saat ini. Dan menurut saya, pembangunan karakter masing-masing tokoh juga sangat bagus. Dari saat Scout masih polos dan penakut hingga di saat terakhir ia menjadi pemberani. Sayangnya, menurut saya Scout ini agak terlalu dewasa untuk ukuran anak 8 tahun. Cara ia menggambarkan sesuatu ngga seperti layaknya anak kecil.
Diluar itu semua, buku ini emang layak jadi buku favorit. Hebatnya, buku ini adalah satu-satunya buku yang pernah ditulis oleh Harper Lee. Meskipun untuk beberapa orang kulit hitam, buku ini tak sebagus yang dianggap, namun tetap saja buku ini menjadi semacam monumen untuk mengingatkan kita semua bahwa hanya ada satu manusia di dunia ini; manusia.
Quote favorit saya:
Aku sadar aku tak pernah gemar membaca, bukankah orang tak pernah gemar bernafas? -- Jean Louise Finch
Judul: To Kill A Mockingbird
Penulis: Harper Lee
Penerjemah: Femmy Syahrani
Penerbit: Mizan
Detail: 533 halaman
ISBN: 9793269782
0 komentar:
Posting Komentar