Judul : The Girl Who Kicked the Hornets' Nest
Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina & Nur Aini
Penyunting : Esti Budihabsari
ISBN : 978-602-8579-45-2
Halaman : 984
Penerbit : Qanita
"Itu dia.”
”Maksud Anda?”
”itu Lisbeth Salender. Gadis yang dicari-cari selama beberapa minggu ini karena tiga kasus pembunuihan di Stockholm”
Dr. Jonasson sama sekali tidak mengira, gadis yang dibawa masuk ruangan UGD adalah gadis yang paling dicari. Yang ia tahu adalah bagaimana menyelamatkan pasiennya, sisanya harus menunggu. Lisbeth Salander ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan. Sementara sang ayah yang juga musuh bebuyutannya Zalachenko ditemukan dengan luka menganga yang mengerikan, munbgkin akibat sabetan kampak di bagian wajahnya. Salah satu kakinya remuk. Mereka ditemukan oleh Blomkvist, orang terakhir di muka bumi yang ingin ditemui Lisbeth Salender!
Sementara itu Niedermann yang mengubur Lisbeth Salender tidak diketemukan jejaknya setelah empat puluh delapan jam sejak ia berhasil kabur. Bagi Zalachenko ini merupakan hal yang menggembirakan. Ini menandakan otaknya berfungsi, dan Niedermann yang otaknya berfungsi tidak terkalahkan. Sungguh keluarga yang bahagia!
Lisbeth Salender berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, alih-alih sukses membunuh ayah dan musuh bebuyutannya, ia malah dirawat di rumah sakit. Tidak saja harus berurusan dengan pihak yang berwajib, ia juga harus menghadapi lawan yang tak kasat mata, kuman penyakit serta efek dari operasi mengeluarkan peluru dari otaknya. Yang lebih menyakitkan lagi, Zalachenko juga dirawat di kamar hanya berjarak sekian meter dari kamarnaya. Musuh berada di dekatnya namun ia tak bsia berbuat apa-apa!
Selanjutnya........................, sejujurnya saya bingung harus memulai dari mana. Setiap lembar buku ini ”bercerita” dengan aneka topik. Memang kisah dasarnya adalah Lisbeth Salender, tapi kisah pendamping yang membuat buku ini ”hidup” sungguh luar biasa! Dari sekedar mencari bukti-bukti tidak bersalahnya Lisbeth Salender, kita akan menemukan bagaimana seorang pemimpin sebuah media massa dibajak e-mailnya, bagaimana sebuah perusahaan toilet ternyata berhubungan dengan banyak hal, seorang suami yang memberikan izin istrinya mempunya kekasih dengan syarat yang sangat sederhana. Sementara itu, urusan konspirasi tentunya menjadi bumbu penyedap yang membuat cerita kian terasa nikmat.
Jadi sebaiknya baca sendiri saja yah ^_^ Jika sudah kita bisa berdiskusi.
Saya jadi kian cemburu dengan Mbak Esti Budihabsari yang selalu bisa mendapat kesempatan membaca buku-buku ciamik seperti ini.
Dalam buku ini, saya tidak hanya dimanjakan dengan aneka adegan seru, namun juga mendapat pencerahan bagaimana industri sebuah media massa bekerja. Sungguh berbeda dengan teori yang dulu saya terima. Buku ini memberikan pengetahuan praktis bagaimana media massa bisa membentuk opini publik, bagaimana media berkuasa serta bagaimana kerja orang-orang yang berada dalam media itu. Sebuah tambahan pengetahuan mengenai istilah Amazon di halaman 275 membuat kedua bola mata saya nyaris keluar. Ternyata......
Bagian yang paling saya suka adalah bagian Republik Hacker. Pandangan saya mengenai mereka ternyata salah! Ada perbedaan besar antara mereka dengan kaum cracker. Walau keberadaan mereka harus tetap diwaspadai. Sebab bukannya tidak mungkin mereka melakukan sebuah serangan terkoordinasi terhadap sebuah negara, negara itu mungkin bisa bertahan tapi bukannya tidak mengalami masalah serius. Kesetiaan mereka terhadap sesama sungguh mengagumkan sekaligus membahayakan.
Buku ini ditutup dengan adengan seru! Beberapa hal yang menjadi pertanyaan saya terjawab sudah. Sungguh cerita yang memukau. Sosok Lisbeth Salander yang cantik, cerdik serta mampu menjaga dirinya plus sangat menghormati kehidupan pribadi orang lain, sungguh sosok yang jarang kita temui.
Judul asli buku ini adalah Luftslottet som sprängdes.Serinya terdiri dari :
- "The Girl With The Dragon Tattoo"
- "The Girl Who Played With Fire"
- "The Girl Who Kicked the Hornets' Nest"
Karl Stig-Erland Larsson lahir pada 15 Agustus 1954. Secara profesional ia menulis dengan menggunakan nama Stieg Larsson. Pada 9 November 2004 Stieg Larsson meninggal di Stockholm pada usia 50 karena serangan jantung. Buku keempat, kelima mungkin seterusnya dari seri Millenium ini sekarang berada pada Eva Gabrielsson, pasangannya. Khabarnya ia sedang memperjuangkan hak waris agar bisa merilis buku-buku selanjutnya. Mari kita bantu doa yah...
Nama tokoh dalam seri ini, Lisbeth sama dengan nama seorang gadis korban pemerkosaan, dimana ia menjadi saksi dari kejadian yang menyeramkan itu. Seumur hidup ia membenci kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Ia tak pernah bisa memaafkan dirinya yang gagal membantu gadis itu. Disisi lain, hal ini menginspirasi tema kekerasan seksual terhadap perempuan dalam buku-bukunya.
Stieg Larsson sangat menyukai tokoh Pippi Langstrump. Dalam buku The Girl Who Kicked The Hornets’ Nest ia menggunakan nama Pippi sebagai kata sandi. Di pintu apartemennya,yang terletak di Stockholm, Swedia tertera "V. Kulla" singkatan dari "Pondok Serbaneka", nama rumah Pippi Langstrump.
Penghargaan yang ia terima antara lain :
- 2006 - Glass Key award, Män som hatar kvinnor
- 2006 - Best Swedish Crime Novel Award, Flickan som lekte med elden
- 2008 - Glass Key award, Luftslottet som sprängdes
- 2008 - ITV3 Crime Thriller Award for International Author of the Year, UK, for The Girl with the Dragon Tattoo
- 2008 - Exclusive Books Boeke Prize, South Africa, for The Girl with the Dragon Tattoo
- 2009 - Galaxy British Book Awards, Books Direct Crime Thriller of the Year, UK, for The Girl with the Dragon Tattoo
- 2009 - Anthony Award, Best First Novel, for The Girl with the Dragon Tattoo
- 2009 - General Council of the Judiciary, Spain, for his contribution to the fight against domestic violence.
- 2010 - USA Today's Author of the Year
Buku ini juga sudah difilmkan. Noomi Rapace di daulat menjadi Lisbeth Salander , Mikael Blomkvist diperankan oleh Michael Nyqvist. Sementara itu Daniel Alfredson betindak sebagai sutradara sedangkan Soren Staermose dan Jon Mankell sebagai produser. Jika tertarik lebih jauh seputar filmnya, silahkan intip http://en.wikipedia.org/wiki/The_Girl_Who_Kicked_the_Hornets%27_Nest_(film)
Bintangnya 4,5 saja yah...
Tapi karena di GRI tidak ada setengah maka kita bulatkan saja sesuai dengan pelajaran matematika yang saya terima saat SD menjadi 5
*merapal doa agar bisa membaca seri-seri selanjutnya*
Foto-foto dari :
http://www.dailymail.co.uk/news
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Girl_Who_Kicked_the_Hornets%27_Nest_(film)
0 komentar:
Posting Komentar