Tak seperti biasanya memang, aku membaca sebuah kumpulan cerpen, apalagi yang bertema remaja. Tapi kali ini berbeda, selain untuk memberi kesegaran pada tema bacaanku, juga karena kumcer ini adalah hasil karya sahabatku yang bagaikan soulmateku di dunia maya: Fanny Fredlina. Bagi yang (mungkin saja) belum mengenal Fanny, ia ini sehari-harinya berprofesi sebagai seorang notaris. Namun, berkutat setiap hari dengan istilah-istilah hukum yang kaku dan membosankan, tak membuat seorang Fanny kehilangan fleksibilitasnya dalam menulis. Sedari remaja, ia sudah senang menulis -- cerpen, puisi, bahkan kini merambah ke jokes-jokes segar dan kisah inspiratif di berbagai blognya. Dari ratusan karyanya yang sudah dimuat di berbagai media cetak, ia merangkum 12 cerpen remaja ke sebuah kumcer yang kini telah terbit: Jerawat Cinta.
Sebelum membeli buku ini, aku sangsi apakah aku akan mampu membaca kumcer ini hingga tamat. Maklum, bacaan ringan ala remaja bukanlah jenis yang aku sukai. Tapi di lain pihak, aku lumayan penasaran juga untuk membaca karya cewek mungil berkacamata yang penyuka berat stroberi ini. Dan ternyata, hmm...lumayan menyegarkan juga cerpen-cerpen yang aku lahap dalam sehari saja. Yang aku suka dari cara bertutur Fanny adalah, meski ceritanya untuk konsumsi remaja, namun ceritanya tidaklah selalu klise mengenai cinta-cintaan cewek dan cowok. Tulisan Fanny ringan, namun tetap berbobot. Seluruh cerpen yang dihidangkan di kumcer ini memang bertemakan cinta, namun cinta itu mengalir dalam berbagai bentuknya. Dan cara Fanny menuliskannya tidak terasa berlebihan. Saat cerita itu dimaksudkan sebagai kisah ringan, maka ia akan terasa benar-benar renyah. Namun tatkala Fanny ingin menyisipkan sebentuk pelajaran moral ke dalam cerita, alur kisahnya tetap enak diikuti dan pelajaran moralnya pun tidak menggurui.
Aku hanya akan mengulas 2 cerpen dari 12 cerpen yang ada, yang paling istimewa menurutku. Yang pertama adalah Antara Rajawali-Grogol (cerpen ke 3). Kisahnya tentang seorang cewek yang berkenalan dengan cowok hitam manis yang selalu bersikap sopan di atas bus, yang ia beri nilai 7. Simpati mulai timbul di hati Andini, nama cewek itu. Suatu kali Andini kecopetan dompetnya, dan karena sikap Harry-si cowok bernilai 7- yang selalu sopan, Andini mencurigai Harry adalah sang pencopet. Bagaimana akhirnya? Bisa kita tebak lah... Namun kisah yang segar, kocak, sekaligus menginspirasi tanpa menggurui ini mengingatkan kita untuk selalu dan tetap bersikap sopan, ramah dan murah hati pada siapapun dan di manapun kita berada. Seringkali memang kebaikan yang kita berikan tulus malah dipandang dengan skeptis dan curiga, namun kalau kita memang benar, kebenaran itu pasti akan terungkap. Jangan sampai kita berhenti berbuat baik hanya karena orang-orang di sekitar kita tak menghargainya.
Kisah kedua yang menarik perhatianku adalah cerpen ke 8 yang berjudul: Mawar Kasih Sayang. Sepintas awalnya kisah ini akan menjadi kisah cinta romantis biasa. Namun, ternyata Fanny telah menyiapkan 'jebakan' manis di sini. Anda akan mendapati kisahnya berbelok dengan manisnya, dan tema cinta itu masih tetap melekat di kisah ini, meski tak seperti yang kita bayangkan semula. Seperti yang sudah kubilang tadi, cinta itu bisa mengalir dalam berbagai bentuk, tak melulu dalam pacarannya sepasang ABG cowok-cewek saja.
Selain kedua kisah itu, ada juga --yang patut diacungi jempol-- kisah-kisah dengan pelajaran moral. Seperti Sepotong Roti Abon, yang mengajarkan kepada kita untuk berempati pada sesama yang kekurangan dan tidak meremehkan semua yang kita miliki. Selain itu, ada beberapa cerita yang mau mengingatkan kita (dan para remaja khususnya) untuk tidak hanya mementingkan penampilan fisik semata, sampai-sampai rela tak masuk sekolah hanya gara-gara sebiji jerawat sedang meraja di wajahmu, seperti yang akan Anda baca di cerpen Jerawat Cinta yang dijadikan judul kumcer ini. Ada juga cerita yang menyoroti tentang kerelaan hati berbagi dengan sesama dan tak mementingkan diri sendiri seperti pada kisah Mendung Di Wajah Mpok Jujuk. Motivasi untuk tekun berjuang dalam hidup bisa pula kita dapatkan, antara lain di kisah Masih Ada Matahari yang cukup menyentuh hati.
Akhirnya...selain terhibur (kadang tersenyum, kadang tersentuh, dan tak jarang tertawa karena sisi kocak tulisan Fanny), aku juga merasa sedikit bangga. Mengapa? Karena baru kali ini namaku tercetak di sebuah buku. Walau pun itu hanya sebatas ucapan terima kasih sang penulis saja. Aku sungguh berharap, Fanny Fredlina akan terus berkarya dan tak henti-hentinya mengembangkan bakat menulisnya. Aku sih menunggu ia menulis genre yang lebih dewasa dan lebih serius. Maukah Fanny menerima tantanganku?....
P.S. Jadiii....jangan bengong aja, buruan beli dong buku kumcer Jerawat Cinta !! Baca cara memesannya disini. Fanny juga membagikan buku kumcernya GRATIS TIS TIS loh! Intip aja disini.
P.S.S. Buku ini termasuk dalam book challenge: 5 Books, 5 Writers, 5 Countries. Horee...sudah tuntas 2 buku. Kurang 3 buku lagi!
Sebelum membeli buku ini, aku sangsi apakah aku akan mampu membaca kumcer ini hingga tamat. Maklum, bacaan ringan ala remaja bukanlah jenis yang aku sukai. Tapi di lain pihak, aku lumayan penasaran juga untuk membaca karya cewek mungil berkacamata yang penyuka berat stroberi ini. Dan ternyata, hmm...lumayan menyegarkan juga cerpen-cerpen yang aku lahap dalam sehari saja. Yang aku suka dari cara bertutur Fanny adalah, meski ceritanya untuk konsumsi remaja, namun ceritanya tidaklah selalu klise mengenai cinta-cintaan cewek dan cowok. Tulisan Fanny ringan, namun tetap berbobot. Seluruh cerpen yang dihidangkan di kumcer ini memang bertemakan cinta, namun cinta itu mengalir dalam berbagai bentuknya. Dan cara Fanny menuliskannya tidak terasa berlebihan. Saat cerita itu dimaksudkan sebagai kisah ringan, maka ia akan terasa benar-benar renyah. Namun tatkala Fanny ingin menyisipkan sebentuk pelajaran moral ke dalam cerita, alur kisahnya tetap enak diikuti dan pelajaran moralnya pun tidak menggurui.
Aku hanya akan mengulas 2 cerpen dari 12 cerpen yang ada, yang paling istimewa menurutku. Yang pertama adalah Antara Rajawali-Grogol (cerpen ke 3). Kisahnya tentang seorang cewek yang berkenalan dengan cowok hitam manis yang selalu bersikap sopan di atas bus, yang ia beri nilai 7. Simpati mulai timbul di hati Andini, nama cewek itu. Suatu kali Andini kecopetan dompetnya, dan karena sikap Harry-si cowok bernilai 7- yang selalu sopan, Andini mencurigai Harry adalah sang pencopet. Bagaimana akhirnya? Bisa kita tebak lah... Namun kisah yang segar, kocak, sekaligus menginspirasi tanpa menggurui ini mengingatkan kita untuk selalu dan tetap bersikap sopan, ramah dan murah hati pada siapapun dan di manapun kita berada. Seringkali memang kebaikan yang kita berikan tulus malah dipandang dengan skeptis dan curiga, namun kalau kita memang benar, kebenaran itu pasti akan terungkap. Jangan sampai kita berhenti berbuat baik hanya karena orang-orang di sekitar kita tak menghargainya.
Kisah kedua yang menarik perhatianku adalah cerpen ke 8 yang berjudul: Mawar Kasih Sayang. Sepintas awalnya kisah ini akan menjadi kisah cinta romantis biasa. Namun, ternyata Fanny telah menyiapkan 'jebakan' manis di sini. Anda akan mendapati kisahnya berbelok dengan manisnya, dan tema cinta itu masih tetap melekat di kisah ini, meski tak seperti yang kita bayangkan semula. Seperti yang sudah kubilang tadi, cinta itu bisa mengalir dalam berbagai bentuk, tak melulu dalam pacarannya sepasang ABG cowok-cewek saja.
Selain kedua kisah itu, ada juga --yang patut diacungi jempol-- kisah-kisah dengan pelajaran moral. Seperti Sepotong Roti Abon, yang mengajarkan kepada kita untuk berempati pada sesama yang kekurangan dan tidak meremehkan semua yang kita miliki. Selain itu, ada beberapa cerita yang mau mengingatkan kita (dan para remaja khususnya) untuk tidak hanya mementingkan penampilan fisik semata, sampai-sampai rela tak masuk sekolah hanya gara-gara sebiji jerawat sedang meraja di wajahmu, seperti yang akan Anda baca di cerpen Jerawat Cinta yang dijadikan judul kumcer ini. Ada juga cerita yang menyoroti tentang kerelaan hati berbagi dengan sesama dan tak mementingkan diri sendiri seperti pada kisah Mendung Di Wajah Mpok Jujuk. Motivasi untuk tekun berjuang dalam hidup bisa pula kita dapatkan, antara lain di kisah Masih Ada Matahari yang cukup menyentuh hati.
Akhirnya...selain terhibur (kadang tersenyum, kadang tersentuh, dan tak jarang tertawa karena sisi kocak tulisan Fanny), aku juga merasa sedikit bangga. Mengapa? Karena baru kali ini namaku tercetak di sebuah buku. Walau pun itu hanya sebatas ucapan terima kasih sang penulis saja. Aku sungguh berharap, Fanny Fredlina akan terus berkarya dan tak henti-hentinya mengembangkan bakat menulisnya. Aku sih menunggu ia menulis genre yang lebih dewasa dan lebih serius. Maukah Fanny menerima tantanganku?....
P.S. Jadiii....jangan bengong aja, buruan beli dong buku kumcer Jerawat Cinta !! Baca cara memesannya disini. Fanny juga membagikan buku kumcernya GRATIS TIS TIS loh! Intip aja disini.
P.S.S. Buku ini termasuk dalam book challenge: 5 Books, 5 Writers, 5 Countries. Horee...sudah tuntas 2 buku. Kurang 3 buku lagi!
0 komentar:
Posting Komentar