Perasaan takut saat berada di tengah lautan luas mungkin sering dialami oleh banyak orang. Takut karena merasa kecil, dibandingkan dengan samudera luas yang di atasnya kita tak dapat berpijak dengan tegap. Takut karena sekana air yang mahabanyak itu dapat dengan mudah menelan manusia hidup-hidup tanpa bekas. Kharisma yang terpancar oleh laut memang sangat kuat, pelaut yang paling berani pun akan gentar bila sang pemilik 70% wilayah bumi itu sedang mengganas.
Aura laut yang kuat itulah yang dirasakan oleh kakak-beradik Sapphire dan Conor. Mereka berdua yang ternyata memiliki sedikit darah kaum Mer, yaitu kaum penghuni bawaa laut, memiliki ketertarikan yang sangat kuat untuk menyelam ke dalam gelapnya samudera. Ditemani makhluk Mer yang eksotis dengan ekor ikan di bagian bawah tubuhnya, mereka berdua mampu menyelam ke dalam air tanpa udara.
Buku yang merupakan awal dari tetralogi Ingo ini bergenre Young-Adult, fiksi fantasy dan petualangan. Kisahnya tidak monoton, karena banyak hal baru yang akan terungkap halaman demi halaman. Ada suatu ganja tertentu yang membuat pembaca ingin membuka halaman selanjutnya, meskipun tak dapat dipungkirr bahwa buku ini dengan mudah tergeser apabila ada bacaan lain yang lebih menarik menurutku. Buktinya, sampai saat ini sebenernya aku bisa aja langsung baca lanjutan kisah Sapphire dan Conor di buku yang kedua, tapi nyatanya aku malah tergiur sama buku nyeleneh yang akan aku bikin reviewnya sebentar lagi.
Judul: Ingo (#1 Ingo)
Penulis: Helen Dunnmore
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Penerbit: GPU
Detail: 312 halaman, 2009
ISBN: -
0 komentar:
Posting Komentar