Garda – seorang pemuda dengan ‘package’ yang sangat menarik. Tampan, rapi, dan punya kedudukan yang penting di perusahaan milik ayahnya. Tapi, dengan segala kelebihannya itu, tentu saja, sosok Garda tidak pernah sepi dari perempuan-perempuan cantik. Sekali putus dari perempuan satu, Garda dengan mudah menggaet perempuan lain – yang tipenya nyaris selalu sama – cantik bak model atau peragawati. Seringnya Garda gonta-ganti pacar, membuat resah ayahnya. Maklum, Garda adalah salah satu dari pewaris perusahaan kertas milik ayahnya.
Untuk itu, ayah Garda memutuskan untuk menjodohkan Garda dengan putri sahabat baiknya. Usulan ini, tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Garda. Menurutnya, mana ada lagi perjodohan di jaman modern?! Dan, Garda yakin banget kalo sosok anak perempuan sahabat ayahnya itu adalah sosok perempuan ‘jadul’.
Tapi, tiba-tiba Garda menyadari suatu hal – sebuah ambisi, yang jika ia tidak memenuhi keinginan ayahnya, bukan tidak mungkin ambisi itu akan gagal. Akhirnya, Garda pasrah dipertemukan dengan Dimi – nama gadis itu. Dimi memang bukan sosok yang ada dalam bayangan Garda, tapi Dimi juga bukan tipe perempuan yang selama ini mengelilingi Garda. Dimi cenderung tomboy, mandiri dan cuek. Tapi, seorang Dimi pun tidak bisa menolak magnet dari seorang Garda. Demi baktinya pada orang tua, Dimi akhirnya mau menikah dengan Garda.
Di awal pernikahan mereka, Dimi pelan-pelan bisa menyayangi Garda. Tapi, tidak dengan Garda. Sebuah sandiwara masih diperankannya dengan baik. Meski kadang jauh di lubuk hatinya, Garda merasa bersalah, tetap saja Garda melanjutkan permainannya.
Ketika seorang Donna – mantan pacar Garda - tiba-tiba mengusik kehidupan mereka yang nyaris tenang. Dimi pun menyadari ada sesuatu yang salah dalam kehidupan pernikahan mereka.
Tanpa gue sadari, ada beberapa buku Retni SB di lemari buku gue, dan rata-rata bukunya lumayan menarik, meskipun, tentu saja temanya tetap tentang cinta. Makin ke belakang, menurut gue sih makin menarik. Ceritanya makin ‘complicated’ atau lebih bervariasi. Yang gue suka dari Dimi di sini, adalah karena dia sosok yang sederhana, tapi gak kuper. Buku yang ringan buat santai-santai pas weekend…
0 komentar:
Posting Komentar