Tampilkan postingan dengan label romance. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label romance. Tampilkan semua postingan

Buku Coming Home - ulasan

Coming Home
Sefryana Khairil
Gagas Media
328 hlm

Rayhan datang ke Yogyakarta bersama anak semata wayangnya, Kirana, mencoba memulai hidup barunya berdua. Tak punya pekerjaan, sementara ada anak yang harus ia beri makan. Kehidupannya kacau sejak berbagai cobaan datang bertubi-tubi.

Amira, datang ke Yogyakarta, 5 tahun yang lalu, mencoba menyembuhkan rasa sakit setelah ia bercerai dengan suaminya. 3 tahun pernikahan, ternyata sia-sia ketika suaminya berselingkuh dan meninggalkannya karena perempuan itu hamil.

Tak disangka, di Yogyakarta Amira dan Rayhan bertemu kembali. Rayhan menyekolahkan Kirana di tempat Amira mengajar. Meskipun Amira berusaha bersikap dingin setiap bertemu Rayhan, ia tak kuasa menahan perasaan untuk tidak menyayangi Kirana, anak Rayha dengan perempuan selingkuhannya.

Tapi hampir setiap hari bertemu Rayhan yang menjemput Kirana, mau tidak mau membuka lagi memori yang ingin dilupakan Amira. Begitu juga dengan Rayhan, yang diam-diam menyadari kebodohon dan ingin memperbaiki hubungannya dengan Amira. Namun, tak mudah untuk mendapatkan hati Amira lagi. Rasa sakit masih terlalu besar untuk dihilangkan dengan kata ma’af.

Buku kedua Sefryana Khairil yang gue baca, masih berkisar dengan yang disebut ‘domestic genre’, drama rumah tangga yang mengharu biru. Penuh dengan kegalauan dari dua tokoh utama, dua-duanya sama-sama berharap dan takut untuk memulai. Inti cerita ini adalah mema’afkan, mampukan Amira yang ditinggalkan memaafkan Rayhan dan menerima Rayhan kembali?

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Remember When - ulasan

Kalau kisah percintaan itu hanya soal apakah 2 orang insan saling mencintai atau salah satunya bertepuk sebelah tangan, mengapa begitu baaanyaak kisah roman yang dibuat selama berabad-abad? Jawabnya, karena ada begitu baanyaak juga konflik yang dapat terjadi di dalamnya. Love is often complicated, right? Tapi ada alasan lain selain masalah konflik itu (karena meski banyak macam konflik yang bisa terjadi, kalau karya roman sudah mencapai jutaan, pasti kisah-kisahnya akan jadi klise kan lama-lama?). Alasan lain itu adalah gaya bertutur dan cara penulisan seorang pengarang. Buku Remember When ini sebenarnya juga salah satu buku yang menyajikan cerita percintaan yang biasa-biasa saja menurutku, apalagi tokoh-tokohnya adalah anak-anak SMU. Awalnya aku agak skeptis apakah aku tak akan berhenti di tengah jalan sebelum menamatkan membaca buku hasil buntelan dari Gagas Media ini? Namun, ternyata buku ini memiliki kekuatan lain yang mampu mengimbangi kisah roman yang itu-itu saja, yaitu dari segi penulisannya.

Winna Efendi adalah salah seorang penulis Indonesia yang namanya mulai menanjak karena cara penulisannya. Kisah cinta ABG yang biasanya terkesan picisan, bisa menjadi indah lewat tangan Winna. Remember When ini ditulis dari sudut pandang tokoh-tokohnya. Sehingga saat anda membacanya, anda akan seolah-olah mengintip beberapa diary anak-anak SMU dalam urutan kronologis, sehingga akhirnya anda akan mendapatkan keseluruhan ceritanya lengkap dengan perasaan masing-masing individu yang terlibat di dalamnya.

Tokoh utama di buku ini adalah Freya, Gia, Andrian, Moses dan Erik. Semuanya siswa SMU di sekolah yang sama, namun dengan karakter yang berbeda-beda. Untuk mengenal karakter masing-masing tokoh, anda tinggal membaca saja lembar demi lembar buku ini, karena lewat penuturan masing-masing tokoh, anda akan mengenal mereka sekaligus mengikuti alur ceritanya. Freya telah kehilangan ibu semenjak kecil dan yang menjadikannya introvert. Namun ia berotak cemerlang meski berpenampilan amat sederhana. Freya pacaran dengan Moses, sang ketua OSIS yang juga murid paling bersinar dan doyan belajar. Cara berpacaran Freya dan Moses yang kaku meliputi: belajar bersama, hunting buku di toko buku bekas, nongkrong di perpustakaan. Sedangkan Gia dan Andrian yang juga berpacaran adalah pasangan “selebriti” sekolah mereka. Andrian tampan, atletis dan jago basket. Sementara Gia adalah kembang sekolah yang paling banyak penggemarnya dan punya hobi melukis. Erik adalah sahabat sejati Freya yang paling mengerti cewek ini, dan yang sesungguhnya diam-diam naksir Gia.

Begitulah mulanya… Sampai suatu saat salah satu dari mereka mendapat musibah, kehilangan orang tua yang dikasihi. Sejak saat itu, atau mungkin memang sudah berbenih sebelumnya, ia merasakan cinta yang lain. Dan ternyata cinta itu tak bertepuk sebelah tangan. Karena ternyata cinta itu memang bisa berubah, tatkala si manusianya juga berubah. Dan sebuah musibah cukup dapat membuat seorang manusia berubah. Cinta ternyata bukan hanya tumbuh karena kecocokan hobi dan bahan obrolan saja, tapi lebih jauh lagi, cinta mampu terbit karena ada pemahaman yang sama. Dan celakanya, cinta juga bisa datang kapan saja, tak peduli ketika kita sedang merajut cinta dengan orang lain. Bahkan ketika cinta itu berpotensi meluluhlantakkan sebuah persahabatan dengan kejamnya.

Kedewasaan Freya, Andrian, Moses dan Gia akan teruji saat hati mereka semua sakit. Apakah kebahagiaan diri sendiri layak untuk diperjuangkan kalau untuk mendapatnya mereka harus mengorbankan kebahagiaan yang lain? Apakah cinta layak diperjuangkan kalau harus mengorbankan persahabatan? Keempat sahabat itu akhirnya harus menentukan pilihan masing-masing. Apapun pilihan mereka pada akhirnya, perjalanan yang telah mereka lalui semasa SMU layak menjadi kenangan, baik yang manis maupun yang pahit. Sehingga suatu saat nanti ketika mereka telah dewasa, mereka dapat menatap foto mereka bersama sambil mengingat saat itu, remember when…

Winna Efendi telah berhasil merangkum kisah cinta yang biasa-biasa saja menjadi enak untuk dinikmati. Bahkan sinopsis buku ini pun tertulis dengan begitu indahnya:

“Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?

Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu”, aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?

“Aku mencintaimu,” katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.”


Judul: Remember When
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gagas Media
Cetakan: 2011
Tebal: 248 hlm

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Éclair - ulasan

Éclair
Prisca Primasari
Gagas Media - 2011
236 hlm

Mereka berlima bersahabat. Sergei, Kay, Lhiver, Stephanych dan Katya – perempuan satu-satunya. Mereka memilik keistimewaan masing-masing. Kay yang jago fotografi, Lhiver yang suka sastra, Stephanych si jago masak – Éclair kreasinya digambarkan sangattt enak. Sementara Sergei yang pintar main piano, lebih memilih mengurus bisnis keluarga. Sementara si cantik, Katya, yang akan segera menjadi nyonya Sergei, dikarunia intuisi layaknya seorang detektif. Maklum, Katya memang anak seorang detektif yang meninggal karena dibunuh oleh kelompok Rasputin – Rusia.

Tapi, sayangnya, sebuah tragedi memisahkan mereka. Masing-masing menyimpan rasa bersalah dalam diri mereka. Lhiver membenci mereka semua karena alasan itu. Stephanych, adik Sergei, akhirnya jatuh sakit. Semua berhenti makan éclair sejak kejadian itu. Kay pun pindah ke New York, Lhiver pindah ke Surabaya. Mereka berhenti berkomunikasi secara langsung. Hanya lewat surat yang terbalas, mereka saling tahu berita masing-masing, meskipun enggan memberi kabar balik.

Menjelang pernikahan Sergei dan Katya, penyakit Stephanych semakin memburuk. Tekad Katya ingin membuat mereka berlima berkumpul kembali di saat-saat terakhir Stephanych. Katya pun terbang ke New York – di sini, insting detektifnya berkerja untuk menyelamatkan Kay dari tuduhan pembunuhan. Setelah itu, Katya pun terbang ke Surabaya, mencari Lhiver yang bekerja sebagai dosen.

Para tokoh di dalam buku ini cenderung murung. Tapi, gue terkesan dengan setting ceritanya yang unik. Di antara buku-buku yang gue baca, rasanya jarang yang mengambil setting di Rusia. Paling sering, Paris. Ditambah lagi, tokoh-tokohnya bukan orang Indonesia. ‘Aksesoris’ lain dalam buku ini, nama-nama penulis terkenal asal Rusia – beberapa puisi sering dibaca Lhiver dan Stephanych, alunan musik klasik dengan composer asal Rusia yang dimainkan oleh Sergei, cuaca yang tampaknya dingin banget, dan jangan lupa, éclair buatan Stephanyc yang gak seperti éclair isi vanilla yang sering gue makan. Yang pasti, kalo papa tau cerita buku ini bersetting di Rusia, beliau pasti akan cerita panjang lebar tentang pengalaman beliau sekolah di Rusia dulu.

Satu yang belum kesampaian, dari dulu gue pengen banget punya matrioska… tapi belum kesampaian… belum ketemu (dan belum ada yang ngasih.. hehehehe)

lintasberita

Lanjut Baca

Buku The Pilot's Wife - ulasan

The Pilot's Wife
Anita Shreve @ 1998
Abacus 2003
293 pages

Sebagai seorang istri pilot, Kathryn tahu bahaya dan berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada suaminya, Jack Lyons. Tapi, ketika tengah malam datang seorang utusan dari perusahaan tempat Jack bekerja dan membawa kabar buruk itu, Kathryn tetap saja tidak siap. Bagi Kathryn, di hari terakhir ia bertemu dengan Jack, semua tampak biasa, tidak ada firasat apa pun, tidak ada yang aneh dari Jack.

Pesawat yang dikemudikan oleh Jack meledak dan jatuh di perairan Irlandia. Dari rekaman suara terakhir yang terdengar dari ‘kotak hitam’, tampak ada beberapa nada kaget dan mengarah pada Jack. Timbul dugaan bahwa Jack melakukan upaya bunuh diri, Jack terlibat dalam sebuah konspirasi.

Kathryn tak sedikit pun percaya akan dugaan itu, ditambah lagi ia harus melindungi Mattie, anak semata wayang mereka dari isapan jempol yang akan membuat kondisi psikologisnya semakin turun. Utusan dari perusahaan penerbang, Robert, setia menemani Kathryn, menghadapi berbagai pertanyaan dari pihak penyelidik.

Meskipun sedih, Kathryn mulai memilah-milah barang-barang milik Jack. Tanpa sengaja, Kathryn menemukan catatan-catatan kecil berisi inisial-inisial yang menimbulkan banyak pertanyaan. Kathryn mulai mengingat-ingat kembali hari-hari terakhir Jack ada di rumah, sikap aneh yang dulu terlewat. Lambat laun, Kathryn mulai mempertanyakan siapa suaminya yang sebenarnya, apa rahasia yang disembunyikan oleh Jack.

Lagi-lagi ini buku lama yang gue punya, yang dulu gue cuekin. Baca beberapa lembar, terus males. Emang harus nunggu ‘kehabisan’ buku dulu, baru ngelirik buku-buku lama. Overall, ceritanya menarik. Gue punya saudara pilot, selama baca buku ini, gue jadi bertanya-tanya, apa yang dipikirkan istrinya kalau suaminya lagi tugas. Deg-degan, was-was atau apa…

Gue bertahan sampai akhir cerita, karena rasa ingin tahu tentang rahasia Jack (kenapa mirip sama Looking for Ward yang baru aja gue baca juga ya? - apa semua rahasia pria itu sama?). Tapi novel ini lebih kompleks. Kathryn termasuk istri yang tenang, bisa menjaga emosi biar pun lagi hancur lebur.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Looking for Ward - ulasan

Looking for Ward
Laurel Osterkamp
80 pages

31 hari menjelang hari pernikahannya, Chloe mendapat email dari Ward, tunangannya. Isinya bukan tentang rayuan atau kata-kata manis menjelang pernikahan, tapi justru tentang Ward yang memberi tahu Chloe bahwa ia akan pergi sementara waktu dan Ward meminta Chloe untuk tidak mencarinya. Singkat dan padat, tapi gak jelas apa alasannya.

Jelas Chloe kalang-kabut. Semua nyaris sudah siap, catering, gereja, bunga, baju pengantin, undangan sudah disebar. Tapi, Chloe sama sekali tidak punya bayangan apa yang terjadi dengan Ward. Padahal di hari terakhir mereka bertemu, semua masih baik-baik saja.

Ia harus menyembunyikan berita ini dari orang tuanya dan berpura-pura semua baik-baik saja. Tapi, rasa khawatir tidak bisa membuatnya untuk tidak bercerita dengan sahabatnya, Bethany. Bahkan ia mengontak Owen, sahabat Ward, yang selama ini hubungan Chloe dan Owen tidak terlalu baik.

Semakin lama, semakin banyak yang ternyata tidak Chloe ketahui tentang diri Ward. Ada banyak rahasia yang disembunyikan Ward selama bertahun-tahun. Dan, akhirnya Chloe pun harus mengambil keputusan apakah akan tetap melanjutkan pernikahannya dengan Ward atau tidak?

E-novella, begitu sebutan untuk novel ini. Percakapan sebagian besar dilakukan dalam bentuk e-mail. Ya, kesan gue sih sebenernya biasa aja. Terkesan ‘cuma’ email-emailan biasa antar teman. Yang bikin gregetan, memang mungkin pengen tau, kenapa sih tiba-tiba si Ward menghilang, apa alasannya, dan apakah di akhir cerita Ward akan muncul lagi kasih berbagai penjelasan, dan apakah Chloe bakal meneriman gitu aja kalau pun Ward muncul. Inilah e-book pertama yang berhasil gue tuntaskan,

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Forget About It (Pura-Pura Lupa) - ulasan

Forget About It (Pura-Pura Lupa)
Caprice Crane
Jimmy Simanungkalit (Terj.)
Gagas Media – 2010
514 hal.

Hidup Jordan Landau benar-benar membosankan dan tidak menarik. Ia dikelilingi oleh orang-orang yang sering kali memanfaatkan dirinya dan tidak peduli dengan keberadaannya. Sebut saja, ibu kandung Jordan yang tampaknya lebih mencintai adik tirinya, Samantha, daripada Jordan yang memang dari fisik sama sekali tidak mirip dengan ibu kandungnya. Samantha, yang manja. Lalu atasannya, Lydia, yang sering mencuri ide-ide kreatinya, ditambah lagi, Dirk, pacarnya, yang tukang selingkuh, tidak perhatian tapi sok asyik jadi orang. Belum lagi tunggakan sewa apartemen dan kartu kredit semakin menambah keruwetan hidupnya.

Shock karena idenya di-sabotase oleh Lydia, Jordan bersepeda dengan kencang. Tak memperhatikan ada pintu mobil yang terbuka dan ia pun menabraknya. Di rumah sakit, tiba-tiba saja terbersit ide untuk ‘pura-pura amnesia’. Ia mencoba menjadi ‘Jordan Baru’, ya sedikit banyak untuk membalas perbuatan-perbuatan orang-orang yang selama ini mengabaikannya. Hanya satu orang yang tahu permainan Jordan, yaitu sahabatnya, Todd.

Menjadi ‘Jordan Baru’, ia mempunyai kesempatan untuk mencampakkan Dirk, membalas perbuatan Lydia. Bahkan bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang tak lain adalah pria yang tak sengaja membuat Jordan menabrak pintuk mobilnya. Meskipun ada sedikit rasa bersalah karena sudah membohongi Travis, Jordan mencoba menjalani hubungan yang menyenangkan bersama Travis.

Tapi, ternyata… Travis sakit hati karena Jordan mencoba menuntutnya karena kecelakaan itu. Bukan Jordan sih, tapi ini perbuatan ibunya yang berkomplot dengan Dirk. Dan, ternyata, ada rahasia kecil Travis yang membuat Jordan kecewa, sampai akhirnya… Jordan malah amnesia beneran!

Amnesia beneran ini membuat Jordan benar-benar berubah. Dan dengan mudah, ia kembali ‘dimanfaatkan’ oleh Dirk dan ibunya. Jordan malah tidak percaya dengan sahabatnya yang justru ingin membantunya.

Awal cerita ini cenderung membosankan. Seolah gak jelas arah ceritanya mau ke mana. Gue malah jadi menunggu-nunggu kapan si Jordan hilang ingatannya. Mirip-mirip ‘Remember Me?’-nya Sophie Kinsella. Entah kenapa, tokoh ibu dalam chicklit selalu aja ‘nyentrik’, aneh dan sama sekali gak keibuan. Tapi sampa akhir cerita, gue gak mendapat kejutan, atau hal-hal kecil yang membuat gue jadi semakin tertarik membaca cerita ini.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku He Loves Me Not... He Loves Me - ulasan

He Loves Me Not... He Loves Me (Dia Benci... Atau Cinta?)
Claudia Carroll @ 2004
Nur Anggraini (Terj.)
GPU - November 2010
448 Hal.

Memiliki gelar bangsawan dan tinggal di sebuah kastil – well… dulunya memang kastil yang megah… - tidak berarti menjadi seorang yang kaya raya. Paling tidak itulah gambaran keluarga Davenport yang tinggal di Davenport Hall. Sebagai keturunan bangsawan Irlandia, nama mereka memang sedikit dikenal, tapi sayangnya bukan untuk hal yang terlalu baik. Portia, sebagai anak tertua, harus selalu berusaha menjaga kewarasannya di tengah-tengah keluarganya yang nyaris hancur. Ayahnya, Lord Jack Davenport, atau lebih dikenal dengan sebuah Blackjack, meninggalkan keluarga mereka untuk berjudi di Las Vegas, dan kabur membawa sisa-sisa uang cash terakhir yang mereka miliki. Ibunya, sang Lady, Lucasta, juga gak kalah nyentrik. Berpenambilan lebih mirip gelandangan daripada bangsawan, memilki ketergantungan dengan gin dan tonik, ditambah lagi kegemarannya akan hal-hal mistis semakin menambah keanehan Lucasta. Sementara itu adiknya, Daisy, meskipun lebih normal tapi tetap saja labil karena patah hati dan kecewa ditinggal oleh ayahnya.

Sebuah ide ditawarkan oleh pengacara keluarga dan sahabat mereka, Steve. Ide untuk menjadikan Davenport Hall sebagai lokasi syuting film. Uang yang mereka terima bisa untuk memperbaiki kondisi rumah mereka yang nyaris hancur.

Namun, di antara orang-orang baik hati yang masih ingin menyelamatkan Davenport Hall, yang sedikit banyak dianggap asset bersejarah, ada juga orang-orang yang ingin mencari muka dan mengambil keuntungan pribadi dari kondisi ini. Mereka adalah anggota Dewan yang ingin mencari muka dan mendapatkan kursi di Parlemen. Pasangan suami-istri Nolan ini ingin menunjukkan bahwa Davenport Hall adalah tempat yang berbahaya, wajib dimusnahkan. Bahkan mereka berniat ingin menghancurkan Davenport Hall dan menjadikannya sebagai kawasan pemukiman murah.

Keluarga Davenport tak berdaya. Karena mereka tidak memiliki uang yang bisa digunakan untuk mempertahankan Davenport Hall.

Di tengah-tengah kekacauan, ada sedikit rona bahagia dalam hidup Portia. Yaitu ketika berjumpa dengan Andrew, tetangga baru mereka. Meskipun berjumpa di dalam kondisi yang memalukan, Andrew melihat bahwa Portia adalah gadis yang istimewa. Portia yang nyaris tidak pernah berkencan karena terlalu sibuk mengurusi keluarganya, sempat tak percaya, bahwa Andrew memilih dirinya. Tapi, ada saja kesalahpahaman yang membuat hubungan mereka tak berlangsung mulus.

Adek gue bilang buku ini rada membosankan. Tapi buat gue, buku ini lumayan juga. Kejutan-kejutan kecil di setiap bab, gosip-gosip seputar para aktris dan aktor yang sedang syuting atau kenyentrikan Lucasta, memberi warna yang menyegarkan dalam buku ini.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Petals from the Sky - ulasan

Petals from the Sky
Mingmei Yip
Samira (Terj.)
Gagas Media, 2010
552 Hal.

Di usia yang masih sangat muda, Du Meng Ning memutuskan ingin jadi seorang biksuni. Alasannya, ia ingin mendapatkan ketenangan batin dan tidak ingin terikat dengan laki-laki. Trauma akan perilaku ayahnya, menjadi salah satu faktor pendorong keputusan itu. Usulan ini tentu saja ditentang oleh ibunya. Karena, jika Meng Ning tidak menikah dan memilih hidup ‘terkurung’ dalam kuil, maka tak ada yang memberinya cucu dan ibunya akan hidup sendirian. Seorang gadis bernama Yi Kong lah yang memberi pandangan-pandangan untuk menjadi seorang biksuni

Sepuluh tahun kemudian, sepulang dari Perancis, tempat Meng Ning menuntut ilmu, Meng Ning memutuskan untuk mendatangi kuil tempat mentornya, Yi Kong, menjadi kepala di sana. Dengan perasaan yang hampir ‘mantap’, Meng Ning mengikuti kegiatan menyepi dan meditasi di Kuil Lotus itu. Baru saja acara itu akan dimulai, terjadilah sebuah kebakaran dan Meng Ning diselamatkan oleh dokter asal Amerika, Michael Fuller, yang juga ikut dalam acara itu.

Perkenalan mereka berlanjut ke arah hubungan yang lebih serius. Meng Ning mulai terombang-ambing. Jika selama ini, dia yakin tidak akan berurusan dengan pria, tanpa bisa ditolak, Meng Ning jatuh cinta. Meskipun, masih tersisa keinginan untuk jadi biksuni, Meng Ning mulai tidak yakin.

Masalah lain yang ia takuti, adalah memperkenalkan Michael kepada ibunya yang sedikit banyak punya pikiran bahwa seorang laki-laki bule tidaklah baik untuk anaknya.

Awalnya gue mengira, novel ini bercerita tentang seorang biksuni yang jatuh cinta dan kaya’nya akan lebih kompleks ceritanya kalau seperti itu. Ternyata, novel ini bercerita tentang kegelisahan dan kebingungan Meng Ning yang masih mencari keyakinan untuk menetapkan pilihan. Meskipun ia melihat adanya kedamaian di dalam Buddha, tapi tetap saja urusan ‘duniawi’ masih menjadi sumber utama kebimbangannya. Ada bagian-bagian dalam novel ini yang sempat membuat gue berpikir kalau it’s all about sex.

Gue lebih tertarik pada tokoh Michael Fuller, meskipun ia orang Amerika, tapi lebih punya pendirian dalam menjalani ajaran-ajaran Buddha, dibanding Meng Ning yang seharusnya sudah mengenal Buddha sejak kecil.

Lalu, ada juga misteri masa lalu dari masing-masing tokoh, yang menurut aku sih rada kurang ‘greget’, kurang misterius gitu, deh.. hehehe.. ini kan bukan novel thriller kali, nama juga roman ya :) kadang-kadang gue emang suka berharap terlalu banyak hanya dari sekedar judul, cover dan synopsis di cover belakang. Tapi, gue suka judulnya, kesannya romantis …

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Kembar Keempat - ulasan

Buku ini menjadi buku pertamaku di tahun 2011, dan itu berarti sudah 1 tugas yang aku tunaikan di book challenge What's in a Name 4, yaitu untuk kategori buku dengan angka/number di judulnya. Terus terang buku ini kupilih untuk mengikuti book challenge karena aku sudah penasaran dengan ceritanya yang tampak menarik dan covernya yang bagus. Tapi setelah membaca beberapa halaman, aku jadi kecewa. Aku paling tak suka dengan penulis yang menyisipkan banyak sekali kata-kata yang sulit dimengerti (atau mungkin aku memang tak berjodoh dengan buku-buku berbau sastra ya?).

Menurutku pribadi, kata-kata yang "canggih" itu tidak membantu sama sekali bagi kenikmatan membaca. Karena kita sering jadi harus berpikir 2 kali tentang apa makna sesungguhnya kata itu. Mungkin karena itu pula aku lebih menyukai novel terjemahan. Karena di novel terjemahan anda takkan menemukan kata-kata aneh, semuanya dalam bahasa Indonesia yang resmi dipakai mulai aku sekolah hingga kini. Dan karena itu pula (maaf) hanya sedikit karya penulis Indonesia yang menjadi pilihanku. Karena kebanyakan kalau tidak temanya metropop, remaja, roman percintaan, ya novel serius dengan kata-kata "aneh" bertebaran. Kenapa sih dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar??


Ini nih contohnya kata "aneh" itu: mata mencelang, mulut melengah... (apa coba maksudnya?)
Ada juga kalimat "aneh": Havana menyeruput cangkir (padahal yang diseruput kan isi cangkir, bukan cangkirnya!)

Di luar semua itu, Sekar Ayu Asmara menjanjikan asyiknya menikmati "jalan-jalan" ke berbagai belahan dunia karena settingnya memang ada di beberapa negara. Sebut saja Amerika (Manhattan), Indonesia (Bali), Turki (Istambul), hingga Prancis (Paris). Kisah ini dibuka dengan peristiwa bunuh diri tiga orang wanita di tempat berbeda, namun sama-sama dengan cara meloncat dari tempat tinggi: satu dari Statue of Liberty di Manhattan, satu dari jembatan Bhosporous di Istambul, dan satu lagi dari Pura Luhur Uluwatu, Bali-Indonesia. Semuanya tanpa nama dan tanpa keterangan.

Kemudian kisah mulai bergulir di seputar insan-insan manusia dengan berbagai masalahnya di kota-kota dunia itu. Ada Axena si cantik yatim piatu yang akhirnya meretas karir menjadi model nomor satu dunia dan tinggal di New York. Ia pernah mencintai pria bernama Merav dan hampir menikahinya, sebelum Merav tewas saat peristiwa 911 yang meledakkan gedung WTC itu. Lalu ada Havanna, wanita cantik yang berpenampilan dan berkarir eksotis. Kepala plontos, dan bekerja sebagai fotografer khusus kasus bunuh diri. Ia pernah menjalin cinta terlarang dengan pria beristri: Yilmaz. Hingga akhirnya ia memutuskan Yilmaz karena pria itu menipunya.

Di sisi lain ada tiga kembar laki-laki dari keluarga Pusponegoro: Bhara, Bhadra dan Bhajra. Ketiganya hidup dan tumbuh bahagia dalam asuhan ibu mereka, Savitri Pusponegoro yang menjanda setelah kematian ayah mereka. Namun, meski selama ini hidup keluarga mereka sempurna, ketiga kembar itu selalu ingat ucapan terakhir ayahnya sebelum meninggal: Maafkan Bunda... Tak paham apa yang almarhum ayah mereka maksud, karena bagi si kembar tiga, ibunda mereka adalah wanita sekaligus ibu sempurna.

Bhara meniti karir sebagai penyanyi, dan ia diundang untuk audisi di sebuah drama musikal yang mengambil tema Prince of Bali. Masalahnya, audisi itu diadakan di New York, padahal sang Bunda baru saja didiagnosis menderita kanker. Namun akhirnya Bunda pulalah yang mendorong Bhara meninggalkannya seorang diri di Jakarta demi karirnya. Bhadra pun sedang berkompetisi di International Song Festival yang diadakan di Istambul. Lagu ciptaannya diikut sertakan dalam kompetisi itu. Sedang Bhajra sedang menggarap film dokumenter tentang kebudayaan dunia di Bali.

Takdirpun mempertemukan kelima insan itu, namun menurutku dengan cara yang agak kurang wajar. Bhara ternyata bergabung dalam agensi yang sama dengan yang menaungi Axena, membuat mereka bertemu, dan....langsung merasa klop satu sama lain pada pandangan pertama. Di lain pihak, Bhadra bersilang jalan dengan Havana, dan mereka berdua pun langsung merasa berjodoh satu sama lain pada saat pertama bertemu. Lain halnya dengan Bhajra yang tiba-tiba bertatapan mata dengan sesosok gadis Bali nan amat cantik ketika sedang melewati persawahan di daerah Jimbaran, Bali. Dan ia pun...seperti kedua saudara kembarnya... mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama meski belum mengenal, atau bahkan berbicara.

Dari sini aku rasanya mulai mengerti sekilas kemana cerita akan bergulir. Bukankah judulnya Kembar Keempat? Sedangkan Bhara, Bhadra dan Bhajra adalah kembar tiga, jadi... pasti akan ada kembaran yang keempat kan, yang kemungkinan besar dari tokoh-tokoh lainnya? Mmm..dan konfliknya pun langsung terbayang di benakku....

Sebenarnya ide ceritanya bagus, sayang Sekar Ayu Asmara sang penulis, mengambil segi mistis untuk menjelaskan sekaligus menutup semua konflik dan misteri. Dan aku juga kurang percaya bahwa anak kembar selalu dibayangi nasib dan takdir yang sama. Misalnya, jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat yang sama, jatuh cinta pada wanita-wanita yatim piatu, dan ending yang sama terjadi pada saat bersamaan pula. Akh....mengapa harus ada begitu banyak kebetulan?...

Judul: Kembar Keempat
Pengarang: Sekar Ayu Asmara
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

lintasberita

Lanjut Baca

Buku The Wedding Games - ulasan

The Wedding Games
Fanny Hartanti @ 2010
GPU - Desember 2010
240 Hal.

Harusnya nih, Dion Dirgantara bangga memiliki istri seperti Dania Kartanegara. Cantik, mandiri dan cerdas. Dania adalah seorang presenter acara masak-memasak (bayangkan aja Farah Quin) dan juga pemilik sebuah wedding organizer yang terkenal. Dari seorang yang tidak percaya diri dan sempat sedih luar biasa karena tidak bisa memiliki anak dari rahimnya sendiri, Dania menjelma jadi sosok selebritis yang jadi incaran para wartawan infotainment, jadi perempuan yang super sibuk. Malah mulai dijuluki ‘Martha Stewart-nya Indonesia’.

Dion sendiri bukannya tidak punya posisi penting. Berkantor di sebuah bank, Dion adalah seorang manajer berpenghasilan puluhan juta. Bukan Dion tidak mendukung karir Dania. Justru Dion yang awalnya meminta Dania untuk mencari kesibukan. Tapi, ketika karir Dania meroket, kesibukan Dania membuat Dion sering dinomorduakan. Dania jarang meminta pendapatnya, dan akhirnya Dion malah sering merasa lebih sebagai Mr. Kartanegara, bukan lagi Dion Dirgantara. Sebagai laki-laki, ia mulai merasa ‘dikalahkan’ oleh perempuan, oleh istrinya sendiri.

Perselisihan kecil mulai sering terjadi, bahkan akhirnya berujung pada ‘pisah ranjang’. Masing-masing jadi egois, saling menyalahkan dan menuntut pasangan masing-masing untuk lebih mengerti. Apa yang terjadi di antara mereka, membuat sikap mereka juga berubah. Dania yang biasanya ramah terhadap karyawannya berubah menjadi judes, sampai-sampai karyawannya mulai bergunjing yang tidak-tidak. Dion, bertemu dengan cinta pertamanya, dan tanpa disadari, Dion pelan-pelan mulai mencari sosok perempuan lain selain Dania.

Meskipun si laki-laki menjunjung tinggi persamaan derajat, hak dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki, tapi tetap aja, ego laki-laki tuh ingin selalu jadi yang nomer satu, jadi yang terdepan dan jadi pemimpin. Sama seperti Dion, ketika ia merasa jadi nomer dua, cintanya sama Dania seolah perlahan lenyap, digantikan oleh kemarahan dan pikiran-pikiran negative. Satu lagi yang penting, komunikasi. Percuma teriak-teriak dalam hati, marah-marah, tapi toh, kalo pasangannya gak tau, yang percuma aja kali. Mereka gak akan ngerti juga apa yang lagi kita rasain. *curhat.com*… hehehe..

Anyway, gue lagi tiba-tiba ngeh, kenapa ya judul Metropop mayoritas pake bahasa Inggris? Seperti yang satu ini, atau The Bridesmaid’s Story, atau Dimi is Married (ini sih yang gue ambil dari yang akhir-akhir ini gue baca)

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Jane Eyre - ulasan

Jane Eyre
Charlotte Brontë
Lulu Wijaya (Terj.)
GPU – Oktober 2010
668 Hal.

Jane Eyre, adalah seorang gadis yatim piatu. Ia dititipkan pada paman dan bibinya. Sejak awal, Mrs. Reed tidak menyukainya. Tapi ia terpaksa merawat Jane Eyre karena janjinya pada almarhum suaminya. Hidup di tengah-tengah orang yang tidak menyukainya, sungguh membuat Jane menderita. Ia dikucilkan, dianggap nakal dan tidak sopan, padahal ia jauh lebih baik daripada ketiga sepupunya, anak-anak Mrs. Reed.

Akhirnya, ada kesempatan untuk Jane keluar dari rumah itu. Ia dikirim ke sebuah sekolah asrama di Lowood. Di sana, meskipun semuanya serba ketat, Jane merasa lebih beruntung karena keluar dari rumah Mrs. Reed

Sampai usia 18 tahun, Jane tinggal di sana. Hingga pada suatu titik, ia merasa ia harus melihat dunia luar. Ia pun menulis surat lamaran pekerjaan untuk menjadi guru pribadi di rumah orang-orang kaya. Surat itu mendapat sambutan baik dari seorang wanita bernama Mrs. Fairfax yang ternyata adalah kepala rumah tangga di rumah Mr. Rochester, bangsawan Inggris yang mempunyai anak asuh bernama Adelle.

Di sinilah cerita Jane Eyre lebih berkembang lagi. Ia berkenalan dengan Mr. Rochester, bahkan diam-diam jatuh cinta pada tuannya yang kadang angkuh, dingin dan misterius. Ternyata, Mr. Rochester pun menyukai Jane yang kadang dianggapnya terlalu berani. Mereka nyaris menikah, tapi sebuah kenyataan, yang selama ini dirahasiakan Mr. Rochester membuat pernikahan itu batal.

Jane pun pergi jauh, berusaha menghindar dari kehidupan Mr. Rochester. Kejutan-kejutan, kecil atau pun besar, menanti Jane di kemudian hari. Membuat hidup Jane jadi lebih baik dari sekedar seorang gadis yatim piatu miskin.

Awal melihat buku ini, gue agak sangsi, apa gue gak keburu bosen baca buku yang tebel banget ini. Tapi, karena gue pengen banget baca cerita Jane Eyre ini sejak lama, gue ‘teguhkan’ niat gue. Punya sih yang bahasa Inggris, tapi karena ‘kriting’ banget, gue gak sanggup nyelesainnya.

Tapi ternyata.... Ahhhh… betapa melelahkan membaca buku ini. Emang dasar gue gak terlalu suka sama cerita klasik, malah sok-sokan baca buku ini. Banyak kata-kata yang terlalu ‘berbunga-bunga’, membuat gue jadi gak sabar. Banyak yang gue lompat, hanya biar gue bisa lebih cepet sampai di bab berikutnya.Seandainya kalimat-kalimat dalam buku ini lebih simple, gue pasti lebih bisa suka sama cerita di buku ini.

Jane Eyre mirip sama Anne of Green Gables. Tapi menurut gue, gaya Anne lebih ceria, meskipun mereka berdua sama-sama ‘pemimpi. Mungkin karena lingkungan pergaulan yang beda, jadi gaya mereka berbeda. Kalau Anne, tinggal di pedesaan yang gak terlalu ‘kaku’. Sementara Jane Eyre dikelilingi oleh para bangsawan yang semua serba ada aturan dan kaku.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku The Bridesmaid's Story - ulasan

The Bridesmaid's Story
Irena Tjiunata @ 2010
GPU - Nopember 2010
296 Hal.

Another metropop hasil berburu weekend ini. Cerita tentang kehebohan seorang bridesmaid menghadapi calon pengantin yang dikenal sebagai drama queen.

Di tengah kesibukannya sebagai perancang perhiasam, Kesya tetap dengan senang hati menjadi pendamping perempuan untuk sahabatnya, Cecil. Mereka sudah bersahabat sejak TK, dan sudah saling mengenal luar-dalam satu sama lain. Kesya tahu betapa hebohnya hubungan Cecil dan Alo yang sering putus-nyambung.

Mulailah kesibukan mempersiapkan pesta pernikahan. Cecil adalah orang yang ‘ramai’, sementara Alo cenderung lebih tenang. Memilih gaun pengantin, tidak cukup hanya satu-dua-tiga kali mencoba, tapi sampai 27 kali! Tapi Kesya tetap sabar menemani Cecil. Ditambah lagi kehadiran sepupu Cecil yang ‘ajaib’ dan sok asyik, dan pengen banget berperan dalam pesta pernikahan Cecil ini.

Kesya sendir belum punya pasangan yang ‘berarti’. Ada seorang fotografer gugup bernama Jansen yang naksir banget sama Kesya, dan Kesya sendiri ‘aneh’nya juga suka sama Jansen dan menanti kapan Jansen akan menyatakan cinta. Tapi itu dulu… sebelum sang bestman atau pendamping pengantin prianya datang. Ketika Marco muncul, meskipun menyebalkan dan sok tau, mau tidak mau, Kesya dag-dig-dug setiap ada Marco di sampingnya. Marco yang keren meskipun gemar merokok. Cecil dan Alo juga terang-terangan menjodohkan mereka.

Setelah kehebohan yang berurai air mata, pesta pernikahan berjalan lancar. Semua sesuai dengan keinginan kedua mempelai. Akhir cerita yang berbahagia untuk semua tokoh dalam cerita ini. Ya.. gue ceritain aja deh, kalo emang akhirnya Marco dan Kesya jadian. Tapi, tadinya gue pikir, meskipun Kesya jelas tertarik sama Marco, tapi, justru Jansen yang berhasil mendapatkan cinta seorang Kesya. Dalam ‘tebak-tebakan’ gue selama baca buku ini, kirain Marco ini cuma ‘iseng’ sama Kesya dan akhirnya Jansen yang jadi ‘penyelamat’ untuk Kesya. Ehhh.. taunya nggak ya.. hehehe…

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Dimi is Married - ulasan

Dimi is Married
Retni SB @ 2010
GPU - Oktober 2010
384 Hal.

Garda – seorang pemuda dengan ‘package’ yang sangat menarik. Tampan, rapi, dan punya kedudukan yang penting di perusahaan milik ayahnya. Tapi, dengan segala kelebihannya itu, tentu saja, sosok Garda tidak pernah sepi dari perempuan-perempuan cantik. Sekali putus dari perempuan satu, Garda dengan mudah menggaet perempuan lain – yang tipenya nyaris selalu sama – cantik bak model atau peragawati. Seringnya Garda gonta-ganti pacar, membuat resah ayahnya. Maklum, Garda adalah salah satu dari pewaris perusahaan kertas milik ayahnya.

Untuk itu, ayah Garda memutuskan untuk menjodohkan Garda dengan putri sahabat baiknya. Usulan ini, tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Garda. Menurutnya, mana ada lagi perjodohan di jaman modern?! Dan, Garda yakin banget kalo sosok anak perempuan sahabat ayahnya itu adalah sosok perempuan ‘jadul’.

Tapi, tiba-tiba Garda menyadari suatu hal – sebuah ambisi, yang jika ia tidak memenuhi keinginan ayahnya, bukan tidak mungkin ambisi itu akan gagal. Akhirnya, Garda pasrah dipertemukan dengan Dimi – nama gadis itu. Dimi memang bukan sosok yang ada dalam bayangan Garda, tapi Dimi juga bukan tipe perempuan yang selama ini mengelilingi Garda. Dimi cenderung tomboy, mandiri dan cuek. Tapi, seorang Dimi pun tidak bisa menolak magnet dari seorang Garda. Demi baktinya pada orang tua, Dimi akhirnya mau menikah dengan Garda.

Di awal pernikahan mereka, Dimi pelan-pelan bisa menyayangi Garda. Tapi, tidak dengan Garda. Sebuah sandiwara masih diperankannya dengan baik. Meski kadang jauh di lubuk hatinya, Garda merasa bersalah, tetap saja Garda melanjutkan permainannya.

Ketika seorang Donna – mantan pacar Garda - tiba-tiba mengusik kehidupan mereka yang nyaris tenang. Dimi pun menyadari ada sesuatu yang salah dalam kehidupan pernikahan mereka.

Tanpa gue sadari, ada beberapa buku Retni SB di lemari buku gue, dan rata-rata bukunya lumayan menarik, meskipun, tentu saja temanya tetap tentang cinta. Makin ke belakang, menurut gue sih makin menarik. Ceritanya makin ‘complicated’ atau lebih bervariasi. Yang gue suka dari Dimi di sini, adalah karena dia sosok yang sederhana, tapi gak kuper. Buku yang ringan buat santai-santai pas weekend…


lintasberita

Lanjut Baca

Buku Special Relationship - ulasan

Special Relationship
Robyn Sisman @ 1995
Penguin - 1999
393 Hal.


Semua orang punya rahasia ‘gelap’ dalam hidupnya (ssstttt.. gue juga punya... hehehe). Kehidupan Annie Hamilton yang tenang dan adem ayem, sedikit terguncang ketika anaknya, Tom, mempertanyakan status-nya. Annie Hamilton, sedang merintis untuk membuka penerbitan sendiri, punya suami yang sabar dan anak-anak yang manis. Tom, memang merupakan ‘pengecualian’. Tom adalah hasil dari one night stand-nya Annie ketika ia masih kuliah di Oxford dengan seorang pemuda Amerika yang juga belajar di Oxford. Tapi, rahasia ini tetap disimpan rapi oleh Edward, suami Annie dan Annie sendiri. Sampai secara tidak sengaja, Tom menemukan sebuah foto ibunya dengan pria lain yang mirip dengan dirinya, tapi bukan ayah yang selama ini ia kenal. Mulailah Tom mencari data-data pribadi tentang dirinya dan menemukan sebuah keanehan.

Masalahnya, ayah biologis Tom ada di Amerika dan Tom yang emosi berniat mencarinya. Masalahnya lagi, pria itu, yang bernama Jordan Hope, bukanlah pria Amerika biasa, tapi seorang calon Presiden Amerika, yang sedang menunggu detik-detik terakhir. Kalau sampai pers, atau ada orang lain yang tahu rahasia ‘kecil’ ini, bukan tidak mungkin akan mengacaukan segalanya.

Untuk menyelamatkan Jordan dan juga kehidupan rumah tangganya, juga sekaligus, bertemu ibunya dan calon penulis (wow, sambil menyelam, minum air ini namanya), Annie pun terbang ke Amerika.

Sambil membayangkan romantisme masa lalu, Annie berhasil bertemu Jordan. Tentu saja gak terang-terangan, gimana bisa Jordan berkeliaran dengan bebas.

Gak ada yang baru dari novel ini… (ya.. chicklit lah..) tapi tetap aja pengen bacanya. Yang kebayang di benak gue, justru, kalo novel ini jadi sinetron. Tokoh Jordan, pastinya cool, cakep dan kaya raya. Tokoh Annie, cewek cantik, lugu dari keluarga biasa-biasa aja. Lalu, ‘terjadilah’ hubungan singkat. Ceweknya hamil, cowoknya udah keburu pergi entah kemana. Dan beberapa tahun kemudian, si anak hasil hubungan mereka sering banget berdekatan dengan ayahnya, tapi sama-sama gak tau kalo mereka punya hubungan. Ada tokoh antagonis yang tau kisah gelap mereka. Hehehe… sinetron oh sinetron.. Bukan.. gue bukan penggemar sinetron, tapi dikit-dikit tau sih… kan gampang ketebak…

Yang gue suka dari buku ini, cuma covernya yang simple… :)

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Comanche Moon - ulasan

Tak seperti biasanya, aku membaca buku yang bergenre historical romance atau roman yang ber-setting jadul. Apa pasal? Karena aku menemukan bahwa buku Comanche Moon (atau Ramalan Cinta dalam terjemahannya) ini tak seperti novel-novel roman (termasuk historical romance) lainnya. Kalau novel roman biasanya berfokus pada kisah cintanya, buku Comanche Moon ini lebih menitik beratkan pada masalah humanisme. Lebih tepatnya pada permusuhan dua ras: ras kulit putih (dalam hal ini diwakili bangsa Amerika) dan ras kulit merah (diwakili oleh suku Indian Comanche). Buku ini mau menekankan bahwa cinta bisa melampaui perbedaan.

Ada sebuah ramalan di suku Comanche, bahwa pemimpinnya kelak akan tertambat hatinya pada wanita berkulit putih yang tak dapat bersuara. Meski dipisahkan jurang luas yang tak dapat terseberangi, namun si wanita akan mendatangi sang Comanche, dan bahwa mereka berdua akan memisahkan diri dari kaumnya.

Adalah Hunter, pemimpin suku Comanche pada saat itu, seorang pria muda yang kuat, dalam fisik maupun karakter. Ia disegani rakyatnya, dan ditakuti lawannya. Di sisi lain adalah Loretta, gadis Amerika yatim piatu karena kedua orangtuanya dibunuh dengan keji oleh suku Comanche. Ia kini tinggal bersama paman, bibi dan sepupunya. Karena trauma saat menjadi saksi pembunuhan brutal itu, Loretta mendadak jadi bisu. Suatu hari datanglah kawanan suku Comanche dipimpin oleh Hunter ke pondokan paman dan bibi Loretta untuk meminang Loretta menjadi istri sang kepala suku. Tentu saja awalnya mereka tak mau dengan sukarela memberikan Loretta pada orang Indian, karena sudah banyak desas-desus tentang kekejaman ras berkulit merah ini. Namun karena takut para Comanche akan melukai keluarganya, Loretta pun terpaksa menyerahkan diri pada para Comanche.

Ternyata Loretta adalah gadis yang tegar, pemberani, dan keras kepala. Dan sebenarnya Hunter adalah lelaki yang ideal baginya, karena ternyata, meski dari luar tampak garang dan menakutkan, Hunter adalah sosok pria yang gentleman, jujur dan lembut. Menarik mengikuti usaha Hunter yang tak sudah-sudahnya untuk menaklukkan hati Loretta meski si gadis yang dipanggilnya dengan nama Mata Biru itu membencinya setengah mati, dan kalau perlu bahkan menolak untuk makan makanan yang diberikannya. Namun bagaimanapun di hati Loretta sendiri mulai tumbuh benih-benih simpatik pada Hunter. Ia pun akhirnya dapat bersuara kembali ketika ia terpaksa berteriak saat ada ular derik yang nyaris menggigit lengan Hunter.

Dengan berlalunya waktu, Hunter sadar bahwa ada sesuatu yang tidak pas dilakukannya berdasarkan ramalan itu. Ramalan itu mengatakan bahwa sang wanita haruslah berjalan sendiri menemuinya, padahal ia dulu bisa dibilang mengambil paksa Loretta. Yakin bahwa ramalan itu harus dipenuhi dengan tepat agar semuanya berjalan lancer, maka Hunter rela mengantarkan Loretta kembali ke rumah paman dan bibinya. Apakah keputusan itu membuat Loretta bahagia? Awalnya memang ya, tapi setelah ia pulang ia menyadari bahwa pandangan orang-orang di sekitarnya menjadi berbeda terhadapnya, karena ia pernah hidup di perkampungan Indian. Mulailah terjadi pergolakan batin di hatinya. Sampai suatu saat ada sekelompok orang jahat membawa lari Amy, adik tirinya. Tak ada pilihan lain bagi Loretta selain berkuda kembali ke hutan yang lebat untuk meminta bantuan pada Hunter, karena hanya kepala suku Apache itulah yang mampu menyelamatkan Amy-nya yang amat disayanginya.

Hati Loretta makin tertawan pada Hunter ketika menyaksikan bagaimana lembut, sabar dan penuh kasihnya Hunter memperlakukan Amy setelah menyelamatkannya dari para penjahat yang telah memperkosanya dengan keji. Amy yang trauma akhirnya pulih sedikit demi sedikit semata-mata berkat kepercayaan yang tumbuh antara dirinya dengan Hunter yang merawatnya dengan penuh kasih.

Akhir ceritanya, wah…lebih baik tidak aku beberkan di sini. Yang jelas, banyak yang kemudian terjadi, membuat buku Comanche Moon ini tak seperti novel percintaan lainnya. Tegang dan menarik. Yang lebih menarik lagi adalah penuturan penulisnya, Catherine Anderson, tentang bagaimana ia mengadakan riset selama bertahun-tahun untuk menulis kisah yang menghibur sekaligus menyisipkan pesan moral di dalamnya. Saat itu banyak penerbit menolak naskahnya karena dianggap karyanya “tidak memenuhi genre manapun”. Namun bagiku, justru karena itulah buku ini menjadi sangat mengesankan ketika dibaca. Ah…lagi-lagi kita diingatkan oleh Catherine Anderson, untuk tidak menjatuhkan stigma pada sekelompok orang atau suku tertentu. Kita hanya bisa menilai orang dari karakter dan hatinya masing-masing, bukan secara umum.


lintasberita

Lanjut Baca

Buku Water for Elephants - ulasan

Water for Elephants (Air untuk Gajah)
Sara Gruen @ 2006
Andang H. Sutopo (Terj.)
GPU - September 2010
512 hal.

Jacob Jankowski – menghabiskan hari tuanya di Panti Jompo karena tidak ada anak-anaknya yang mau menampungnya. Ketika suatu hari, di depan panti jompo itu datang rombongan sirkus, kenangan akan periswtiwa 70 tahun silam muncul di benak Jacob.

Jacob hampir dipastikan memiliki masa depan yang cemerlang. Kuliah di kedokteran hewan, tinggal mengikuti ujian akhir, kemudian akan membuka praktek dokter hewan bersama ayahnya. Tapi kecelakan mobil merenggut nyawa kedua orang tuanya. Kecelakaan karena kesalahan seorang tetangga yang sudah rabun. Harta yang tersisa disita oleh bank. Pikiran Jacob kacau.

Ketika sedang mengikuti ujian akhir, Jacob tiba-tiba meninggalkan ruang ujian. Berjalan tak tentu arah, hingga akhirnya ‘terdampar’ di sebuah gerbong kereta. Gerbong kereta itu ternyata adalah salah satu dari rangkaian gerbong sirkus Benzini Bersaudara, yang pemiliknya, Paman Al ingin menjadikan sirkusnya sebagai salah satu sirkus paling hebat seperti Ringling Circus. Ringling Circus adalah salah satu kelompok sirkus yang terkenal di jamannya.

Mulailah sebuah pengalaman baru dalam hidup Jacob. Kehidupan di sirkus ternyata begitu keras. Jika orang tersebut tidak memberi keuntungan atau berguna bagi kelompok sirkus itu, maka orang itu akan ‘dilampumerahkan’. Beruntung dengan latar belakang sekolah kedokteran hewannya, Jacob diterima bergabung di sirkus itu, untuk diperbantukan merawat hewan-hewan yang sakit.

Bintang utama di sirkus itu adalah Marlena. Ia tampil dengan kuda-kudanya, bersama sang suami, August. Jacob jatuh cinta dengan Marlena. Dan ia tahu, August adalah seorang lelaki ‘berkepribadian ganda’.

Hubungan mereka bertiga semakin dekat, ditambah dengan kehadiran seekor gajah betina bernama Rossie. Rossie dianggap bodoh oleh August karena tidak bisa menjalankan perintah yang sederhana sekali pun, hingga akhirnya Jacob menemukan sebuah rahasia.

Sampai hari tuanya, Jacob merahasiakan sebuah kejadian, ketika binatang-binatang sirkus itu tiba-tiba mengamuk dan membuat kekacauan.

Sejak pertama gue liat Water for Elephants dan ditambah rekomendasi orang-orang, gue udah pengen banget baca buku ini. Dan begitu ada terjemahannya, segera aja gue beli. Sekali lagi, gue merasa kehidupan di rombongan sirkus begitu ‘kejam’. Gak seglamour, atau seindah ketika mereka tampil di arena. Kaya’nya keras banget dan gak ada belas kasihan. Makanya waktu gue sempet nonton sirkus baru-baru ini, gue bertanya-tanya apakah yang selama gue baca di buku-buku yang berlatar sirkus itu bener atau gak. Karena kalo gue liat, misalnya di Russian Circus, para performer memang antara lain adalah pesenam dan professional, bukan seseorang yang sekedar ‘ditemukan’ begitu aja karena keunikannya.

Rossie di sini – menurut gue – bukanlah bintang utama, tapi dia punya peran penting bagi tokoh-tokoh utama di buku ini. Gue juga jadi inget sama gajah-gajah di sirkus. Mimik wajahnya murung banget… bikin gue jadi sedih ngeliatnya. Hahaha.. gue kembali terbawa-bawa sama cerita nih….

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Ini Rahasia - ulasan

Ini Rahasia
Netty Virgiantini @ 2010
Gagas Media - 2010
184 hal.

Tari dikenal sebagai cewek pemberani, cewek penggila bola. Oleh teman-teman sekelasnya, ia diangkat sebagai manajer tim sepak bola kelasnya. Tari bertanggung jawab dalam masalah pengaturan jadwal pertandingan, urusan kostum, dan lain-lainnya. Tapi, ini bukan pertandingan biasa. Pertandingan antar kelas ini sifatnya illegal, karena ‘melibatkan’ uang taruhan. Jadi, semua dilakukan di luar jam sekolah. Uang hasil taruhan ini dipergunakan untuk ‘operasional’ tim mereka dan untuk membantu beberapa teman mereka yang kesulitan membayar uang sekolah. Inilah rahasia besar yang harus mereka jaga.

Tiba-tiba saja, Tari yang dikenal tomboy itu didekati oleh Rudi, kakak kelasnya yang juga anggota OSIS, salah satu pemain sepak bola handal di sekolah mereka. Teman-temannya sudah memberi peringatan, agar berhati-hati dengan Rudi. Karena rahasia mereka ini juga tidak boleh sampai diketahui oleh anak OSIS. Tapi, Tari yang sejak kelas satu sudah ‘jatuh cinta’ dengan kakak kelasnya itu, meyakinkan teman-temannya bahwa ia akan menjaga rahasia ini rapat-rapat.

Duh.. duh.. duh, ini cerita tentang anak SMA (hehehe… rasanya udah rada gak cocok sama gue :D). Ternyata yang nulis buku ini sama dengan Mama Comblang. Dibanding yang pertama gue baca, cerita di buku ini gak terlalu banyak yang ‘lebay’ kaya’ di Mama Comblang. Mungkin karena tokohnya anak-anak SMA, jadi pas aja kalo banyak becandanya. Tapi, kalo dari segi tema, gue sih lebih cocok baca Mama Comblang. Satu lagi yang rada gak pas, kaya’nya covernya, deh. Kalo ngeliat cover, gue membayangkan cerita yang romantis.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Janda-Janda Kosmopolitan - ulasan

Janda-Janda Kosmopolitan
Andrei Aksana
GPU – Januari 2010
464 hal.

Jadi janda bukan hal yang mudah. Banyak yang masih memandang negative terhadap status itu. Yang perempuan akan berbisik-bisik agar hati-hati nanti suaminya, pacarnya digoda janda. Yang laki-laki akan tersenyum nakal, ada juga yang memandang rendah, hanya mau pada gadis, tapi tidak dengan janda. Ah… susah jadi perempuan…

Rossa, perempuan pengusaha butik. Punya anak satu. Terpaksa menikah karena terlanjur hamil. Suaminya bilang, Rossa adalah penyebab hilangnya kebebasan dia. Akhirnya, pernikahan hanya seumur jagung. Di kehidupan yang sekarang, Rossa sudah mapan. Berteman dengan sesama janda. Sampai akhirnya punya pembantu bernama Nunung yang janda juga.

Drama kehidupan Nunung lain lagi. Ia menikah karena cinta. Terpaksa jadi TKW demi memperoleh kehidupan yang lebih baik. Setiap bulan uang gaji ia kirim ke kampung, ehhh… suaminya malah nikah lagi.

Sakit dan tak percaya pada laki-laki, tapi toh tidak malah membuat mereka jadi tidak butuh lagi-lagi. Menjalin hubungan baru memang tidak mudah. Ketika dekat dengan seorang pengusaha bernama Marco, Rossa tak berani menungkapkan jati dirinya yang sebenarnya, apalagi berkata kalau ia sudah memiliki anak. Marco pergi, datang Virlo, pemuda yang gemar clubbing. Bahkan anak SMA pun tertarik pada Rossa, dan tahu kalau Rossa kesepian.

Sementara Nunung, pembantu yang sangat modern dan berpikiran maju. Di sekolah anak Rossa, ia berhasil menebar pengaruh yang cukup besar sampai-sampai para nyonya protes dan minta Rossa memecat Nunung.

Nunung juga kembali gagal, karena calon suaminya ternyata sudah beristri. Meskipun istri pertamanya rela dimadu, Nunung tidak mau menyakiti sesama perempuan.

Duh, duh, duh.. drama ini penuh air mata, tapi juga penuh canda. Hidup mewah a la Rossa dan teman-temannya berdampingan dengan kesederhanaan dan keluguan Nunung. Clubbing vs joged dangdutannya Nunung. Menyindir sikap nyonya rumah yang takut kalah 'pamor' sama pembantu. Gak rela ngeliat pembantu yang tiba-tiba jadi lebih apik, lebih canggih dan lebih pintar.

Ending cerita dibuat menggantung dengan kemunculan tokoh yang sejak awal dianggap ‘hilang’. Membuat penasaran, karena tiba-tiba Rossa berada di persimpangan.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Mama Comblang - ulasan

Mama Comblang
Netty Virgiantini
Gagas Media – 2010
206 hal.

Buat Neyna dan Dida, menjadi pasangan suami istri, mungkin tidak pernah terlintas dalam benak mereka. Mereka berdua tumbuh bersama. Meskipun Dida beda usia 9 tahun, tapi kedekatan mereka sejak kecil tidak lantas berubah jadi hubungan yang lebih jauh dari persahabatan. Mereka lebih seperti kakak-adik.

Permintaan Mama Neyna untuk menjodohkan Neyna dan Dida ditentang habis-habisan oleh Neyna. Tapi, Mama Neyna yang sakit jantungnya tiba-tiba kumat, membuat Neyna tidak berbisa berbuat banyak. Neyna takut tidak bisa memenuhi permintaan terakhir mamanya.

Masalah lain, Neyna dan Dida sudah memiliki pasangan masing-masing. Mereka berdua harus mencari cara yang pas dan kata-kata yang pas untuk menjelaskan masalah ini pada mereka.

Kehidupan pernikahan di hari-hari awal, penuh dengan ‘pelajaran’ dari kedua mama. Mereka mengajarkan bagaimana seharusnya pengantin baru bersikap, Neyna yang seenaknya harus ingat melayani suami. Dida yang cuek juga harus ingat untuk bersikap lembut dan mesra.

Terpaksa bersikap mesra di depan mama mereka, tidak mengurangi kemesraan terhadap pasangan masing-masing, paling tidak itu berlaku untuk Neyna. Neyna tetap dengan cuek pergi dengan Indra, pacarnya. Dida pun terpaksa menutupi perbuatan Neyna. Tapi, tampaknya pacar-pacar mereka juga mulai gerah dengan ‘pernikahan pura-pura’ ini. Mereka mulai menuntut ‘kejelasan’ status.

Buku ini lumayan menghibur, ada beberapa bagian yang berhasil membuat gue senyam-senyum sendiri karena kocak. Tapi, ada juga bagian yang tadinya lucu, jadi basi. Seperti misalnya kelakuan mama-mama yang lagi ngasih ‘pelajaran’. Sekali dua sih gpp… tapi koq makin lama, makin ‘norak’. Tiap malem nguping di pintu, maksa Neyna dan Dida nonton telenovela plus praktek langsung depan para mama… owww.. tak ketinggalan ‘soundtrack’-nya!

Meskipun nih, hanya dengan membaca cover belakang buku ini, gue paling gak bisa menebak, ending cerita ini…

lintasberita

Lanjut Baca

Buku The House of the Spirit - ulasan

The House of the Spirit (Rumah Arwah - La Casa de los Espiritus)
Isabel Allende @ 1982
Ronny Agustinus (Terj.)
GPU - Juli 2010
600 hal.

Esteban Trueba, membangun kembali tanah yang terbengkalai. Tak ada gunanya lagi ia kembali ke pertambangan, tempat ia bekerja selama bertahun-tahun demi menemukan batu berharga agar ia bisa menikahi kekasihnya, Rosa. Rosa meninggal karena racun yang sebenarnya diperuntukkan untuk ayahnya.

Sementara itu, kematian Rosa del Valle membawa perubahan di keluarga del Valle, terutama bagi adiknya, Clara del Valle. Di dalam keluarga del Valle, Rosa dikenal sebagai anak yang paling cantik jelita, sedangkan Clara adalah si peramal atau cenayang. ‘Kenyentrikan’ Clara pernah membuat keluarga ini ‘dihujat’ oleh pastor dan Clara juga yang meramalnya akan ada kematian dalam rumah itu. Setelah kematian Rosa, Clara membisu dan membuka suara kembali untuk pertama kalinya, ketika ia berkata akan menikah dengan calon suami Rosa.

Esteban yang tuan tanah, pemarah dan ambisius, mempunyai banyak anak haram di Tres Marias. Tapi hanya satu yang ‘diakui’nya yaitu anak dari adik mandornya – yang kelak cucunya pun akan mempunya ‘peran’ dalan tragedi keluarga Trueba. Pernikahan Esteban dan Clara menghasilkan 3 orang anak, Blanca dan si kembar Nicholas dan Jamie.

Keluarga ini terkenal ‘eksentrik’. Clara yang tampak hidup di dunia sendiri, kerap meramalkan kejadian-kejadian penting di rumah itu dan berkomunikasi dengan berbagai arwah, tapi sering kali ramalannya diabaikan oleh penghuni rumah itu, terutama oleh Esteban yang sering ‘gerah’ dengan kelakuan Clara.

Tragedi terus merundung keluarga Trueba. Blanca hamil di luar nikah, hasil hubungannya dengan anak sang mandor, Nicholas tergila-gila dengan yoga dan meditasi, Jamie memilih dunia kedokteran dan terlibat dalam pergerakan kaum kiri. Bahkan cucu Trueba, anak Blanca, bernama Alba juga terlibat dalam pergerakan komunis. Padahal sang kakek adalah seorang senator terpandang, tapi dikhianati oleh keluarganya sendiri.

Kematian Clara membuat rumah itu kembali suram. Semua bergerak semaunya sendiri. Sementara pergolakan politik juga semakin memanas.

Gue sempat bosan banget baca buku tebal ini. Apalagi kalo udah membahas masalah politik. Yang menarik sih, pas disebut-sebut kata ‘JAKARTA’, yang ditulis sama demonstran. Ooo.. ternyaa buat ‘menggambarkan’ kalo di Jakarta juga terjadi situasi politik yang kurang lebih sama dengan yang ada di cerita, kira-kira tahun 1965-1966-an kali ya.

Tapi, memang Clara yang memberi ‘roh’ pada buku ini. Clara dengan diamnya, dengan segala keanehannya. Karena setelah Clara meninggal, buku ini jadi ‘membosankan’.

lintasberita

Lanjut Baca
 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar