Janda-Janda Kosmopolitan
Andrei Aksana
GPU – Januari 2010
464 hal.
Jadi janda bukan hal yang mudah. Banyak yang masih memandang negative terhadap status itu. Yang perempuan akan berbisik-bisik agar hati-hati nanti suaminya, pacarnya digoda janda. Yang laki-laki akan tersenyum nakal, ada juga yang memandang rendah, hanya mau pada gadis, tapi tidak dengan janda. Ah… susah jadi perempuan…
Rossa, perempuan pengusaha butik. Punya anak satu. Terpaksa menikah karena terlanjur hamil. Suaminya bilang, Rossa adalah penyebab hilangnya kebebasan dia. Akhirnya, pernikahan hanya seumur jagung. Di kehidupan yang sekarang, Rossa sudah mapan. Berteman dengan sesama janda. Sampai akhirnya punya pembantu bernama Nunung yang janda juga.
Drama kehidupan Nunung lain lagi. Ia menikah karena cinta. Terpaksa jadi TKW demi memperoleh kehidupan yang lebih baik. Setiap bulan uang gaji ia kirim ke kampung, ehhh… suaminya malah nikah lagi.
Sakit dan tak percaya pada laki-laki, tapi toh tidak malah membuat mereka jadi tidak butuh lagi-lagi. Menjalin hubungan baru memang tidak mudah. Ketika dekat dengan seorang pengusaha bernama Marco, Rossa tak berani menungkapkan jati dirinya yang sebenarnya, apalagi berkata kalau ia sudah memiliki anak. Marco pergi, datang Virlo, pemuda yang gemar clubbing. Bahkan anak SMA pun tertarik pada Rossa, dan tahu kalau Rossa kesepian.
Sementara Nunung, pembantu yang sangat modern dan berpikiran maju. Di sekolah anak Rossa, ia berhasil menebar pengaruh yang cukup besar sampai-sampai para nyonya protes dan minta Rossa memecat Nunung.
Nunung juga kembali gagal, karena calon suaminya ternyata sudah beristri. Meskipun istri pertamanya rela dimadu, Nunung tidak mau menyakiti sesama perempuan.
Duh, duh, duh.. drama ini penuh air mata, tapi juga penuh canda. Hidup mewah a la Rossa dan teman-temannya berdampingan dengan kesederhanaan dan keluguan Nunung. Clubbing vs joged dangdutannya Nunung. Menyindir sikap nyonya rumah yang takut kalah 'pamor' sama pembantu. Gak rela ngeliat pembantu yang tiba-tiba jadi lebih apik, lebih canggih dan lebih pintar.
Ending cerita dibuat menggantung dengan kemunculan tokoh yang sejak awal dianggap ‘hilang’. Membuat penasaran, karena tiba-tiba Rossa berada di persimpangan.
Andrei Aksana
GPU – Januari 2010
464 hal.
Jadi janda bukan hal yang mudah. Banyak yang masih memandang negative terhadap status itu. Yang perempuan akan berbisik-bisik agar hati-hati nanti suaminya, pacarnya digoda janda. Yang laki-laki akan tersenyum nakal, ada juga yang memandang rendah, hanya mau pada gadis, tapi tidak dengan janda. Ah… susah jadi perempuan…
Rossa, perempuan pengusaha butik. Punya anak satu. Terpaksa menikah karena terlanjur hamil. Suaminya bilang, Rossa adalah penyebab hilangnya kebebasan dia. Akhirnya, pernikahan hanya seumur jagung. Di kehidupan yang sekarang, Rossa sudah mapan. Berteman dengan sesama janda. Sampai akhirnya punya pembantu bernama Nunung yang janda juga.
Drama kehidupan Nunung lain lagi. Ia menikah karena cinta. Terpaksa jadi TKW demi memperoleh kehidupan yang lebih baik. Setiap bulan uang gaji ia kirim ke kampung, ehhh… suaminya malah nikah lagi.
Sakit dan tak percaya pada laki-laki, tapi toh tidak malah membuat mereka jadi tidak butuh lagi-lagi. Menjalin hubungan baru memang tidak mudah. Ketika dekat dengan seorang pengusaha bernama Marco, Rossa tak berani menungkapkan jati dirinya yang sebenarnya, apalagi berkata kalau ia sudah memiliki anak. Marco pergi, datang Virlo, pemuda yang gemar clubbing. Bahkan anak SMA pun tertarik pada Rossa, dan tahu kalau Rossa kesepian.
Sementara Nunung, pembantu yang sangat modern dan berpikiran maju. Di sekolah anak Rossa, ia berhasil menebar pengaruh yang cukup besar sampai-sampai para nyonya protes dan minta Rossa memecat Nunung.
Nunung juga kembali gagal, karena calon suaminya ternyata sudah beristri. Meskipun istri pertamanya rela dimadu, Nunung tidak mau menyakiti sesama perempuan.
Duh, duh, duh.. drama ini penuh air mata, tapi juga penuh canda. Hidup mewah a la Rossa dan teman-temannya berdampingan dengan kesederhanaan dan keluguan Nunung. Clubbing vs joged dangdutannya Nunung. Menyindir sikap nyonya rumah yang takut kalah 'pamor' sama pembantu. Gak rela ngeliat pembantu yang tiba-tiba jadi lebih apik, lebih canggih dan lebih pintar.
Ending cerita dibuat menggantung dengan kemunculan tokoh yang sejak awal dianggap ‘hilang’. Membuat penasaran, karena tiba-tiba Rossa berada di persimpangan.
0 komentar:
Posting Komentar