Judul : Soulmate (Belahan Jiwa)
Penulis : Stefani Hid
penerbit : Katakita
tebal : 167 halaman
ISBN : 979-3778-00-8
Cetakan kedua Maret 2005
Buku bergambar apel merah dan hijau ini pertama menarik perhatianku dengan mengeip-ngedipkan background birunya yang menggoda itu di sebuah toko buku bekas. i really in love with used book, not only its cheap price, but also the guilty pleasure i always got after bought used book. Dan tanpa pikir panjang, comot aja buku ini.
Bercerita tentang Latt, tokoh pria yang berasal dari Mandalay, Myanmar dan sedang merantau di Jakarta. Kemudian, bisa dikatakan dia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang wanita bernama Marla. Marla ini berprofesi sebagai pelacur, dan keduanya pun menjalin cinta dengan cara yang aneh dengan ending yang tidak biasa.
Lancar, bagai air mengalir, itu rasanya ketika membaca buku ini. It took only 1 hour for me to finished this book, and i am pretty satisfied with the story Stefany Hid brings. Kemulusan kalimat yang dibawa Stefany rasanya sangat enak untuk diikuti terus dan terus sampai akhirnya buku selesai. Tak hanya itu, Stefany pandai meramu kalimat-kalimat berat menjadi semacam obrolan ringan di warung kopi.
Di dalam buku ini, banyak banget bertebaran kata-kata bernada vulgar, seperti kelamin-minuman keras-rokok-masturbasi, dan lucunya--atau herannya--semuanya diucapkan sang tokoh kayanya tanpa beban, ringan gitu aja, seakan sedang membicarakan cuaca di pagi hari.
Yang aku suka dari buku ini adalah karena buku ini mengusung tema yang aku banget, yaitu kesendirian, cinta, kesepian, sakit jiwa, halusinasi, insomnia, dan macam-macam gangguan psikologis lainnya. Aku bilang aku banget karena aku emang menyukai tema-tema seperti ini. Stefani juga berhasil mengemas cerita ini menjadi sebuah cerita simple, tanpa berlebay-lebay, namun dengan ending yang "wow".
Kayanya aku inget waktu selesai baca ini, aku masih tetep mandangin paragraf terakhirnya dan cuma melongo doank, sambil bergumam,"Udah ya ceritanya?". yah, semacam gitu lah.
Oya, mencegah resensinya lebih panjang dari bukunya, mending diakhiri saja dengan sebuah quote yang aku comot dari halaman 10,
"Aku mencintainya karena dia adalah dia. Itu saja"
0 komentar:
Posting Komentar