Love in Rainy Days
Berbicara tentang kehidupan rumah tangga dan segala konfliknya memang tidak ada habisnya. Buktinya, cukup duduk manis di depan televisi, akan banyak sekali sintron yang mengangkat tema keluarga dengan beragam konflik yang sepertinya tak ada habisnya. Bagaimana dengan buku? Tidak kalah banyak. Mulai dari masalah perselingkuhan, rebutan harta warisan, cinta segitiga, hingga masalah anak. Love in Rainy Days [LiRD] salah satu novel yang mengangkat tema keluarga dengan konflik-konflik yang membelit cerita dengan rapi.
Salah satu perkara yang tertuang dalam alur cerita adalah belum dikarunianya Zita dan Indra, tokoh utama, seorang anak pun ketika usia pernikahan mereka telah menginjak 10 tahun. Sedikit menengok buku lain yang juga mengambil tema sama, novel Test Pack karya Ninit Yunita, berhasil menyampaikan kegelisahan sepasang suami istri yang tak kunjung dianugerahi buah hati, dengan selingan humor yang membuat cerita menjadi lebih renyah.
Sedangkan pada LiRD psikologi tokoh atas kegelisahan, ketertekanan, dan kesedihan karena belum juga memiliki anak terasa nanggung. Cerita lebih banyak berkisar tentang cerita masa lalu Zita dan Indra serta kepelikan kisah cinta tidak wajar yang harus ditanggung tanpa bisa diredam. Memang, jika dibandingkan dengan Test Pack, LiRD lebih banyak menawarkan konflik sehingga menghadirkan banyak kejutan-kejutan yang menarik untuk ditelusuri hingga akhir cerita.
Selain itu, dalam buku setebal 360 halaman ini, juga menuangkan tentang perbedaan agama yang terdapat dalam satu keluarga. Sayangnya, topik yang sekiranya dapat menjadi cabang konflik yang menarik dalam rumah tangga ternyata hanya terkesan sebagai cerita tambahan dalam kisah masa lalu Indra dan Zita. Bagian yang sekiranya dihilangkan pun sepertinya tidak akan terlalu bermasalah dalam alur cerita. Lain halnya jika perbedaan prinsip tersebut menjadi konflik yang menyertai kebimbangan dan kegelisahan para tokohnya.
Begitu membaca judulnya, Love in Rainy Days, saya langsung dapat menangkap kesan romantisme dan melankolis. Tidak berhenti pada judul, karena ternyata penulis berhasil membuat jalannya cerita terwarnai rasa-rasa syahdu, sehingga membuat saya dapat juga merasakan keromantisan yang tercipta lewat diksi-diksi dan suasana latar yang pas. Dalam hal mengatur alur maju dan mundur cerita, penulis juga mampu membuatnya tidak terkesan ‘langsung loncat’. Kehalusan mengatur alur membuat saya sebagai pembaca merasa nyaman dan tidak pusing.
Akhir cerita dalam buku ini sama sekali tidak menyisakan masalah, tidak ada satu pun yang menggantung, sehingga bagi pembaca yang menyukai happy ending pasti merasa lega. Sedangkan bagi yang tidak menyukai happy ending, seperti saya, terasa kurang greget.
Judul : Love in Rainy Days
Penulis : Ifa Avianty
Penerbit : Lingkar Pena Publishing House
Terbit : Januari 2011
Tebal : 360 halaman
Katagori :
artikel resensi,
buku,
buku bagus,
buku resensi,
Cinta,
dewasa,
fiksi,
keluarga,
pinjam,
resensi buku,
review,
ulasan buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar