Judul : Sepenggal Catatan Perjalanan dari Madinah Hingga ke Radio Rodja (Mendulang pelajaran akhlak dari Syaikh Abdurrozzaq al-Badr, Hafidzhulloh)
Penulis : Abdul Muhsin Firanda
Penerbit : Pustaka Cahaya as-Sunnah
Harga : Rp 30.000,-
Resensi :
Semangat beribadah terkadang memudar, semangat menuntut ilmu terkadang menyurut. Padahal, dalil akan keutamaan menuntut ilmu telah banyak dihafalkan. Demikian jiwa terkadang dijangkiti rasa malas dan diserang rasa bosan
Sungguh, betapa banyak orang yang akhirnya kembali bersemangat, atau bahkan lebih bersemangat daripada sebelumnya dan terdorong untuk mencapai derajat yang tinggi di sebabkan sejarah yang dibacanya. Terlebih lagi jika itu cerita teladan yang didengarnya atau dibacanya dari orang yang hidup di zamannya
Terkadang, jiwa tatkala diceritakan sejarah pada sahabat atau para salafus shalih maka jiwa tersebut akan berbisik seraya mengeluh, “ itu kan cerita orang dahulu ? masanya kan berbeda ? kita sekrang berada di zaman penuh fitnah, zaman di mana kita sangat membutuhkan materi, dan tentunya tidak bias disamakan dengan zama shalafush shalih “
Demikianlah jiwa selalu mencari – cari alasan untuk bisa melegitimasi kekurangan yang ada padanya. Namun, bagaimana jika cerita teladan tersebut tentang seorang yang hidup di zamannya..?terlebih lagi, orang tersebut ternyata masih hidup dan pernah dia temui..? Dan, ternyata kita bisa menimba ilmu darinya…? Tentunya hal ini akan lebih membekas dan member perubahan positif terhadap jiwa
Inilah pendorong yang memberanikan diri menulis percikan pelajaran yang diperoleh dari salah seorang ulama kota Madinah tatkala Allah – ‘azza wa jalla- memberi kesempatan pada saya untuk bersafar bersama beliau, Professor Doktor Asy-Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin al-‘Abbad al-Badr hafidzahulloh
Tadinya sama sekali tidak terbetik di benak saya untuk menyusun tulisan ini. Namun, sebagian ustadz meminta saya untuk menulis pengalaman saya bersama Syaikh Abdurrozzaq. Demikian juga sebagian ikhwah, mereka meminta saya untuk menyusun tulisan ini agar faedahnya lebih meluas. Permintaan tersebut tidak langsung saya kabulkan kecuali setelah berlalunya hari demi hari da setelah melalui banyak perenungan, akhirnya saya memberanikan diri menyusun tulisan ini
Dari Madinah Hingga Ke Radio Rodja
Katagori :
artikel resensi,
buku,
Buku Akhlak,
buku bagus,
buku islam,
buku resensi,
islam,
resensi buku,
ulasan buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar