Forgiven
Morra Quatro
Gagas Media – 2010
266 halaman
Bersahabat dekat dengan William Hakim, atau biasa dipanggil Will, ternyata membuahkan perasaan lain bagi Karla. Meskipun dalam ‘gank’ mereka masih ada beberapa orang lagi, dan hanya Karla sendiri yang perempuan, tapi, dengan Will, Karla merasa lebih nyaman. Bahkan setelah ia pun berpacaran dengan salah satu anggota gank mereka.
Karla, yang ketua kelas, rela di-skors karena ikut ambil bagian dalam usaha balas dendam terhadap salah satu guru mereka ketika teman mereka diperlakukan dengan tidak wajar.
Will, adalah pencinta fisika nuklir. Jangan bayangkan dia anak yang ‘nerd’, berkacamata tebal dan gugup. Will anak yang biasa-biasa saja, tidak selalu jadi juara satu di kelas, tapi berprestasi. Para cewek-cewek juga silih berganti ada di sisi Will. Tapi, Karla tetap jadi pusat perhatian Will.
Selepas SMU, mereka berpisah. Ada yang kuliah di Bandung, Will bahkan dikabarkan kuliah di Amerika, di MIT, sementara Karla di Singapura. Sebelum berangkat, Will menghilang begitu saja. Karla pun akhirnya terpaksa ‘memendam’ perasaan. Bahkan ketika akhirnya bertemu lagi pun, tidak juga membuat mereka saling mengakui perasaan masing-masing.
Buntunya, malah Will ditangkap di Amerika. Ketika itu Amerika lagi goncang karena peristiwa 9/11. Will yang berwajah ke-Arab-araban, karena memang dia keturunan Turki, ditangkap karena dianggap terlibat dalam kerusuhan di kantornya setelah ia dipecat.
Karla sendiri akhirnya juga tinggal di Amerika, bahkan memiliki anak di luar nikah.Tapi, tetap, Will yang selalu ada di hatinya.
Ahhh… lagi-lagi kasih tak sampai. Dan lagi-lagi gue ‘terkecoh’ dengan judul. Temen gue bilang ceritanya bagus, bahkan ada yang sampe nangis (karena emang gak happy ending sih… ups…), tapi menurut gue malah aneh, gue jadi gemes sama Karla dan Will.
Mencoba ‘beromantis ria dengan membayangkan Champange Supernova… tapi rada gagal :D
Morra Quatro
Gagas Media – 2010
266 halaman
Bersahabat dekat dengan William Hakim, atau biasa dipanggil Will, ternyata membuahkan perasaan lain bagi Karla. Meskipun dalam ‘gank’ mereka masih ada beberapa orang lagi, dan hanya Karla sendiri yang perempuan, tapi, dengan Will, Karla merasa lebih nyaman. Bahkan setelah ia pun berpacaran dengan salah satu anggota gank mereka.
Karla, yang ketua kelas, rela di-skors karena ikut ambil bagian dalam usaha balas dendam terhadap salah satu guru mereka ketika teman mereka diperlakukan dengan tidak wajar.
Will, adalah pencinta fisika nuklir. Jangan bayangkan dia anak yang ‘nerd’, berkacamata tebal dan gugup. Will anak yang biasa-biasa saja, tidak selalu jadi juara satu di kelas, tapi berprestasi. Para cewek-cewek juga silih berganti ada di sisi Will. Tapi, Karla tetap jadi pusat perhatian Will.
Selepas SMU, mereka berpisah. Ada yang kuliah di Bandung, Will bahkan dikabarkan kuliah di Amerika, di MIT, sementara Karla di Singapura. Sebelum berangkat, Will menghilang begitu saja. Karla pun akhirnya terpaksa ‘memendam’ perasaan. Bahkan ketika akhirnya bertemu lagi pun, tidak juga membuat mereka saling mengakui perasaan masing-masing.
Buntunya, malah Will ditangkap di Amerika. Ketika itu Amerika lagi goncang karena peristiwa 9/11. Will yang berwajah ke-Arab-araban, karena memang dia keturunan Turki, ditangkap karena dianggap terlibat dalam kerusuhan di kantornya setelah ia dipecat.
Karla sendiri akhirnya juga tinggal di Amerika, bahkan memiliki anak di luar nikah.Tapi, tetap, Will yang selalu ada di hatinya.
Ahhh… lagi-lagi kasih tak sampai. Dan lagi-lagi gue ‘terkecoh’ dengan judul. Temen gue bilang ceritanya bagus, bahkan ada yang sampe nangis (karena emang gak happy ending sih… ups…), tapi menurut gue malah aneh, gue jadi gemes sama Karla dan Will.
Mencoba ‘beromantis ria dengan membayangkan Champange Supernova… tapi rada gagal :D
0 komentar:
Posting Komentar