... Ringkasan Buku ...
http://buku-ok.blogspot.com
Judul : Thaharah Nabi - Tuntunan Bersuci Lengkap
Penulis : Dr. Sa'id bin Ali bin Wahb Al Qahthani
Penerjemah : Abu Shafiya
Penerbit : Media Hidayah - Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Juni 2004
Halaman : 192 halaman
Buku ini cukup ringkas dan padat yang memuat hal hal yang perlu diketahui oleh seorang muslim tentang masalah thaharah. Inilah yang dibahas dalam buku ini.
Bahasan Pertama
Pengertian Thaharah dan Macam macamnya
Bahasan Kedua
Macam macam Najis
Bahasan Ketiga
Amalan amalan yang Termasuk Fitrah
Bahasan Keempat
Adab Buang Air
Bahasan Kelima
Wudhu
Bahasan Keenam
Mengusap Khuf, Serban, dan Gips
Bahasan Ketujuh
Mandi
Bahasan Kedelapan
Tayamum
Bahasan Kesembilan
Haidh, Nifas, Istihadhah, dan Gangguan Kencing Terus
Kemudian di sini saya kutipkan salah satu pembahasannya -yaitu pembahasan ketiga- yang semoga bermanfaat buat kaum muslimin. Yaitu tentang Amalan yang termasuk fitrah. Saya bawakan dengan meringkasnya dan tidak menyertakan sebagian footnote yang ada di buku tersebut.
[Amalan Amalan yang Termasuk Fitrah]
------------------------------------
Fitrah di sini artinya amalan amalan atau perbuatan perbuatan. Para ulama berkata, "Fitrah ialah amalan amalan yang biasa dilakukan oleh para nabi 'alaihimush shalatu wa sallam. Tidak diragukan lagi, amalan amalan tersebut ada yang hukumnya wajib dan ada yang sunnah."
Amalan amalan yang termasuk fitrah adalah sebagai berikut:
1. KHITAN
Khitan ialah memotong kulup (kulit yang menutup pucuk penis) sehingga pucuk penis tersebut terlihat. Ini bagi laki laki. Adapun khitan bagi perempuan ialah memotong bagian atas daging yang berbentuk seperti jengger ayam yang terletak di bagian atas lubang vagina. Dianjurkan untuk tidak memotong keseluruhan daging tersebut, karena hal itu akan mengurangi kenikmatan ketika bersenggama. Ini berdasarkan perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan kepada tukang khitan perempuan di Madinah:
"Bila kamu mengkhitan seorang perempuan, potonglah sedikit saja, jangan kamu potong sampai habis, karena hal itu bisa membuat wajah berseri dan lebih terasa nikmat ketika bersenggama." (Hadits ini diriwayatkan ole habu Dawud (IV/368) dan Al Baihaqi. Lafazh di atas adalah yang terdapat dalam riwayat AL Baihaqi. Al Haitsami menyebutkan hadits tersebut dalam kitab Al Majma' (V/172). AL Albani menyebutkan banyak jalur periwayatan hadits tersebut. Dan dia berkata, "Kesimpulannya, hadits ini shahih dengan banyaknya jalur periwayatan dan adanya beberapa hadits pendukung. Wallahu'alam". Lihat juga kitab Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah (II/357).
Khitan hukumnya wajib bagi laki laki dan sunnah bagi perempuan, menurut pendapat yang benar di antara beberapa pendapat ulama.
2. MENCUKUR BULU KEMALUAN
3. MENCABUT BULU KETIAK
4. MENGGUNTING KUKU
5. MEMANGKAS KUMIS
Memangkas kumis hukumnya wajib. Memangkas kumis termasuk fitrah berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Lima hal yang termasuk fitrah: (1)khitan, (2)mencukur bulu kemaluan, (3)mencabut bulu ketiak, (4)memotong kuku, dan (5)memotong kumis." (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari yang disyarah dalam kitab Fathul Bari (X/334) dan Muslim (I/221).)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menetapkan batas paling lama seseorang dibolehkan membiarkan bulu bulu tersebut. Anas radhiyallahu'anhu pernah berkata:
"Kami diberi batasan waktu dalam memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan, yaitu agar bulu bulu tersebut tidak dibiarkan lebih dari empat puluh malam." (HR. Muslim (I/222) dan An Nasai.).
6. MEMANJANGKAN JENGGOT
Memanjangkan jenggot hukumnya wajib. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Selisihilah orang orang musyrik, yaitu lebatkanlah jenggot dan pangkaslah kumis!" (HR. Al Bukhari yang disyarah dalam kitab Fathul Bari (X/349) dan Muslim (I/222).).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Pangkaslah kumis dan panjangkanlah jenggot! Selisihilah orang orang majusi!" (HR. Muslim I/222).
Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Pangkas habislah kumis dan lebatkanlah jenggot!" (HR. Al Bukhari yang disyarah di kitab Fathul Bari (X/351) dan Muslim (I/222).).
Dalam sebuah hadits disebutkan ancaman bagi orang yang tidak mau memangkas kumisnya. Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam radhiyallahu'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang tidak memangkas sebagian kumisnya maka bukan termasuk golongan kami." (HR. At Tirmidzi (V/93) hadits no. 2761. Hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani dalam kitab Shahih An Nasai (I/5) dan kitab Shahih Al Jami' hadits no. 6409).).
7. BERSIWAK
Kita disunnahkan bersiwak pada setiap waktu. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Bersiwak membuat mulut bersih dan membuat Allah senang."(HR. Al Bukhari yang disyarah dalam kitab Fathul Bari, tetapi tidak dengan sanad (IV/158) dan An Nasai (I/10). Hadis ini dinilai shahih oleh Al Albani dalam kitab Al Irwa' hadits no. 66 dan kitab Shahih An Nasai (I/4).).
Kita disunnahkan bersiwak pada beberapa keadaan sebagai berikut:
a. Bangun tidur
b. Setiap kali hendak berwudhu
c. Setiap kali hendak shalat
d. Ketika hendak masuk rumah
e. Ketika mulut kita mulai terasa berbau atau gigi kita terlihat kuning karena makanan atau minuman
f. Ketika hendak membaca Al Qur'an
g. Ketika hendak pergi ke masjid
8. MEMBERSIHKAN BARAJIM
Ada yang berkata, "Barajim ialah simpul simpul jari yang ada di punggung telapak tangan." Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa barajim adalah simpul simpul jari dan seluruh ruas ruasnya. Termasuk lingkup membersihkan barajim, kita membersihkan kotoran yang ada di belakang telinga dan membersihkan semua kotoran yang menempel di badan.(Lihat kitab Syarah Muslim karya Imam An Nawawi (III/150)).
Ada yang berkata, "Barajim ialah simpul simpul yang terdapat di punggung jari jari yang biasanya menjadi sarang kotoran." (Lihat kitab An Nihayah fi Gharib Al Hadits karya Ibnul Atsir (I/113)).
9. ISTINSYAQ
(Yaitu memasukkan / menghirup air dengan hidung dan mengeluarkannya kembali).
10. ISTINJA' DAN INTIDHAH
(Intidhah adalah memercikkan sedikit air ke kemaluan setelah berwudhu untuk menghilangkan was was. Lihat kitab An Nihayah fi Gharib Al Hadits (V/69) dan kitab Fathul Bari (I/338)).
Dari Aisyah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Sepuluh perbuatan termasuk fitrah: (1)memangkas kumis, (2)melebatkan jenggot, (3)bersiwak, (4)istinsyaq, (5)memotong kuku, (6)membersihkan barajim, (7)mencabut bulu ketiak, (8)mencukur bulu kemaluan, (9)istinja' / intidhah."
Periwayat, Mush'ab lupa menyebutkan perbuatan yang kesepuluh. Dia berkata menambahkan, "... tetapi bukan berkumur kumur."
Iman An Nawawi berkata, "Qadhi 'Iyadh berkata, 'Barangkali perbuatan yang kesepuluh itu adalah khitan sebagaimana disebutkan dalam hadits lain termasuk dalam lima amalan yang termasuk fitrah.' " (Lihat kitab Syarah Shahih Muslim (III/150) karya Imam An Nawawi. Dalam kitab Fathul Bari (X/337), Ibnu Hajar menyebutkan bahwa perbuatan perbuatan yang termasuk fitrah jumlahnya ada tiga puluh.).
Istilah fitrah ada dua macam, yaitu fitrah yang berkenaan dengan hati dan fitrah yang berkenaan dengan perbuatan. Fitrah yangberkenaan dengan hati yaitu fitrah mengenal Allah Ta'ala, mencintai Nya, dan akan melebihkan Nya dari yang lain. Adapun fitrah yang berkenaan dengan perbuatan adalah perbuatan perbuatan sebagaimana disebutkan di atas dan hal hal yang semakna dengan perbuatan perbuatan tersebut. Jadi, fitrah jenis pertama merupakan pembersihan diri, jiwa, dan hati, sedangkan fitrah jenis kedua adalah pembersihan badan. Kedua duanya salilng berhubungan dan saling menguatkan.
[PERSONAL VIEW]
---------------
Buku ini memuat hal hal mendasar yang perlu diketahui oleh seorang muslim mengenai masalah thaharah. Dan memang dalam keseharian kita, kita akan mengalami hal hal tersebut. Maka dari itu sudah patut bagi kita untuk mengetahui masalah thaharah ini. Alhamdulillah, Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahb Al Qahthani telah menyusunnya secara terstruktur, ringkas, dan padat sehingga kita tidak bingung dalam membahas masalah ini.
Dari buku ini pun kita mengetahui bahwa Islam sangat peduli dengan masalah kebersihan. Begitu pedulinya ajaran Islam dalam masalah kebersihan, sampai sampai masalah adab buang air dan mandi pun dijelaskan dalam Islam. Ini satu sisi yang menunjukkan kelebihan Islam dibanding ajaran agama yang lain. Umat umat agama lain tentu cemburu dengan kelebihan Islam ini.
Dari Salman (al Faarisiy), dia berkata: Telah berkata kepada kami orang orang musyrikin, "Sesungguhnya Nabi kamu itu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai sampai buang air besar!" Jawab Salman, "Benar!" (Hadits Shahih riwayat Muslim juz 1 hal. 154. Lihat Al Masaail Jilid I karya Ustadz Abdul Hakim hadits no. 36).
Bila dalam masalah adab buang air saja Islam telah membahasnya, maka mustahil Islam luput untuk membahas perkara lain yang lebih besar dan lebih penting dari itu. Salah satunya adalah jalan menuju kejayaan umat.
Ringkasan buku ini dibuat oleh Abu Isa Hasan Cilandak
di Depok, 21 April 2007
Buku Thaharah Nabi - Tuntunan Bersuci Lengkap - Resensi Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar