Penulis : Prie GS
Penerbit : Republika
Harga resmi : 45.000
Harga di Buku Murah : 25.000
Sinopsis : Ipung yang berasal dari sebuah desa terpencil di kota Solo bernama Kepatihan. Dengan kecerdasan otaknya, anak 'wong ndeso' ini mampu mendapat kursi pada sekolah ternama di kota Semarang, yaitu SMA Budi Luhur. Dan di sinilah perjuangan dan seluk beluk kehidupan Ipung sebagai anak desa kumal dan miskin di mulai.
Berlatar belakang keluarga yang sederhana menjurus miskin, Ipung nyatanya mampul merebut perhatian seluruh murid-murid di sekolah elite-nya itu. Bahkan, Pak Bakrie, guru tergalak di sekolah pun berhasil ditaklukkannya. Sosok Ipung yang polos, misterius, bertubuh kerempeng namun tak pernah gentar terhadap apapun, membuat anak kucel itu menjadi kasak-kusuk di seantero sekolah. Belum lagi kisah cintanya dengan Paulin, gadis kaya raya tercantik di sekolah, yang menaruh hati padanya, membuat beberapa teman-temannya yang juga sama-sama mengidolakan Paulin, menjadi sangat iri. Hingga bertambahlah alasan mereka untuk 'mengerjai' Ipung. Namun tak di duga, Ipung si anak kumal dan miskin, sama sekali tak gentar, bahkan Ipung behasil membuat beberapa dari mereka mendecak kagum dengan keberanian dan keteguhan hatinya.
Dalam buku ini, kita tidak hanya disuguhi cerita anak remaja yang mengalir segar, dan kisah percintaan yang kadangkala membuat pembacanya gemas. Namun buku ini sarat berisikan tentang nilai-nilai kepercayaan diri seorang anak yang 'lain sendiri' di tengah lingkungannya yang serba 'wah'. Di tengah tekanan-tekanan dari anak-anak kaya yang justru berbalik menjadi iri dan minder padanya. Mengapa sosok Ipung dengan emblem miskinnya itu justru sangat meroket? Dan sekejap saja sudah menjadi idola di seantero sekolah.
"Soedirman itu jenderal. Soeharto juga jenderal. Keduanya dari desa. Soekarno itu presiden, Susilo Bambang Yudhoyono juga presiden. Keduanya juga dari desa. Mereka semua, asalnya dari desa. Kesimpulannya, semua orang hebat adalah wong ndeso. Karena itu, kamu jangan minder meskipun kamu wong ndeso!"
Itulah kata-kata Pamannya, Lik Wur, yang senantiasa memotivasinya.
Dari awal, Prie GS, sudah mendeskripsikan sang tokoh denagn sangat baik. Tak pernah dibilangnya bahwa Ipung itu sebenarnya anak yang tampan, atau semacamnya. Namun, tak bisa dipungkiri, membaca cerita Ipung ini, kita akan membayangkan betapa sang tokoh mempunyai hati yang bersih, percaya diri yang kuat, dan keberanian yang tiada banding. Ipung memang tampan dalam arti sebenarnya.
0 komentar:
Posting Komentar