Buku Guardians of Ga'hoole #1 : The Capture - ulasan

[No. 247]
Judul : Guardians of Ga'hoole #1 : The Capture
Penulis : Kathyrn Lasky
Penerjemah : T. Dewi Wulansari
Penerbit : Kubika
Cetakan : 2010
Tebal : 338 hlm

Burung hantu identik dengan hal-hal yang menyeramkan, mungkin karena jenis burung ini hanya beraktifitas di malam hari dengan suaranya yang menyeramkan bagaikan hantu tak heran burung ini muncul di kisah-kisah horror, penyihir, atau kisah-kisah seram lainnya. Beberapa film atau drama horror tak jarang menggunakan burung hantu dan memperdengarkan suaranya agar menimbulkan kesan mistis dan seram pada adegannya.

Kita tentu masih ingat bagaimana sebuah acara TV “The Master” menampilkan sosok magician fakir Master Limbad yang selalu tampil dengan tata panggung dan rias wajah yang seram bersama burung hantunya. Namun tak jarang sosok burung hantu juga muncul dalam bentuk yang lebih bersahabat seperti dalam Buku dan film Harry Potter yang menghadirkan burung hantu sebagai burung pengantar surat bagi para murid-murid penyihir Howgart

Demikian pula dalam novel fantasi Guardians of Ga’Hoole, sebuah kisah fabel burung hantu karya Kathryn Lasky yang sama sekali jauh dari kesan menyeramkan. Di novelnya ini alih-alih menampilkan sosok burung hantu yang seram Lansky mencoba menjadikan burung hantu sebagai burung yang cerdas, bijaksana, dan suka menolong. Apakah Lasky terlalu mengada-ngada? Tentu saja tidak karena ternyata menurut kepercayaan orang Yunani burung hantu itu melambangkan kebijaksanaan dan sifat penolong.

Buku ini merupakan seri pertama dari ke enambelas judul seri Guardians of Ga’Hoole. Di buku pertamanya ini dikisahkan seekor burung hantu Barn yang masih berusia tiga minggu bernama Soren. Saat kedua orang tuanya pergi berburu Soren terjatuh dari sarangnya. Soren tak bisa selain mengunggu pertolongan dari orang tuanya atau saudara-saudaranya. Malangnya ketika ia menunggu pertolongan tiba-tiba seekor burung hantu membawanya terbang ke sebuah tempat yang merupakan sebuah tebing yang tinggi, saat itu barulah ia sadar bahwa dirinya diculik.

Oleh burung hantu itu Soren dibawa ke sebuah tempat yang bernama St Aegolius, sekolah untuk burung hantu yatim piatu. Di tempat itu sudah terdapat ratusan anak-anak burung hantu yang diculik dan dididik dengan keras untuk sebuah tujuan tertentu. Mereka diharuskan patuh pada para gurunya, bekerja sesuai dengan yang diperintahkan dan harus mengikuti sesi pembingungan dimana anak-anak burung hantu harus berbaris dan tidur dibawah pancaran bulan purnama. Dengan demikian anak-anak burung hantu itu akan bertindak diluar kebiasaan burung hantu pada umumnya, lupa akan jati dirinya dan tidak memiliki keinginan untuk kabur dari St Aegolius.

Untungnya di tempat itu Soren bertemu dengan Gylfie, seekor burung hantu Peri yang cerdas, ia sadar bahwa semua anak-anak burung hantu yang tertidur di bawah pancaran sinar bulan purnama akan mengalami pembingungan. Selain itu mereka juga dibuat kehilangan jati diri mereka dengan menganti nama mereka dengan nomor. Dan yang lebih keji ada suatu masa dimana para anak-anak burung hantu itu diperintahkan untuk tidur terlentang dan sekelompok kelelawar datang untuk menghisap darah mereka dengan demikian anak-anak burung hantu itu akan kekurangan darah sehingga membuat bulu terbang mereka layu dan mati dengan demikian keinginan untuk kabur pun lenyap.

Karena Gylfie sudah berada di tempat itu lebih awal daripada Soren maka iapun memberitahukan semua itu pada Soren sehingga mereka berdua berusaha untuk mengamati apa yang sebenarnya sedang terjadi dan berusaha untuk menghindari sesi pembingungan setiap malamnya. Akhirnya diketahui bahwa tujuan para penculik itu adalah untuk menguasai kerajaan burung hantu. Maka sambil menunggu bulu-bulu terbang Soren berkembang dengan sempurna mereka merencanakan untuk kabur dari St. Aegolius.

Akhirnya dengan bantuan seekor burung hantu bernama Grimble yang juga terhindar dari proses pembingungan Soren dan Gylfie diajari cara terbang olehnya. Soren dan Gylfie akhirnya bisa terbang dan lolos dari kejaran para burung hantu St. Aegolius walau hal itu harus ditebus oleh nyawa Grimble yang tewas demi lolosnya Soren dan Gylfie.

Kaburnya Soren dan Gylfie bukan akhir dari segalanya, setelah berhasil kabur mereka berdua berusaha mencari keluarganya terlebih dahulu. Dalam pencariannya mereka bertemu dengan Twilight dan Digger, dua ekor burung hantu yang juga pelarian dari St. Aegolius. Hal ini menjadi titik awal dari petualangan mereka untuk menyelamatkan kerajaan burung hantu dari niat jahat burung hantu. St. Aegoluis.

Sebelum mereka sampai pada tujuan itu, Soren dan kawan-kawannya berniat untuk terbang menuju tempat dimana Pohon Ga’Hoole Agung tumbuh, tempat dimana hidup sebuah Legenda tentang para kasatria burung hantu yang akan terbang setiap malam untuk melaksanakan tugas-tugas mulia untuk menjaga kerajaan burung hantu dari niat jahat musuh-musuh mereka.

Sebagai kisah fantasi remaja, dengan bijak Kathyrn Lasky menyisipkan beberapa pelajaran moral bagi pembacanya, misalnya dalam hal toleransi, Lasky menghidupkan tokoh Mrs. P , seekor ular buta yang menjadi pelayan sarang burung hantu di keluarga Soren. Ini adalah hal yang tidak umum bagi keluarga burung hantu karena ular adalah makanan burung hantu. Namun walau Mrs. P adalah seekor ular dan menjadi pelayan sarang, Soren dan keluarga memperlakukan Mrs. P dengan hormat bahkan untuk menjaga perasaan Mrs. P Soren dan keluarganya pantang makan ular.

Lasky juga mengajak pembacanya untuk meneladani tokoh Gylfie yang sangat setia kawan, ketika masih terperangkap di St. Aegoluis Gylfie dengan sabar menunggu Soren tumbuh bulu-bulu terbangnya agar bisa melarikan diri bersama, padahal kalau mau Gylfie bisa lebih dulu terbang dan meninggalkan Soren. Lalu ada kisah pula bagaimana Grimble memberi motivasi dan keyakinan pada Soren dan Gylfie kalau mereka sesungguhnya sudah bisa terbang.

Selain beberapa pelajaran moral yang bisa diperoleh di novel ini, karena novel ini berasal dari riset serius Lasky yang tadinya hendak membuat buku non fiksi tentang burung hantu maka dalam novelnya ini ia menyajikan berbagai pengetahuan tentang burung hantu seperti jenis-jenis burung hantu seperti burung hantu Peri, burung hantu Barn, burung hantu hitam, dan yang unik adalah burung hantu Digger atau burung hantu penggali yang menggali lubang di tanah sebagai sarangnya. Selain itu pembaca juga akan diajak memahami karakter, perilaku dan perkembangan fisik burung hantu semenjak menetas, hingga ia cukup dewasa untuk bisa terbang dan berburu makanan.

Kisah yang seru, perilaku dan karakter burung hantu, dan nilai moral yang terdapat dalam kisah ini ini dipadu sedemikian rupa sehingga mampu memikat pembacanya untuk terus membaca petualangan para tokoh-tokohnya. Tak heran jika novel ini tampaknya diapresiasi dengan baik oleh pembacanya dan menjadi International Bestselling Series, hal ini pula yang membuat Lasky dengan tekun meneruskan seri burung hantu Ga’hoole ini hingga 16 seri yang terbit dua judul setiap tahunnya. Mungkin ini pula yang menjadi alasan Warner Bross untuk mengadaptasi kisah legenda Ga’ahoole ini dalam bentuk film yg berjudul “Legend of The Guardians : The Owl of Ga’hoole”. Film tersebut merupakan gabungan dari tiga judul awal seri ini yaitu The Capture, The Journey, dan The Rescue

Dengan banyaknya hal-hal positif yang bisa didapat pembaca dalam novel ini semoga pembaca fiksi fantasi tanah air juga khususnya para pembaca remaja kita dapat mengapresiasi novel berseri ini dengan baik sehingga penerbit Kubika dapat terus termotivasi untuk konsisten menerbitkan ke 16 judul dari seri Guardians of Ga’hoole ini.

@htanzil

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Comanche Moon - ulasan

Tak seperti biasanya, aku membaca buku yang bergenre historical romance atau roman yang ber-setting jadul. Apa pasal? Karena aku menemukan bahwa buku Comanche Moon (atau Ramalan Cinta dalam terjemahannya) ini tak seperti novel-novel roman (termasuk historical romance) lainnya. Kalau novel roman biasanya berfokus pada kisah cintanya, buku Comanche Moon ini lebih menitik beratkan pada masalah humanisme. Lebih tepatnya pada permusuhan dua ras: ras kulit putih (dalam hal ini diwakili bangsa Amerika) dan ras kulit merah (diwakili oleh suku Indian Comanche). Buku ini mau menekankan bahwa cinta bisa melampaui perbedaan.

Ada sebuah ramalan di suku Comanche, bahwa pemimpinnya kelak akan tertambat hatinya pada wanita berkulit putih yang tak dapat bersuara. Meski dipisahkan jurang luas yang tak dapat terseberangi, namun si wanita akan mendatangi sang Comanche, dan bahwa mereka berdua akan memisahkan diri dari kaumnya.

Adalah Hunter, pemimpin suku Comanche pada saat itu, seorang pria muda yang kuat, dalam fisik maupun karakter. Ia disegani rakyatnya, dan ditakuti lawannya. Di sisi lain adalah Loretta, gadis Amerika yatim piatu karena kedua orangtuanya dibunuh dengan keji oleh suku Comanche. Ia kini tinggal bersama paman, bibi dan sepupunya. Karena trauma saat menjadi saksi pembunuhan brutal itu, Loretta mendadak jadi bisu. Suatu hari datanglah kawanan suku Comanche dipimpin oleh Hunter ke pondokan paman dan bibi Loretta untuk meminang Loretta menjadi istri sang kepala suku. Tentu saja awalnya mereka tak mau dengan sukarela memberikan Loretta pada orang Indian, karena sudah banyak desas-desus tentang kekejaman ras berkulit merah ini. Namun karena takut para Comanche akan melukai keluarganya, Loretta pun terpaksa menyerahkan diri pada para Comanche.

Ternyata Loretta adalah gadis yang tegar, pemberani, dan keras kepala. Dan sebenarnya Hunter adalah lelaki yang ideal baginya, karena ternyata, meski dari luar tampak garang dan menakutkan, Hunter adalah sosok pria yang gentleman, jujur dan lembut. Menarik mengikuti usaha Hunter yang tak sudah-sudahnya untuk menaklukkan hati Loretta meski si gadis yang dipanggilnya dengan nama Mata Biru itu membencinya setengah mati, dan kalau perlu bahkan menolak untuk makan makanan yang diberikannya. Namun bagaimanapun di hati Loretta sendiri mulai tumbuh benih-benih simpatik pada Hunter. Ia pun akhirnya dapat bersuara kembali ketika ia terpaksa berteriak saat ada ular derik yang nyaris menggigit lengan Hunter.

Dengan berlalunya waktu, Hunter sadar bahwa ada sesuatu yang tidak pas dilakukannya berdasarkan ramalan itu. Ramalan itu mengatakan bahwa sang wanita haruslah berjalan sendiri menemuinya, padahal ia dulu bisa dibilang mengambil paksa Loretta. Yakin bahwa ramalan itu harus dipenuhi dengan tepat agar semuanya berjalan lancer, maka Hunter rela mengantarkan Loretta kembali ke rumah paman dan bibinya. Apakah keputusan itu membuat Loretta bahagia? Awalnya memang ya, tapi setelah ia pulang ia menyadari bahwa pandangan orang-orang di sekitarnya menjadi berbeda terhadapnya, karena ia pernah hidup di perkampungan Indian. Mulailah terjadi pergolakan batin di hatinya. Sampai suatu saat ada sekelompok orang jahat membawa lari Amy, adik tirinya. Tak ada pilihan lain bagi Loretta selain berkuda kembali ke hutan yang lebat untuk meminta bantuan pada Hunter, karena hanya kepala suku Apache itulah yang mampu menyelamatkan Amy-nya yang amat disayanginya.

Hati Loretta makin tertawan pada Hunter ketika menyaksikan bagaimana lembut, sabar dan penuh kasihnya Hunter memperlakukan Amy setelah menyelamatkannya dari para penjahat yang telah memperkosanya dengan keji. Amy yang trauma akhirnya pulih sedikit demi sedikit semata-mata berkat kepercayaan yang tumbuh antara dirinya dengan Hunter yang merawatnya dengan penuh kasih.

Akhir ceritanya, wah…lebih baik tidak aku beberkan di sini. Yang jelas, banyak yang kemudian terjadi, membuat buku Comanche Moon ini tak seperti novel percintaan lainnya. Tegang dan menarik. Yang lebih menarik lagi adalah penuturan penulisnya, Catherine Anderson, tentang bagaimana ia mengadakan riset selama bertahun-tahun untuk menulis kisah yang menghibur sekaligus menyisipkan pesan moral di dalamnya. Saat itu banyak penerbit menolak naskahnya karena dianggap karyanya “tidak memenuhi genre manapun”. Namun bagiku, justru karena itulah buku ini menjadi sangat mengesankan ketika dibaca. Ah…lagi-lagi kita diingatkan oleh Catherine Anderson, untuk tidak menjatuhkan stigma pada sekelompok orang atau suku tertentu. Kita hanya bisa menilai orang dari karakter dan hatinya masing-masing, bukan secara umum.


lintasberita

Lanjut Baca

Buku The Rossetti Letter - ulasan

The Rossetti Letter (Surat Rosetti)
Christi Phillips @ 2007
Gita Yuliani (Terj.)
GPU - Oktober 2010
528 Hal.

Claire Donovan, kalang kabut ketika ia tahu bahan untuk disertasinya juga dibahas oleh salah satu ahli sejarah asal Cambridge. Sejarahwan itu akan segera menerbitkan buku tentang Konspirasi Spanyol. Meskipun Claire adalah calon professor, tapi tetap saja, ketika diminta menyampaikan makalah di depan umum, dia sempat pingsan. Kebetulan si sejarawan itu akan mempresentasikan makalahnya di Venesia, Claire pun berniat ingin datang ke sana. Tapi, apa daya, dananya gak ada. Untungnya, Claire diminta untuk menjadi pendamping seorang gadis muda berjalan-jalan ke Venesia, sementara orang tuanya berbulan madu ke Perancis. Semua biaya ditanggung oleh orang tua gadis itu. Buat Claire, inilah kesempatan melihat langsung kota yang menjadi saksi sejarah untuk bahan disertasinya itu. Claire berniat mendatangi langsung tempat-tempat kejadian perkara. Terutama yang berhubungan dengan Surat Rossetti.

Ada apa dengan Surat Rossetti? Alesandra Rossetti adalah seorang pelacur yang cukup terkenal di Venesia pada masanya. Salah satu ‘pelanggannya’ mempunyai kedudukan penting dan berencana untuk mengambil alih kekuasaan di Venesia. Mengetaui konspirasi yang terjadi, Alesandra berniat melaporkan rencana jahat itu. Tapi, nyawanya sendiri nyaris hilang gara-gara hal itu.

Sementara itu, Claire mendatangi perpustakaan di Venesia untuk memperoleh buku-buku yang berhubungan dengan Surat Rossetti, sayangnya, tidak terlalu banyak membantu. Selain karena beberapa buku yang diinginkan hilang karena banjir atau karena sudah diambil duluan oleh si Profesor dari Inggris itu.

Beberapa pertemuan dengan professor Inggris itu tidak berlangsung mulus. Claire selalu merasa terintimidasi dengan sikapnya yang seakan menganggap Claire bodoh.

Kalau saja, cerita di buku yang lumayan tebal ini hanya berkisar tentang teori-teori dan dugaan-dugaan Claire atas apa yang terjadi di masa lalu, maka buat gue, buku ini akan jadi sangat membosankan. Tapi, karena diselang-selingi oleh kejadian di masa yang sebenarnya, diceritakan sendiri oleh Alessandra Rossetti, maka cerita ini jadi lebih menarik. Memang Konspirasi Spanyol itu ada, tapi tokoh Alessandra Rossetti ini hanyalah tokoh rekaan. Gue nyaris menganggap Alessandra Rosseti beneran ada kalau aja gue gak membaca catatan dari penulis.

Endingnya buat gue bagus, karena menuntaskan teka-teki ‘keberadaan’ dan apa yang terjadi sebenarnya dengan Alessandra. Tapi, yang ketebak sih, siapa si cowok yang marah-marah di airport. Ya ketauan aja, kalau nantinya dia bakal ada hubungan sama si Claire.

Buku selajutnya, bakal berkisah tentang 'temuan' Claire selama jadi pengajar di Cambridge -- hehe, ini tentunya atas tawaran dari si Profesor Inggris itu.


lintasberita

Lanjut Baca

Buku Angkatan Perang Kelima Amerika - ulasan

Jawa Pos, 28 November 2010

Judul Buku: Blackwater
Penulis: Jeremy Scahill
Penerbit: Mizan
Cetakan: Pertama,Oktober 2010
Tebal: 701 halaman

Apa yang terbersit di benak Anda ketika mendengan kalimat kontaktor-kontraktor sipil? pekerja-pekerja konstruksi yang bergelantungan di gedung-gedung bertingkat? Tentu tak salah anda beranggapan demikian karena memang itulah yang jamak kita ketahui selama ini.

Tapi, sejatinya, kalimat tersebut juga bisa bermakna jauh dari itu: para pria kekar yang menenteng pistol atau senjata laras panjang, memakai rompi anti peluru dengan mengendarai mobil jip di sebuah tempat rawan konflik. Persenjataan mereka bahkan lebih lengkap dibanding senjata militer sendiri.

itulah "kontraktor sipil" versi Amerika Serikat. Para tentara bayaran anggota Blackwater. Keberadaannya mulai ramai dibicarakan dengan istilah kontraktor sipil yang melekat padanya, pasca sebuah peristiwa mencekam di salah satu kota di Irak, Falujjah 31 Maret 2004. Dimana empat tentara bayaran Blackwater terbunuh secara mengenaskan menjadi sasaran kegeraman warga yang memuncak, hingga dibakar dan dimutilasi.

Didirikan tidak lama setelah militer berada di antara gebrakan privatisasi secara massal, yang diprakarsai pada masa Dick Cheney menjadi Menteri Pertahanan, sejak 1989 sampai 1993, di bawah pemerintahan George H.W. Bush. Blackwater kemudian menjadi bagian penting dalam agenda “perang melawan teror” yang dikobarkan Bush. (halaman. 203).

Namun kisah mengenai Blackwater tidak melulu soal perang melawan teror an sich. Dalam banyak hal Blackwater memberi gambaran ringkas sejarah peperangan modern.


Bisnis Pasukan Bayaran

Berkantor pusat di area seluas hampir 6.000 meter persegi di Moyock Carolina Utara, saat ini Blackwater memiliki lebih dari 23.000 orang tentara swasta yang berada di sembilan negara. Memiliki lebih dari 20 pesawat, termasuk helikopter-helikopter bersenapan mesin dan divisi pesawat pengintai. Serta tak ketinggalan fasilitas berlatih militer yang serba lengkap dan tercanggih di dunia.

Walaupun Blackwater berusaha mencitrakan diri sebagai sebuah operasi Amerika yang membela orang-orang tak berdaya, namun kenyataannya sangat jauh berbeda bahkan mengerikan. Kebanyakan anggotanya yang berasal dari berbagai negara seperti Filipina, Cile, Nepal, Kolombia, Ekuador, El Savador, Honduras, Panama dan Peru memiliki catatan pelanggaran HAM di negara masing-masing.

Sebagai contoh di Irak, Blackwater mempekerjakan tentara bayaran dari Cile, yang sebagian diantara mereka dilatih dan bertugas di bawah rezim Augusto Pinochet, yang kekejaman dan brutalitasnya telah dikenal seantero jagad. Tidak mengherankan jika kemudian Irak tahun 2004, telah dikenal sebagai “Wild West”, sebutan untuk kondisi masyarakat Amerika Serikat tanpa hukum zaman dahulu. (halaman. 145).   

Kebangkitan kekuatan tentara bayaran terbesar di dunia ini berawal sangat jauh dari medan-medan peperangannya kini, yaitu disebuah kota yang tenang bernama Holland, Michigan, kota tempat Erick Prince, pemilik Blackwater dilahirkan dan dibesarkan.   

Meski kemudian Ide pembentukan Blacwater diklaim berasal dari Erik Prince, namun cetak birunya diperoleh dari Al Clark, mentornya di unit SEAL. Salah satu pelatih penggunaan senjata api terbaik dalam unit tersebut. Konsep tersebut didapat Clark dari pengalamannya. Ia menyadari ketiadaan sarana infrastruktur yang memadai bagi pelatihan Angkatan Laut.

Ide ini kemudian digulirkan kepada Erik Prince sang pemilik modal dengan kekayaan sebesar 500 juta dollar hasil penjualan perusahaan almarhum ayahnya, Edgar Prince. Pada akhirnya, setelah sukses dengan bisnis penyewaan fasilitas latihan, perusahaan kemudian mengembangkan bisnisnya dengan pembentukan divisi khusus yang menyediakan tentara bayaran.   

Blackwater sendiri telah mendapatkan lebih dari 500 juta dollar dalam kontrak-kontrak yang terindentifikasi secara publik dengan pemerintah AS di bawah perang melawan teror, belum termasuk banyak yang berasal dari bisnis “gelap”,  “kebutuhan mendesak dan memaksa” atau kerja mereka dengan pemain-pemain swasta. (halaman 575) 
Kabar yang lebih menggembirakan pihak industri peperangan, sebelum Donald Rumsfeld turun dari jabatannya sebagai menteri pertahanan Amerika, ia melakukan langkah luar biasa dengan mengklasifikasikan para tentara swasta sebagai bagian resmi dari mesin perang AS.

Karya Investigasi

Cerita mengenai kemunculan Blackwater adalah sebuah kisah panjang tentang industri militer. Perusahaan ini merupakan perwujudan nyata dari perubahan-perubahan yang dihasilkan revolusi dalam urusan-urusan militer dan agenda privatisasi yang secara radikal dikembangkan oleh pemerintahan Bush, di bawah kedok perang melawan teror.

Buku investigatif berjudul Blackwater ini, bukan hanya mampu membongkar seluk beluk angkatan perang kelima Amerika, Blackwater, namun juga menguak kontrak-kontrak yang dilakukan pemerintah AS terhadap tentara bayaran yang nilainya mencengangkan secara terang benderang.

Tidak mengherankan kemudian jika Jeremy Scahill, penulisnya, diganjar penghargaan The George Polk Award. Sebuah penghargaan jurnalistik tahunan yang diselenggarakan oleh Long Island University (New York) yang nota bene merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi bagi para jurnalis Amerika.   

Sebagai bentuk pertanggung jawaban karya ilmiah, dalam buku setebal tujuh ratus satu halaman ini, dilengkapi dengan catatan kaki setebal seratus halaman. Sehingga data-data yang ada di dalamnya sangat sulit untuk dibantah.

Kehadiran buku ini seolah menegaskan asumsi adanya perbedaan antara pemerintah Amerika di bawah pimpinan Bush yang gila perang, dengan persepsi yang dianut masyarakatnya. Sehingga pembaca tidak secara serta merta menggeneralisir segala sesuatu yang berbau Amerika.    

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Tamasya ke Dunia Satwa - ulasan

 
Judul Buku: Guardians of Ga’hoole: The Capture
Penulis: Kathryn Lasky
Penerbit: Kubika
Cetakan: Pertama, 2010
Tebal: 338 Halaman
Siapa bilang bahwa dunia fiksi hanya monopoli ras manusia? Nyatanya, cerita dunia satwa pun jika diracik dengan menarik, dibumbui berbagai intrik dan perilaku laiknya manusia mampu menjadi sajian buku cerita yang sedap disantap.

Asumsi tersebut terbukti dengan kehadiran buku berjudul lengkap Guardians of Ga’hoole: The Capture ini. Mengisahkan tentang dunia fauna berjenis Burung Hantu yang dikenal sebagai binatang malam, pemalu serta sulit ditemukan secara liar. Dengan tokoh utamanya bernama Soren.

Lahir dari keluarga Burung Hantu Barn. Soren bersama ayahnya Noctus dan ibunya Marilla serta dua orang saudaranya Kludd dan Eglantine, tinggal dengan tenteram di sebuah pohon besar dalam hutan Tyto atau yang biasa dikenal dengan sebutan Tyto Alba, ditemani Mrs. Plithiver, ular buta yang menjadi pembantu keluarga.

Kedamaian tersebut pecah ketika Soren terjatuh dari rumahnya saat ia baru berusia dua minggu sehingga belum mampu mengepakkan sayap untuk terbang. Sialnya peristiwa tersebut terjadi ketika kedua orang tuanya tidak berada di rumah, tengah berburu mencari makanan. Sedangkan Mrs. Plithiver yang setia tidak mampu berbuat banyak karena intimidisi Kludd, dalang tragedi ini.

Akibatnya, Soren diculik oleh pasukan patroli St. Aegolius. Sebuah perkumpulan misterius yang tengah berusaha menyusun kekuatan dengan mengumpulkan telur-telur dari berbagai sub-ras dan kerajaan burung hantu untuk ditetaskan sekaligus dibentuk pasukan perang, dengan berkedok sekolah yatim piatu.

 

Gerombolan ini dipimpin oleh Skench, burung hantu bertanduk yang jahat. Dengan mengandalkan para prajuritnya terutama Spoorn, Jatt dan Jutt, Skench melakukan penculikan ke kerajaan-kerajaan burung hantu lain, baik secara diam-diam seperti yang dialami Soren, maupun melalui agresi militer besar-besaran dengan membinasakan kerajaan sasaran.

Untungnya Soren mendapatkan seorang teman yang cerdas di sekolah yatim piatu ini bernama Gylfie. Seperti halnya Soren, Gylfie pun selamat dari upacara “pembingungan”, sebuah prosesi yang bertujuan untuk menghilangkan memori para tawanan serta mematikan harapannya untuk kabur atau memberontak. Keduanya pun kemudian merencanakan pelarian, meskipun baru sekali berlatih terbang kepada burung hantu yang baik hati, Grimble.

Lolos dari sarang St. Aegolius, keduanya langsung melakukan pencarian terhadap keberadaan keluarga masing-masing. Sayang misi tersebut gagal, karena baik orang tua Soren maupun Gylfie, sudah tidak berada di tempatnya masing-masing. Di tengah kebingungan, keduanya berkenalan dan bersahabat dengan Twilight dan Digger. Berempat mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan ke sungai Hoole, tempat dimana tumbuhnya pohon Ga’Hoole nan legendaris.

Novel yang filmnya tengah diputar di bioskop seluruh Tanah Air ini, memiliki cerita yang unik. Selain mengangkat dunia burung hantu sebagai latarnya yang memang belum pernah ada, juga kekuatan ceritanya yang membuat para burung hantu tersebut layaknya manusia. Lengkap dengan karakter-karakternya yang kompleks, seperti penyayang, ambisius, setia kawan hingga perilaku-perilaku konyol. Hebatnya penulisnya mampu menghubungkan karakter-karakter yang berbeda dalam novel ini berdasarkan jenis spesies burung hantu yang beragam.

Selain itu, meskipun buku ini menceritakan tentang dunia imanjiner dengan mengusung cerita burung hantu layaknya manusia yang mampu berbicara, berpikir, dan bermimpi. Namun di luar hal tersebut, merupakan percikan ilmu pengetahuan dan sejarah burung hantu yang ingin ditebar oleh penulisnya.

Hal ini tidak mengherankan, mengingat Katryn Lasky, penulisnya, merupakan seorang penggemar burung hantu. Bahkan dalam menulis novel ini ia secara khusus melakukan penelitian tentang perilaku burung tersebut, seperti apa yang mereka makan, bagaimana terbang, dan bagaimana membuat sarang.

Membaca buku pertama dari rangkaian seri Guardians of Ga’hoole ini, mengingatkan kita pada karya Richard Bach, Jonathan Livingston Seagull, tentang burung camar yang “menembus awan” tahun 1970 yang telah terjual lebih dari tujuh juta eksemplar di seluruh dunia, ihwal orisinalitas ceritanya. Sebuah capaian yang tidak mustahil diraih buku ini.

Terlepas dari semua rangkaian cerita di dalamnya, kehadiran buku ini seakan memiliki pesan kuat. Bahwa kelestarian alam terutama hutan harus senantiasa dijaga, mengingat begitu banyak fungsi dan manfaatnya yang bukan sekedar untuk manusia, namun juga makhluk-makhluk lain yang habitatnya sangat bergantung kepadanya.

Dengan demikian buku ini bukan sekedar mengajak kita bertamasya ke dunia satwa, namun juga secara implisit memiliki pesan moril yang cukup tegas, bahwa keserakahan pada akhirnya hanya membawa kehancuran bagi siapa saja. Seperti keserakahan yang dihembuskan dari St. Aegolius. 

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Menimba Sukses Pada Ahlinya - ulasan


Judul Buku: Jangan Tunda Sukses
Penulis: Ibrahim Elfiky
Penerbit: Hikmah
Cetakan: Pertama, Juni 2010
Tebal: 181 halaman

Kata “sukses” merupakan dambaan semua orang. Hampir seindah dengan kata “syurga” bagi para pemeluk keyakinan beragama. Kata itu demikian mudah diucapkan, namun bagaimanakah sebenarnya sukses itu? Dan apa saja yang harus dilakukan oleh orang yang ingin mengecap manisnya arti kata tersebut?

Berawal dari sebuah mimpi anak kecil, yang bercita-cita menjadi direktur utama sebuah hotel berbintang nan terkenal. Sebuah impian yang menjadi bahan olok-olok teman sebayanya yang menganggap sangat mustahil. Respons negatif ini selama beberapa saat sempat melunturkan tekadnya.

Dengan segala upaya, ia akhirnya lulus menjadi Sarjana Perhotelan dan memutuskan untuk mengadu nasib dengan berimigrasi ke Kanada. Namun sifat pesimistis akibat kata-kata yang meragukan kemampuannya ternyata tidak serta-merta hilang seiring kepindahannya ke negeri orang. Lantaran keraguannya ia sering bertanya-tanya adakah perusahaan yang akan menerimanya.

Hingga suatu saat ia nekad memutuskan untuk menjadi pencuci piring, sangat jauh dari gambaran impiannya. Kepercayaan dirinya semakin pulih setelah ia mimpi bertemu dengan kedua orangtuanya yang berkata mengutip salah satu ayat al-Qur’an berbunyi: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kelompok sampai kelompok itu sendiri yang mengubah nasib mereka.

Kisah orang-orang sukses pun ia jejalkan ke pikirannya sebagai motivasi. Seperti Thomas A. Edison yang pernah mengalami kegagalan sebanyak 9.999 kali demi menemukan lampu. Walt Disney pernah tujuh kali gagal dan Henry Ford enam kali, kala berusaha mewujudkan impian mereka masing-masing.



Secara perlahan tapi pasti, seiring dengan kebangkitan mentalnya, nasib baik selalu mengiringi. Meski kerap mengalami berbagai rintangan, selang beberapa tahun kemudian, impiannya menjadi seorang Direktur Hotel terkenal kesampaian. Dan resep-resep yang dilakukannya dalam meraih impian tersebut kemudian ia catat dan diterbitkan menjadi buku setebal 181 halaman ini.  Dengan demikian buku ini bukan sekedar buku tekstual yang hanya mengajarkan teori imajinatif Ibrahim Elfiky, penulisnya, namun berdasarkan langkah-langkah nyata yang pernah ditempuh penulisnya untuk menggapai semua impiannya.

Sepuluh Jurus

Terdapat sepuluh jurus untuk meraih kesuksesan. Kesepuluh jurus itu adalah: Motivasi, Energi, Pengetahuan, Imajinasi, Tindakan, Optimisme, Keteguhan, Fleksibel, Sabar dan Disiplin. Dari sepuluh kunci sukses tersebut, pada dasarnya memiliki tiga kunci yang paling utama. Pertama, Motivasi. Motivasi sangat penting karena sebagaimana dikatakan penulis buku Psychology of Motivation, Denis Welt, bahwa keinginan manusia sangat bergantung pada seberapa besar motivasi kita. Pada titik tertentu, motivasi inilah yang menguasai tindak tanduk kita.

Motivasi berasal dari sebuah tekad yang bulat. Meski faktor eksternal memiliki pengaruh, namun pada dasarnya motivasi yang berasal dari dalam diri manusia itu sendirilah yang paling kuat dan berpengaruh terhadap tekad seseorang. Sehingga, keinginan merupakan kunci pertama menuju kesuksesan dan ia benih yang harus ditanam di ladang kesuksesan karenanya rahasia untuk sukses adalah keinginan yang membara.

Kedua, Tindakan. Jim Rhon dalam bukunya 7 Strategies for Wealth and Happiness, menuturkan bahwa Pengetahuan tanpa dipraktikkan bisa berdampak pada kegagalan dan kekecewaan. Betatapapun tingginya semangat yang dimiliki seseorang, potensi berkualitas, wawasan dan intelektualitas yang dapat menunjang kesuksesan, namun bila tidak diimplementasikan bukankah akan hangus dan tidak berharga.

Ada dua musuh utama dalam menuju kesuksesan. Pertama, rasa takut, merupakan musuh utama seseorang yang dapat mencegahnya dari kesuksesan. Kedua, sikap menunda, sebagian besar orang sering melakukan hal ini padahal semestinya melakukan sesegera mungkin apa yang dapat dilakukannya saat itu juga. Kedua masalah ini dapat dilewati dengan mulus jika mengetahui penyebab dan memikirkan konsekuensinya terhadap kesuksesan kita.

Ketiga, sabar. Kesabaran yang dimaksud disini bukan diam menunggu nasib, namun sebaliknya ketika kegagalan datang bertubi-tubi maka kita akan terus bangkit dan mencoba lagi tidak lantas membuat patah arang dan putus asa. Kehilangan kesabaran merupakan salah satu faktor yang akan mengantarkan pada kegagalan. Sebaliknya, manusia dengan kesabaran yang kukuh memungkinkannya memantapkan segala sesuatu.

Orang yang memiliki semangat berkobar, kemampuan besar, informasi memadai, segala impian seolah mudah terwujud dan sangat yakin akan sukses, namun jika tidak memiliki kesabaran semuanya akan hancur berantakan. Sebaliknya bagi yang bersabar, Tuhan pun telah berjanji: “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah: 155).

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Bekal Menanti Si Buah Hati - Resensi Islam

... Ringkasan Buku ...
http://buku-ok.blogspot.com

Judul : Bekal Menanti Si Buah Hati
Penulis : Yusuf bin Mukhtar As Sidawi
Penerbit : Cv. Media Tarbiyah
Cetakan : Pertama, Februari 2008
Halaman : 76

Banyak hal yang perlu dipelajari dan diketahui oleh kaum muslimin untuk menjadi bekal bagi mereka agar menjadi ayah atau pun ibu yang sesuai dengan ajaran Islam. Ada beragam hal, mulai dari mencari pasangan, upaya mendapatkan anak, tahnik, aqiqah, menyusui, memberi nama, khitan, perkara pendidikan anak dan seterusnya. Hal- hal tersebut perlu diketahui agar tidak salah dalam mengasuh anak. Agar tujuan mendapatkan anak yang sholeh atau sholehah bisa terwujud.

Buku yang ringkas ini, kiranya menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui untuk menjadi bekal bagi mereka yang akan menjadi ayah atau ibu.

Berikut ini saya kutipkan sebagian isi dari buku tersebut dari pasal aturan pemberian nama di dalam Islam. Yang tentunya dengan meringkasnya.

[ M E M B E R I N A M A ]
---------------------------
Selanjutnya hendaknya diperhatikan adab-adab memberi nama sebagai berikut:
1. Hendaknya memilihkan nama-nama yang baik seperti 'Abdullah dan 'Abdur Rahman.

Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma berkata:
"Rasulullah shallallahlu'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya sebaik-baik nama kalian di sisi Allah adalah 'Abdullah dan 'Abdurrahman.'" (HR. Muslim no. 2132).

Hadits ini menunjukkan keutamaan nama 'Abdullah dan 'Abdur Rahman. Syaikh Bakr bin 'Abdullah rahimahullah menjelaskan susunan nama yang utama sebagai berikut:
a. Nama 'Abdullah dan 'Abdur Rahman.
b. Setiap nama yang disandarkan kepada nama Allah seperti 'Abdul 'Aziz, 'Abdul Malik, dan lainnya.
c. Setiap nama para Nabi seperti Adam, Ibrahim, Yusuf, 'Isa, Musa, dan sebagainya.
d. Setiap nama orang-orang shalih seperti nama pada Shahabat Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.

2. Hendaknya mewaspadai nama-nama yang dilarang dalam Islam.
Sewajibnya bagi kaum muslimin untuk memperhatikan nama-nama anak mereka sehingga tidak bertentangan dengan syari'at dan tidak keluar dari kaidah bahasa Arab. Adapun nama-nama asing hasil impor dari negara kafir, maka ini merupakan kemaksiatan yang nyata, semisal: Jacklyn, Yuli, Diana, Susan, Vali, Victoria, Clara, Lara, atau Linda.

Demikian juga harus diwaspadai dari nama-nama yang jelek dan dilarang.
Diantaranya:
a. Setiap nama yang dihambakan kepada selain Allah, seperti: 'Abdur Rasul, 'Abdu 'Ali, 'Abdul Husain, dan juga 'Abdul Muththalib menurut pendapat yang shahih.
b. Setiap nama orang kafir yang khusus kalangan mereka.
c. Setiap nama dari Nama-Nama Allah seperti ar-Rahman, ar-Rahim, al-Khaliq, dan lainnya.
d. Setiap nama dari nama-nama patung sesembahan selain Allah seperti Lata, 'Uzza, Nailah, Hubal, dan lainnya.

3. Hendaknya mengubah nama-nama yang jelek dengan nama-nama yang bagus.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam seringkali menerapkan hal ini dalam beberapa riwayat seperti Barrah diganti Zainab, Hazn diganti Sahl, Ashiyah diganti Jamilah, Syihab diganti Hisyam, dan lain sebagainya.

4. Tidak mengapa memberi nama bayi dengan kun-yah.
Kun-yah yaitu nama yang diawali dengan "Abu" jika laki-laki dan "Ummu" jika perempuan. Hal ini merupakan suatu penghormatan dan kemuliaan.

Dari 'Urwah bahwasannya 'Aisyah radhiyallahu'anha pernah berkata kepada Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, seluruh istrimu mempunyai kun-yah selain diriku." Maka Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Berkun-yahlah dengan Ummu 'Abdillah." Setelah itu 'Aisyah selalu dipanggil dengan Ummu 'Abdillah hingga meninggal dunia, padahal dia tidak mempunyai seorang anak pun. (HR. Ahmad VI/107, 151).

Hadits ini menunjukkan disyari'atkannya kun-yah sekalipun belum punya anak. Maka hendaknya kaum muslimin menerapkan Sunnah ini baik kaum pria maupun wanita. Karena hal ini termasuk adab Islam yang tidak ada dalam agama-agama lainnya, sepengetahuan kami. Sungguh amat disayangkan banyak diantara kaum muslimin yang melupakan sunnah ini. Amat jarang sekali kita menjumpai orang yang berkun-yah padahal dia mempunyai banyak anak, apalagi yang belum punya anak!

Hanya saja tidak diperkenankan bagi kaum laki-laki berkun-yah dengan Abul Qasim,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata:
"Abul Qasim shallallahu'alaihi wa sallam berkata, "Pakailah namaku dan jangan berkun-yah dengan kun-yahku." (HR. Al Bukhari no. 3539).

[PERSONAL VIEW]
---------------
Memberi nama di dalam Islam mempunyai aturan. Inilah yang perlu diketahui oleh para calon ayah dan para calon ibu. Sudah seharusnya mereka memperhatikan aturan ini agar tidak salah dalam memberi nama kepada anak-anaknya.

Bila mereka ingin memberi nama, baiknya mereka mengetahui seluk-beluk nama tersebut. Misalnya, sudahkah sesuai dengan kaidah bahasa Arab? Atau bila mereka mengambil nama dari nama tokoh-tokoh di dunia ini, sudahkah mereka mengenali nama tokoh-tokoh tersebut? Tidak jarang mereka mengambil nama dari para tokoh-tokoh yang mereka kira memperjuangkan Islam, ternyata sebaliknya.

Demikian semoga bermanfaat.
Semoga Allah Jalla wa 'Ala mencintai saya dan Anda. Amiin.

Ringkasan buku ini dibuat oleh seseorang dengan kunyah Abu 'Isa
di Depok, 08 November 2008


lintasberita

Lanjut Baca

Buku The Magic Finger - ulasan

The Magic Finger: Jari AjaibThe Magic Finger: Jari Ajaib by Roald Dahl

My rating: 3 of 5 stars


Buku tipis ini cuma memakan waktu 45 menit mungkin ya untuk menyelesaikannya. Ceritanya juga sangat sederhana, ya memang karena target pembacanya adalah anak-anak.

Bercerita tentang seorang anak yang memiliki Jari Ajaib. Jari tersebut memiliki kekuatan tak terduga untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu, dan bereaksi saat si pemiliknya marah. Melalui jari ajaib tersebut, sebuah keluarga yang hobi berburu tiba-tiba berubah menjadi sekeluarga itik. Di pagi hari mereka bangun, mereka kaget karena tangan mereka berubah menjadi sayap itik, dan mereka dapat terbang.

Mereka memang sangat menikmati kemampuan terbang mereka. Meliuk kesana-kemari, hinggap di dahan-dahan, dan kejar-kejaran di udara tanpa merasa capek. Namun ketika malam datang dan hujan turun, mereka sadar bahwa mereka tidak memiliki tempat tinggal. Sarang yang sudah dibangun juga rusak terkena air hujan. Ketika pagi hari datang, mereka malah dianggap sebagai itik dan dikejar oleh pemburu. Peristiwa ini membuat keluarga pemburu ini sadar, dan mereka berhenti untuk berburu binatang.

Well, cerita yang sangat singkat, dan menurutku inti ceritanya sebenernya bagus. Hal yang agak mengganjal buatku adalah ketika Jari Ajaib itu bereaksi ketika si pemiliknya marah. Sebuah contoh yang kurang baik untuk ukuran buku anak-anak sepertinya.



View all my reviews

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Cerita pendek tentang cerita cinta pendek - ulasan


My rating: 3 of 5 stars


Emmm, sekali lagi buku ini sangat Djenar: Wanita, seks, selingkuh, dan cinta.

Seperti judulnya, cerita pendek tentang cerita cinta pendek, buku kumpulan cerpen ini memang mengahdirkan cerita tentang cinta. Tapi bukan cinta yang merah jambu, bukan pula cinta yang penuh rindu dan bunga. Selingkuh merupakan tema dominan, entah si pria atau si wanita yang berselingkuh, entah suami atau istri yang berselingkuh. Seks merupakan garamnya, yang tak akan sedap tanpanya di tangan si koki Djenar. SAkit hati adalah bawang putihnya dan kesepian adalah gula pasirnya.

Tak selamanya cinta itu indah, apalagi kalau diolah di tangan Djenar. Tak ada yang fresh, meskipun memang tak diragukan bahwa Djenar merupakan nama yang bisa dijadikan jaminan untuk sebuah cerpen yang "nendang" dan memukul telak di ending cerita. Tak banyak cerpenis sekarang yang mampu membuat cerpen penuh kesinisan sekaligus kesepian, dengan ending yang tak terduga seperti ini.

Walaupun dibaca hanya singkat, namun ternyata bekasnya cukup lama tertinggal. Worth kok menurutku.




lintasberita

Lanjut Baca

Buku Pecahan Mozaik Sosok Pramoedya A Toer - ulasan


Judul : Bersama Mas Pram, Memoar Dua Adik Pramoedya Ananta Toer
Penulis : Koesalah Soebagyo Toer dan Soesilo Toer
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, 2009
Halaman : 504 Halaman

Siapa saja yang membaca judul buku ini mungkin berharap akan mendapat sejumlah gambaran yang lebih dalam mengenai Pramodeya Ananta Toer (selanjutnya saya sebut Pram). Apalagi Pramodeya adalah sastrawan yang kontroversial di Indonesia karena peran serta kiprahnya di Lembaga Kesenian Rakyat. Sayangnya, hal tersebut tidak dapat dapat terpenuhi oleh terbitnya buku ini.

Kehadiran buku ini sebaiknya memang dapat menjawab keingintahuan masyarakat mengenai Pram secara lebih mendalam, mulai dari proses kreatif, ide-ide, gagasan, pemikiran, hingga sikapnya terhadap dunia kesenian maupun kondisi sosial. Dengan demikian, tabir kompleksitas yang melatarbelakangi karya-karya Pram ataupun sepak terjangnya yang kontroversial, dapat lebih terkuak.

Hal ini mungkin dapat dimentahkan dengan mengajukan pernyataan bahwa kompleksitas Pram sebetulnya dapat diketahui dengan menempuh pengkajian mendalam atas karya-karya Pram. Teori-teori maupun instrumen bedah kritik sastra sudah pasti dapat menjawab hal tersebut.
Oleh sebab itu, tulisan lain entah memoar atau biografi, baik yang ditulis oleh Pram ataupun orang-orang yang banyak berinteraksi dengannya, akan membantu memberikan jawaban dari keingintahuan mengenai Pram itu sendiri. Bahkan dengan kehadiran karya-karya sejenis, kajian-kajian akademis karya sastra Pram dapat dilakukan secara lebih komprehensif.

Seperti dikatakan oleh Jakob Oetama dalam buku Sketsa Tokoh, bahwa untuk mengetahui banyak hal mengenai seseorang dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah mengetahuinya secara langsung dari tokoh yang bersangkutan. Kedua, dengan menanyakannya kepada orang-orang yang telah mengenal tokoh tersebut dengan baik. Cara yang disebut terakhir inilah yang dapat diharapkan dari Koesalah Soebagoyo Toer, penulis buku ini yang juga sebagai adik kandung Pram, untuk mengetahui kompleksitas Pram itu sendiri.

Dengan menggunakan judul Bersama Mas Pram, buku ini terkesan ingin menunjukkan bagaimana penulisnya memiliki keterlibatan yang intens dan dekat dengan Pram. Sebutan “Mas” yang berarti kakak dalam bahasa Jawa, paling tidak seharusnya menunjukkan keakraban atau pun kedekatan ini. Kenyataannya, dalam buku ini hal tersebut tidak banyak muncul. Malah pada bagian awal buku ini beberapa kali perselisihan terjadi, hingga pernah Koesalah diusir dari rumah Pram.

Namun demikian, Koesalah seperti ingin menunjukkan bahwa Pram adalah orang yang memerhatikan keluarganya, terutama adik-adiknya, dan memiliki arti tersendiri bagi adik-adiknya. Hal ini terlihat jelas ketika ia menceritakan penangkapan terhadap Pram beberapa saat setelah terjadi peristiwa G 30 S. Pada peristiwa itu Pram dikisahkan begitu memerhatikan keselamatan adiknya. Tidak mengherankan jika Pram meminta Koesalah untuk ikut dengannya ketika ia ditangkap. Bahkan ia memerintahkan adiknya untuk mengaku baru datang dari luar negeri agar tidak dicurigai terlibat peristiwa yang telah membakar amarah orang-orang yang membenci anggota Partai Komunis Indonesia.

Apa yang ditulis dalam buku ini oleh Koesalah Soebagyo Toer, memang tidak menyinggung Pram secara mendalam. Sebaliknya, ia lebih banyak mengisahkan pengalamannya sendiri, baik interaksinya dengan keluarga dan lingkungan, pengalamannya dalam berkesenian, karir, pendidikan, serta pengalaman politiknya. Hanya di beberapa tulisan terakhir saja ia bercerita tentang Pram dengan lebih padat. Semuanya lebih bersifat human interest. Hingga pembaca dapat melihat selintas sisi lain dari Pram.

Pengaruh Pram yang kuat di Lekra pun tidak banyak disentuh dalam buku ini, dan mungkin Koesalah sangat paham soal itu. Padahal ini adalah salah satu titik kontroversial Pram adalah justru di wilyah yang satu ini. Akan sangat menarik sebetulnya apabila di buku ini muncul jawaban-jawaban dari berbagai hal yang selama ini menjadi kontroversi. Dalam buku ini sosok Pram diceritakan serba sedikit.

Dikisahkan juga dalam buku ini bagaimana pengaruh Pram terhadap adik-adiknya. Diceritakan misalnya bagaimana Pram meminta Koesalah untuk belajar mengarang dan menerjemahkan. Koesalah pun mengikutinya. Dari situ justru ketertarikan Koes kepada sastra mulai tumbuh. Malah di kemudian hari keahliannya dalam menerjemahkan karya sastra asing dapat menjadi salah satu sumber nafkahnya.

Jejak intelektual lainnya adalah, Pram kerap menyuruh adiknya sekolah di Eropa. Hal ini pun dapat diwujudkan. Meskipun beberapa tahun kemudian hal ini justru menjadi belitan persoalan tersendiri di mata aparat.

Menariknya, dalam buku ini juga dapat dilihat sejumlah perstiwa yang menimpa keluarga Toer setelah meletusnya peristiwa G 30 S. Dari setiap peristiwa yang dikisahkan dalam buku ini, dapat disimpulkan bahwa kebencian kepada PKI sudah sangat meluas dan hebat, bahkan mereka tidak peduli lagi apakah orang yang mereka anggap anggota PKI itu benar-benar anggota atau bukan.

Sangat jelas terlihat, stigma yang ditanamkan oleh kekuasaan saat itu adalah setiap anggota PKI adalah pembunuh kejam. Tidak mengherankan jika kemudian mereka yang dianggap anggota PKI menjadi bulan-bulanan, bukan hanya oleh aparat, tetapi juga kerabat maupun tetangga yang sebelumnya justru menghormati mereka. Pram sendiri dan adiknya ditahan. Bahkan Pram terus ditahan ketika Koesalah dibebaskan.

Akibat stigma itu, keluarga Toer memang mengalami kesulitan secara ekonomi. Bahkan ada yang harus selalu menggunakan nama samaran, bekerja sebagai buruh kasar agar tidak tercium oleh aparat yang masih menggebu menangkapi mereka yang dianggap anggota PKI. Ini tentu saja tidak hanya menimpa keluarga asal Blora itu, tetapi juga jutaan rakyat Indonesia lain yang dilabeli tuduhan serupa. Mereka seperti menjadi anak haram di negerinya sendiri, yang kehilangan hak hingga ke akar-akarnya.

Bagian yang paling dramatis dan sedikit magis adalah ketika dikisahkan saat-saat menjelang kematian Pram. Dalam kesaksian Koesalah, Pram merasakan kegelisahan beberapa hari menjelang kematiannya. Pram sendiri tidak mengetahui atau menjelaskan secara detil kegelisahan seperti apa yang dialaminya. Meskipun begitu Koesalah sudah “mencium” kalau itu berkaitan dengan kematian Pram.

Benar saja, sepuluh hari sesudah itu Pram meninggal dunia. Koesalah menceritakan suasana saat ketika Pram dalam keadaan kritis. Sayangnya, ia tidak berada di samping Pram ketika kakaknya itu meninggal dunia. Jika saja ia ada, mungkin banyak hal yang dapat ia ceritakan kembali di buku ini.

Selain Koesalah, adik kandung Pram lainnya, Soesilo Toer, juga menuliskan beberapa catatan pribadi mengenai Pram. Beberapa kenangan masa remajanya bersama Pram ketika masih berada di Blora disampaikannya dalam catatan tersebut. Meski tidak memberikan gambaran yang lebih utuh seputar sosok Pram, tetapi kisah yang ia sampaikan memberikan warna lain dari Pram.

Pada akhirnya, buku ini setidaknya telah menambahkan mozaik atau bahkan pecahan puzzle lain dari kehidupan seorang Pramoedya, sastrawan kelas dunia yang tidak pernah surut dikelilingi polemik itu. ***

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Fantastic Beasts and Where To Find Them - ulasan

Fantastic Beasts and Where to Find Them: Hewan-hewan Fantastis dan Di Mana Mereka Bisa DitemukanFantastic Beasts and Where to Find Them: Hewan-hewan Fantastis dan Di Mana Mereka Bisa Ditemukan by J.K. Rowling

My rating: 2 of 5 stars


Buku ini "diumpamakan" buku pelajarannya Harry Potter yang bersekolah di Hogwarts. Ada ilustrasi coret-coretan di halaman-halaman buku yang dilakukan oleh Harry, Ron, dan Hermione; persis seperti yang biasa dilakukan oleh para pelajar kita.

Isi bukunya adalah semacam katalog binatang dari yang liar sampai yang paling jinak, masing-masing ada deskripsi dan tingkat berbahaya dari binatang-binatang itu. Namanya juga Fantastic Beast, ada saja binatang rekaan J.K Rowling yang aneh dan unik, dengan berbagai kemampuan dan ciri khas. Meskipun begitu buku ini tak begitu enak dibaca, mungkin memang seperti umumnya buku pelajaran yang membuat malas pembacanya untuk menyimak isinya.



View all my reviews

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Aku Berkicau - ulasan

[No. 246]
Judul : Aku berkicau (Saat Prosa dan kisah bercerita
Penulis : Nuzula Fildzah
Penerbit : www.nulisbuku.com
Cetakan : Oktober 2010
Tebal : 112 hlm

Aku berkicau adalah sebuah kumpulan cerpen karya penulis muda Nuzula Fildzah atau biasa dipangil dengan ‘Zula’. Saat ini ia masih menempuh pendidikan bidang Kurikulum dan Tekonolgi Pendidikan Universitas Jakarta, menulis baginya adalah salah satu hobinya yang sejak lama terus ditekuninya hingga kini. Pada tahun 2008 salah satu cerpennya berhasil dimuat di sebuah majalah remaja. Kini Zula rajin menulis di blog pribadinya (zulazula.wordpress) , selain itu ia juga menulis artikel dan cerpen di sebuah majalah elektronik (Myjalah.com).

Menerbitkan tulisan-tulisannya dalam sebuah buku adalah impian Zula, bersyukur karena akhirnya kesempatan itu datang melalui nulisbuku.com sebuah perusahaan self-publishing berbasis online pertama di Indonesia yang menawarkan jasa menerbitkan buku secara indie. Melalui acara 99 Writerrs yag digagas oleh nulisbuku.com yang mengumpulkan 99 penulis dan menerbitkan bukunya secara serentak akhirnya di awal Oktober lalu lahirlah buku perdana Zula yang diberi judul “Aku Berkicau” yang sebagian besar berasal tulisan-tulisan yang telah tersimpan rapih di blog pribadinya.

Buku ini menyuguhkan 8 buah kisah yang dihantar oleh sebuah prosa pendek sebagai penghantar masuk dalam masing-masing kisahnya. Jika hendak dicari benang merahnya, semua kicauan Zula dalam buku ini bertemakan cinta. Namun bukan hanya cinta romantis antara pria dan wanita semata, melainkan cinta dalam arti yang lebih luas lagi seperti cinta pada anak dan ayah, cinta lingkungan, cinta sejarah, dan sebagainya. Keragaman cinta inilah yang membuat kisah-kisah dalam buku ini menjadi menarik dan tidak membosankan walau kicauan Zula hanyalah kiacauan cinta.

Dari segi ide cerita dan tokoh-tokoh dalam ceritanya saya rasa Zula termasuk berani dalam menyuguhkan sesuatu yang segar. Ada dua kisah dimana tokohnya bukanlah manusia, yaitu di kisah “Pendengar Terbaikmu” dan “Ilalang dan aku” Jika kita membaca kedua kisah tersebut maka sepanjang tubuh kisah kita akan dibuat penasaran siapa sebenarnya tokoh ‘aku’ dalam dua kisah itu, awalnya mungkin kita tidak akan menyangka bahwa tokohnya bukanlah manusia, di akhir kisah barulah pembaca akan menyadari siapa sebenarnya tokoh ‘aku’ yang dimaksud.

Selain itu keberanian Zula sebagai generasi muda dalam memasukkan peristiwa proklamasi dalam kisah “Perjalanan Proklamasi Kemerdekaan” patut diacungi jempol. Hanya sayang judulnya kurang menarik karena seperti judul sebuah Essai . Secara ide kisah ini menarik karena membawa pembaca ke saat-saat pembacaan detik-detik proklmasi 1945, namun sayang penulis tampak terlalu tergesa mengakhiri kisahnya padahal kalau dieksplorasi lagi lebih jauh, cerpen ini akan semakin menarik.

Dari kedelapan kisah yang ada, yang menurut saya paling kuat kisahnya adalah “05:05”. Yaitu tentang tokoh bernama Zahra yang harus kehilangan kegadisannya karena direngut oleh mantan kekasihnya. Dilema muncul ketika seorang pria kembali hadir dalam hidupnya dan menyatakan cintanya. Kisahnya memang sudah umum namun dikisah ini penulis membingkainya dengan baik, karakter dan pergulatan batin tokoh-tokohnya tersebut tersaji dengan apik sehingga pembaca akan hanyut dalam kisahnya itu. Selain itu ending dari kisahnya juga mengagetkan, sangat tak terduga dan menggugah hati pembacanya.

Secara umum seluruh kisah dalam buku ini menarik dan mengibur pembacanya, kisah-kisahnya sederhana karena tema yang disajikan adalah cinta yang universal dan diangkat dari peristiwa-peristiwa yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun kesederhanaan kisah dan temanya itu dikemas dan disisipi untaian kalimat-kalimat puitis sehingga pembaca akan hanyut dalam saat membaca kisah demi kisahnya.

Satu hal yang patut disayangkan dari buku ini adalah terdapatnya beberapa kesalahan ketik, tidak sampai mengganggu namun tetap saja membuat buku ini menjadi kurang sempurna. Mungkin ini karena proses editing dimana penulis sendiri yang mengeditnya. Untuk selanjutnya, walau buku ini diterbitkan secara indie, penulis sebaiknya bisa meminta jasa teman atau seorang editor professional yang bisa menjadi proofreader bagi tulisan yang akan dibukukan.

Yang juga agak mengganggu adalah munculnya kalimat bergaris sebanyak 2 halaman lebih di kisah “05.05”, sebagai visualisasi dari sebuah kertas surat karena bagian itu adalah bagian surat Zahra pada kekasihnya. Dalam sebuah tulisan umumnya sebuah surat dibedakan dengan menggunakan huruf italic, tapi disini penulis mencoba visualisasi baru dengan menggunakan garis, tapi karena garisnya tebal dan tepat berada di bawah kalimat-kalimatnya maka hal ini menjadi ganjil, mungkin sebaiknya menggunakan garis tipis atau diberi kotak di seluruh kalimat suratnya agar lebih menyerupai visualisasi sebuah surat.

Namun terlepas dari hal di atas, saya rasa semua kicauan yang ditulis oleh penulisnya ini patut mendapat apresiasi yang positif dari pembacanya. Walau ini adalah buku pertamanya, dari semua kisah yang tersaji di buku ini saya rasa penulisnya memiliki modal dan potensi besar untuk menjadi penulis yang baik asalkan ia terus konsisten dan mengembangkan kreatifitasnya dalam berkarya.

Pada kesempatan ini saya juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada www.nulisbuku.com sebagai penerbit self publishing yang memberikan kesempatan selebar-lebarnya kepada banyak penulis-penulis baru untuk berani menerbitkan karya-karyanya. Jika ini terus berlanjut saya optmis dunia literer kita akan semakin berkembang dan bisa berbicara banyak dalam kancah sastra dunia.
Semoga!

@htanzil

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Her Big Smile - ulasan


Last Friday my little girl's school conducted an outing to Gelanggang Samudra Ancol. Here we were, Zea and I, walking hand in hand together enjoying various animal shows. Our lovely date was ended with 4D Theater. We entered a studio and watched the 4D movie with special glasses. While her other friends were screaming and asking their moms to leave the theater (perhaps 4D theater's too scary for students at age 2-3 years old), not for Zea.

Despite watching the movie, I was paying more attention to watch Zea's gesture, in case she's also afraid and we needed to stay out of the studio very soon. Fortunately, instead of getting scary, she watched the 4D movie religiously. At the end of the show, while we stepped out of the studio, she said to me, "Filmnya sebentar banget ya, Ma?!" Wew...what a girl. Look at her big smile above, it's obvious that she did enjoy the show.

lintasberita

Lanjut Baca

Buku Harry Potter 7: The Deathly Hallows - ulasan

Dapat dikatakan ini adalah ulasan yang tertunda. Yah...amat tertunda. Karena, aku telah tamat membaca seri terakhir Harry Potter sekitar 3 tahun lalu. Itu yang pertama kali. Baru-baru ini aku membaca buku seri ke 7 ini untuk yang kedua kalinya. Dan menulis ulasan ini pada saat ini rasanya pas sekali, karena saat ini sedang heboh-hebohnya film bagian pertama The Deathly Hallows diputar di bioskop-bioskop di Indonesia.

Sebenarnya aku sudah pernah menulis tentang Harry Potter di sini, namun tulisan itu menyoroti Harry Potter secara keseluruhan, dan pesan terbesar yang terkandung dalam kisah fiksi yang digandrungi dari anak-anak hingga orang dewasa ini. Nah, di tulisan kali ini aku ingin menulis khusus tentang bagian terakhir yang penuh ketegangan, yang sudah mulai terasa bahkan pada halaman pertama. Selain itu, pesan tentang kemanusiaan, cinta, persahabatan serta kesetiaan begitu kental terasa di buku ini. Bagi yang belum pernah membaca, semoga akan mulai terpikat membaca buku Harry Potter, dan bagi yang sudah membaca, semoga tersegarkan ingatan anda setelah membaca ulasan ini...

Harry Potter. Menyebutkan nama ini, tak lengkap rasanya kalau tak menyebutkan juga Lord Voldemort, musuh bebuyutannya. Harry dan Voldemort bagaikan dua kutub yang berbeda, meski kalau didekatkan juga akan saling menarik satu sama lain, persis seperti dua kutub magnet. Harry dan Voldemort sama-sama yatim piatu dan sama-sama sekolah di Hogwarts. Harry mewakili sosok manusia yang baik, Voldemort semenjak kecil memang punya sifat jahat. Dalam buku ke-7 ini Harry mengemban tugas dari Profesor Dumbledore untuk mengenyahkan si duri-dalam-daging di jagad sihir ini: Voldemort.

Namun tugas itu tidak gampang karena Voldemort telah membagi dan menyimpan jiwanya ke dalam 7 benda yang disebut Horcrux. Tak ada yang tahu benda apa saja Horcrux-Horcrux itu, dan di mana letak persembunyiannya, selain Voldemort sendiri. Harry Potter bersama kedua sobatnya: Ron dan Hermione harus menemukannya sebelum Voldemort dan pasukan Pelahap Mautnya menguasai dunia sihir dan membawa bencana bagi, bukan saja para penyihir, namun juga para Muggles (manusia biasa yang bukan penyihir).

Aku membayangkan begitu besar dan beratnya beban yang ditanggung oleh seorang remaja berusia 17 tahun. Ia tak punya keluarga, menjadi buronan Kementrian Sihir karena Kementrian itu sudah dikuasai Voldemort yang ingin membunuhnya, sementara ia harus melakukan sebuah tugas maha berat dengan hanya sedikit sekali petunjuk akan apa yang harus ia cari, dan di mana ia harus mulai mencari.

Putus asa tampaknya adalah reaksi yang logis. Pada titik tertentu bahkan Harry sendiri mulai meragukan "kewarasan" Dumbledore. Mengapa ia memberikan tugas tanpa petunjuk yang memadai? Namun tampaknya sang takdir memang membawanya ke berbagai peristiwa dan tempat yang berbahaya, yang berkali-kali membawa Harry, Ron dan Hermione pada petualangan yang mendebarkan tapi sekaligus mencerahkan. Satu persatu Horcrux itu mulai terungkap, dan makin dekatlah mereka pada tujuan akhir. Namun, tentu saja semuanya tak begitu saja dengan mudahnya terungkap.

Yang paling menarik bagiku, terutama saat membaca kedua kalinya ini, bukan lagi pada perburuan Horcrux itu sendiri, tapi lebih pada pergolakan batin Harry, Ron dan Hermione ketika menghadapi segala masalah. Yang paling ekstrim adalah ketika Ron kecewa setelah (ia merasa) mereka tak mengalami kemajuan sedikit pun, lalu pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Betapa nampak di situ emosi sekaligus pikiran Harry dan Hermione menjadi kacau. Bagaimana reaksi mereka bertiga saat akhirnya bertemu kembali, dan bagaimana perpisahan sementara itu lebih mengentalkan persahabatan mereka, pantas kita ukir dalam sanubari kita. Sahabat yang baik bukan sahabat yang terus menguntit kita walaupun mereka tak sependapat dengan kita, tapi mereka yang tetap kembali pada kita setelah berselisih paham, karena mereka menyayangi kita.

Harry Potter juga mengajarkan pada kita untuk memperlakukan semua orang, baik yang sama maupun yang berbeda dari kita secara sama dan sejajar. Perhatikan di buku ini, sosok-sosok lain di dunia sihir: peri rumah dan goblin tetap diperlakukan sama oleh Harry, meski secara umum mereka adalah masyarakat kasta rendah di dunia sihir. Bahkan saat salah satu peri rumah itu meninggal, Harry dengan susah payah menggali kubur untuknya, padahal sesama penyihir saja biasa menggunakan mantra sihir untuk menguburkan teman mereka. Harry menunjukkan bahwa ia menghargai sahabatnya bukan karena siapa dia, tetapi karena apa yang telah diperbuatnya.

Kita juga belajar tentang ekses yang ditimbulkan oleh ejekan, pelecehan dan semua bentuk perilaku yang merendahkan sesama. Severus Snape adalah contoh penyihir berdarah campuran yang miskin dan ‘aneh’ sehingga menjadi obyek bullying oleh James Potter & the gang. Lihat bagaimana Snape menjadi demikian benci pada James sehingga kebencian itu akhirnya ditimpakan pada Harry. Lihat pula bagaimana peristiwa masa lalu itu dapat menjadikan kegetiran pada seseorang, yang bahkan akan membuat seorang yang sesungguhnya berhati emas dapat tampak menjadi begitu jahat. Kalau anda bertanya padaku, siapa yang baik dan siapa yang jahat: James Potter atau Severus Snape? Maka aku akan menjawab: James Potter itu si jahat dan Severus Snape itu si baik. Karena mempermainkan orang lain dan menjadikannya tertawaan menurutku adalah perbuatan jahat yang kejam. Sedangkan melakukan perbuatan baik secara diam-diam meski harus disangka jahat, itulah ‘the real golden’ !

Kita juga belajar tentang kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan kejahatan yang sejahat apapun: CINTA. Cinta mampu membuat seorang dengan keterbatasan seperti Harry berani menghadapai penyihir paling pandai: Voldemort >> Cinta itu berani. Cinta juga mampu membuat seorang yang dilahirkan dan hidup di lingkungan hitam tetap setia menjalankan tugas demi kebaikan >>Cinta itu setia.

Akhirnya kita belajar, bahwa dalam hidup ini selalu ada yang putih dan yang hitam, yang baik dan yang jahat. Manusia selalu memiliki kesempatan untuk memilih. Seperti juga halnya si kecil Albus Severus yang kebingungan menghadapi The Sorting Hat. Tak ada Sorting Hat manapun yang bisa menjadikan kita baik atau jahat. Hanya kita sendirilah yang memutuskan, apakah kita mau menjadi baik atau menjadi jahat. Severus Snape sudah memilih jalannya, dan pasti begitulah juga yang terjadi dengan si kecil Albus Severus…

*sudah tak sabar untuk menonton filmnya dalam minggu ini…*


lintasberita

Lanjut Baca

Buku Akar Pemberontakan Macan Tamil - ulasan



Judul: Auman Terakhir Macan Tamil
Penulis : Yoki Rakaryan Sukarjaputra
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Terbit: I, Agustus 2010
Halaman: xxviii + 203 Halaman
Harga: Rp. 42.000


Gerakan-gerakan di Indoneisa yang dipicu oleh tindak ketidakadilan, harus diwaspadai. Pasalnya, hal itu dapat memicu persoalan yang lebih besar, mulai dari perang saudara hingga pemberontakan berbiaya sosial tinggi.

Pelajaran berharga dapat diambil dari pemberontakan Macan Tamil di Sri Lanka. Seperti yang dipaparkan dalam buku Auman Terakhir Macan Tamil ini, perang sipil yang terjadi di Sri Lanka dipicu oleh ketidakpuasan atas kebijakan diskrimantif terhadap kelompok etnis Tamil.

Perlakuan tidak seimbang yang dilakukan secara sistemik oleh rejim penguasa, terakumulasi sedemikian rupa, sehingga bermetamorfrosa menjadi gerakan perlawanan yang sulit dibendung. Perlawanan tersebut sering bermuara pada pertumpahan darah yang merugikan banyak pihak.

Buku ini secara umum mengajak pembaca untuk melihat fakta historis akar masalah terjadinya pemberontakan Macan Tamil di Sri Lanka. Akar masalah tersebut adalah ketidakpuasan etnis Tamil dari India yang berada di Sri Lanka.

Semua itu bermula ketika Sri Lanka yang masih bernama Ceylon masih dipegang oleh pemerintah kolonial yang sempat hadir di sana, yakni Portugis, Belanda dan kemudian Inggris. Saat itu Ceylon dihuni oleh warga etnis Sinhala, Tamil dan Moor.

Konflik antar etnis yang sudah sering terjadi itu diperburuk oleh Inggris yang membuka kawasan perkebunan di Ceylon. Ketika itu, Inggris dianggap diskriminatif karena lebih banyak memberikan “kenyamanan’ kepada kelompok yang tidak banyak "membuat persoalan", yakni etnis Sinhala.

Inilah yang memicu rasa tidak puas warga etnis Tamil. Akhirnya, pada tahun 1939 pecah pertikaian antara warga Tamil dan Sinhala. Sejak itu, gesekan antara kedua kelompok tersebut kian menjadi-jadi. Hal ini diperburuk dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Sri Lanka pasca kemerdekaan.

Kebijakan itu antara lain menjadikan bahasa Sinhala menjadi bahasa resmi di Sri Lanka. Kemudian dikeluarkannya aturan darurat yang memperbolehkan polisi mengubur atau mengkremasi mayat tanpa otopsi terelebih dahulu.

Peraturan darurat itu keluar menyusul tewasnya seorang pemuda Tamil saat ditahan tanpa dakwaan dalam penjara polisi. Anehnya, pihak kejaksaan di Jaffna menyatakan pemuda itu korban bunuh diri. Padahal, beberapa luka bekas tusukan didapati di tubuhnya.

Buku ini juga menunjukkan fakta mengenai adanya usaha pembantaian terhadap etnis Tamil yang dilakukan secara sistematis oleh kelompok Sinhala. Namun diingatkan, kejadian bukanlah tindakan spontan, namun diatur dan direncakan oleh kekuatan tertentu.

Perlawanan macan Tamil mungkin sudah surut, menyusul tewasanya Velupillai Prabhakaran sang pemimpin. Namun itu tidak berarti perlawanan Macan Tamil secara ideologis mati. Selama penguasa dan kelompok mayoritas memperlakukan kelompok kecil secara diskriminatif, sesungguhnya sumbu perlawanan itu masih menyala.

Kita kira, hal semacam inilah yang harus diwaspai di Indonesia. Perlakuan semena-mena terhadap kelompok minoritas, baik secara langsung maupun lewat legalitas kebijakan, sangat potensial menyulut gesekan, baik secara vertikal maupun horisontal. Jadi, waspadai saja.***


lintasberita

Lanjut Baca

Buku Panduan Lengkap Nikah (dari "A" sampai "Z") - Resensi Islam

... Ringkasan Buku ...
http://buku-ok.blogspot.com

Judul : Panduan Lengkap Nikah (dari "A" sampai "Z")
Penulis : Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin 'Abdir Razzaq
Penerjemah : Ahmad Saikhu
Pengedit Isi : Arman Amri, Lc
Penerbit : Pustaka Ibnu Katsir
Cetakan : Keempat - Juli 2006
Halaman : xxiv + 481

Untuk menikah memang diperlukan ilmu. Banyak hal yang perlu diketahui dalam masalah pernikahan. Dari mulai tuntunan memilih pendamping hidup, meminang, mahar, sampai masalah adab-adab dalam bercampur. Dengan ilmu tersebut seseorang mengetahui apa-apa yang dibolehkan oleh agama dan apa-apa yang tidak dibolehkan. Dengan ilmu itu pula, seorang suami atau istri dapat menjadikannya sebagai panduan dalam mengarahkan biduk rumah tangganya sesuai dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam. Yang pada akhirnya seseorang bisa mengharap pernikahannya mencapai kebahagiaan yang sejati.

Buku ini menjelaskan banyak hal tentang masalah pernikahan. Mulai dari keutamaan-keutamaan menikah, penjelasan tentang wanita yang halal dan haram untuk dinikahi, panduan memilih istri yang shalehah, nazhor (melihat wanita yang dipinang), sampai adab-adab pernikahan dalam mencampuri istri. Juga membahas mengenai hak-hak seorang istri dan juga suami. Pada bagian akhir memuat juga kisah-kisah para salafush shaleh dalam kehidupan pernikahannya. Perhatikan bagaimana kesabarannya, kemuliaannya, kesetiaannya, dsb, yang menjadi contoh teladan buat kita semua. Pembahasan yang begitu luas dalam buku ini insya Allah cukup menjadi bekal bagi kita untuk menuju pernikahan yang barakah sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu'alahi wa sallam. Dari
membaca buku ini insya Allah kita bisa semakin sadar bahwa untuk menikah memang diperlukan ilmu.

Berikut saya kutipkan sebagian dari buku tersebut dengan meringkasnya. Sebagian dari hak-hak isteri, hak-hak suami dan mutiara kisah dari para salafush shaleh.

[H A K I S T E R I]
--------------------
1. Wasiat Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam tentang wanita.
Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka tetap akan bengkok. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita." (HR. Al Bukhari no. 5158).

8. Diantara hak isteri adalah dipergauli dengan cara yang ma'ruf.
Ketika menafsirkan firman Allah Subhanahu wa ta'ala:

"... Dan bergaullah dengan mereka secara patut .." (QS. An Nisaa': 19).

Ibnu Katsir mengatakan: "Yakni perbaguslah ucapan kalian kepada mereka, dan perbaguslah perbuatan kalian dan keadaan kalian sesuai kemampuan kalian, sebagaimana kalian menyukai hal itu dari mereka. Oleh karena itu lakukanlah yang sama terhadap mereka, sebagaimana Allah berfirman:

"... Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf..." (QS. Al Baqarah: 228).

* Diantara mempergauli dengan baik adalah berakhlak baik terhadapnya *
Dari Abu Hurairah ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada isterinya." (HR. At Tirmidzi no. 1162. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahiihah no. 284).

Al Hasan al Bashri berkata, "Hakikat akhlak yang luhur ialah mencurahkan kebaikan, menahan diri dari menyakiti dan berwajah manis."

9. Diantara haknya, engkau mengajarkan kepadanya tentang perkara agamanya.
Ali radhiyallahu'anhu berkata mengenai firman Allah

"Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka..." (QS. At Tahriim: 6)

"Yakni ajarkanlah dirimu dan keluargamu kebajikan serta didiklah mereka."

Qatadah berkata: "Yaitu dengan memerintahkan mereka agar mentaati Allah dan mencegah mereka dari bermaksiat kepada Nya, serta memimpin mereka dengan perintah Allah. Memerintahkan mereka dengan perintah Allah dan membantu mereka atas hal itu. Apabila engkau melihat kemaksiatan kepada Allah, maka hentikan dan cegahlah mereka dari perbuatan tersebut." (Tafsiir ath Thabari (XXVIII/ 166)).

Allah memuji Nabi Nya, Ismail 'Alaihissalam dengan firman Nya:

"Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabb nya." (QS. Maryam: 55).

11. Diantara hak isteri adalah diberi nafkah.
Isteri dan anak-anak mempunyai hak untuk mendapatkan nafkah, yaitu nafkah yang tidak berlebihan dan tidak pula terlalu kikir; berdasarkan firman-Nya:

".. Dan kewajiban ayah adalah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf..." (QS. Al Baqarah: 233).

Nafkah tersebut tidak cukup berupa makanan dan minuman saja, tetapi mencakup tempat tinggal, makanan dan pakaian, sebagaimana firman Nya:

"Tempatkanlah mereka (para isteri) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka ..." (QS. Ath Thalaaq: 6).

Tetapi, saudaraku yang budiman, usahamu itu haruslah dari yang halal, tidak mengandung dosa dan syubhat. Dari Ka'ab bin 'Ujrah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Wahai Ka'ab bin 'Ujrah! Sesungguhnya tidak akan masuk Surga daging dan darah yang tumbuh dari keharaman. Maka Neraka lebih pantas untuknya." (HR. Ahmad no. 14032. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahiih at Targhiib wat Tarhiib no. 861).

Karenanya, isteri dari Salafush Shalih berkata kepada suaminya ketika pergi menuju pekerjaannya: "Bertakwalah kepada Allah! Hati hati dengan usaha yang haram. Sebab, kami tahan terhadap kelaparan dan kesulitan, tetapi kami tidak tahan terhadap api Neraka."

[H A K S U A M I]
-------------------
1. Kepemimpinan laki laki atas wanita

4. Hak suami atasnya ialah isteri tidak mengizinkan seseorang memasuki rumah suaminya kecuali dengan seizinnya.
Al Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahiihnya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak halal bagi seorang wanita berpuasa padahal suaminya berada di rumah, kecuali dengan seizinnya, ia tidak pula mengizinkan (seseorang masuk) ke dalam rumahnya kecuali dengan seizinnya. Dan tidaklah ia nafkahkan sesuatu tanpa perintahnya, maka separuhnya diserahkan kepadanya." (HR. Al Bukhari no. 5159).

5. Suami lebih besar haknya atas isterinya dibanding kedua orang tuanya.

7. Suami berhak ditaati oleh isterinya selama tidak dalam kemaksiatan.

12. Hak suami atas isterinya ialah dia berterima kasih kepada suaminya atas apa yang diberikan kepadanya berupa makanan, minuman, pakaian, dan selainnya yang sanggup dia berikan.
'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu'anhuma mengatakan: "Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

'Allah tidak memandang seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya, padahal dia butuh kepadanya.' "(Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam as Silsilah ash Shahiihah no. 289).

[CONTOH - CONTOH UNTUK DITELADANI]
----------------------------------
Diantara tanda-tanda kesetiaan banyak wanita shalihah kepada suami mereka setelah kematiannya bahwa mereka tidak menikah lagi. Tidak ada yang dituju melainkan agar tetap menjadi isteri mereka di dalam Surga.

Dari Maimun bin Mihran, ia mengatakan: "Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu'anhu meminang Ummud Darda', tetapi ia menolak menikah dengannya seraya mengatakan, 'Aku mendengar Abud Darda' mengatakan: 'Aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

'Wanita itu bersama suaminya yang terakhir,' atau beliau mengatakan, 'untuk suaminya yang terakhir.' " (As Silsilah Ash Shahiihah, Syaikh al Albani no. 1281, shahih).

Diantara teladan yang pantas disebutkan sebagai teladan utama para wanita tersebut adalah Fathimah binti 'Abdil Malik bin Marwan. Fathimah binti 'Abdil Malik bin Marwan ini pada saat menikah, ayahnya memiliki kekuasaan yang sangat besar atas Syam, Irak, Hijaz, Yaman, Iran, Qafqasiya, Qarim dan wilayah di balik sungai hingga Bukhara dan Janwah bagian timur, juga Mesir, Sudan, Libya, Tunisia, Aljazair, Barat jauh, dan Spanyol bagian barat. Fathimah ini bukan hanya puteri Khalifah Agung, bahkan dia juga saudara empat khalifah Islam terkemuka: al Walid bin 'Abdil Malik, Sulaiman bin 'Abdil Malik, Yazid bin 'Abdil Malik dan Hisyam bin 'Abdil Malik. Lebih dari itu dia adalah isteri Khalifah terkemuka yang dikenal Islam setelah empat
khalifah di awal Islam, yaitu Amirul Mukminin 'Umar bin 'Abdil 'Aziz.

Puteri khalifah, dan khalifah adalah kakeknya
Saudara khalifah, dan khalifah adalah suaminya

Wanita mulia yang merupakan puteri khalifah dan saudara empat khalifah ini keluar dari rumah ayahnya menuju rumah suaminya pada hari dia diboyong kepadanya dengan membawa harta termahal yang dimiliki seorang wanita di muka bumi ini berupa perhiasan. Konon, diantara perhiasan ini adalah dua liontin Maria yang termasyhur dalam sejarah dan sering disenandungkan para penya'ir. Sepasang liontin ini saja setara dengan harta karun.

Ketika suaminya, Amirul Mukminin, memerintahkannya agar membawa semua perhiasannya ke Baitul Mal, dia tidak menolak dan tidak membantahnya sedikit pun.

Wanita agung ini -lebih dari itu- ketika suaminya, Amirul Mukminin 'Umar bin 'Abdul 'Aziz wafat meninggalkannya tanpa meninggalkan sesuatu pun untuk diri dan anak-anaknya, kemudian pengurus Baitul Mal datang kepadanya dan mengatakan,

"Perhiasanmu, wahai sayyidati, masih tetap seperti sedia kala, dan aku menilainya sebagai amanat (titipan) untukmu serta aku memeliharanya untuk hari tersebut. Dan sekarang, aku datang meminta izin kepadamu untuk membawa (kembali) perhiasan tersebut (kepadamu)."

Fathimah memberi jawaban bahwa perhiasan tersebut telah dihibahkannya untuk Baitul Mal bagi kepentingan kaum muslimin, karena mentaati Amirul Mukminin. Kemudian dia mengatakan, "Apakah aku akan mentaatinya semasa hidupnya, dan aku mendurhakainya setelah kematiannya?"

[PERSONAL VIEW]
---------------
Banyak hal -dan bahkan sangat banyak- yang perlu kita ketahui tentang masalah pernikahan. Buku ini dengan keluasan bahasannya memang perlu untuk dipelajari bagi mereka yang akan atau telah menikah. Agar kehidupan pernikahannya bisa selaras dengan aturan Islam.

Bila kita perhatikan, masih banyak para suami yang melupakan pengajaran agama kepada istri dan keluarganya. Padahal itu merupakan hak isteri. Ada sebagian lagi yang tidak mempergauli isteri dengan cara yang ma'ruf, semisal berlaku kasar, dll. Pun demikian dengan para isteri. Ada yang tidak berterima kasih kepada suaminya. Ada sebagian lagi tidak mentaati suami, dll. Hal-hal seperti inilah yang seharusnya diperbaiki. Tidak ada jalan lain kecuali dengan melihat dan merujuk bagaimana aturan Islam menjelaskan tentang masalah pernikahan.

Maka dari itu -sekali lagi- bahwa untuk menikah memang diperlukan ilmu.

Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 19 November 2007



lintasberita

Lanjut Baca

Buku Panduan Lengkap Shalat Tahajjud - Resensi Islam

... Ringkasan Buku ...
http://buku-ok.blogspot.com

Judul : Panduan Lengkap Shalat Tahajjud
Penulis : Muhammad bin Su'ud al 'Arifi
Pengedit Isi : Arman bin Amri, Lc
Penerbit : Pustaka Ibnu Katsir
Cetakan : Kelima - Maret 2007
Halaman : xiv + 258

Shalat tahajjud merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib. Begitu banyak keutamaan-keutamannya sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an dan juga hadits Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam. Diantaranya

"Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (Al Israa' : 79).

Dalam buku ini Anda akan mendapatkan penjelasan yang meluas tentang shalat tahajjud. Diantaranya keutamaannya, manfaatnya, faktor yang memudahkan shalat tahajjud, dll. Di samping itu disertakan pula pembahasan tentang shalat witir. Yang juga menarik untuk disimak adalah pembahasan tentang gambaran Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, para shahabat dan juga para salafush shalih dalam melewatkan malam mereka dengan tahajjud. Mereka melewatkannya dengan penuh kekhusyu'an. Sampai-sampai Al Hafizh Ibnu 'Asakir meriwayatkan bahwa Imam asy Syafi'I menangis tiada hentinya ketika membaca ayat-ayat dalam surat Al Mursalat karena penghayatan yang begitu dalam.

Semoga dengan membaca buku ini semakin memantapkan hati untuk melewatkan malam kita dengan tahajjud. Karena memang tidak patut untuk dilewatkan begitu saja. Semoga Allah menolong kita.

Berikut saya kutipkan sebagian dari buku tersebut dengan meringkasnya.

[Keutamaan Shalat Malam dan Anjurannya]
---------------------------------------
Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganjurkan kepada Nabi-Nya yang mulia untuk melaksanakan shalat malam. Antara lain adalah:

"Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjudlah kamu..." (QS. Al Israa' : 79).

"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada Nya pada beberapa saat di malam hari dan waktu terbenamnya bintang bintang (di waktu fajar)." (QS. Ath Thuur: 48-49).

Allah pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud, Allah berfirman:

"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Adz Dzaariyaat: 17-18).

Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhuma mengatakan, "Tak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka'at saja."

Al Hasan al Bashri berkata, "Mereka melakukan shalat malam dengan lamanya dan penuh semangat hingga tiba waktu memohon ampunan pada waktu sahur."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfiman dalam memuji dan menyanjung mereka:

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabb nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. As Sajdah: 16-17).

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, "Yang dimaksud dengan apa yang mereka lakukan adalah shalat malam dan meninggalkan tempat tidur serta berbaring di atas tempat tidur yang empuk."

Al 'Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam surga."

[Faktor-Faktor yang Memudahkan Shalat Tahajjud]
-----------------------------------------------
1. Menjauhi perbuatan dosa dan maksiat
2. Tidak meninggalkan tidur siang karena itu adalah sunnah
Al Hasan al Bashri bila datang ke pasar dan mendengar hiruk pikuk orang orang di sana, ia berkata, "Aku mengira malam mereka adalah malam yang buruk (karena tidur nyenyak dan tidak bertahajjud), mengapa mereka tidak tidur tengah hari?"

3. Tidak memperbanyak makan
4. Tidak membebankan fisik di siang hari
5. Mengamalkan sunnah saat tidur

[Beberapa Gambaran Mengenai Qiyaamul Lail]
------------------------------------------
** Keadaan Salafush Shalih di Malam Hari **

9. Imam Malik bin Anas rahimahullah.
Al Mughirah berkata, "Aku pernah keluar pada suatu malam setelah orang orang benar benar telah tertidur, lalu aku melintasi Malik bin Anas, aku melihatnya tengah berdiri melakukan shalat. Tatkala dia selesai dari bacaan al Faatihah, dia mulai membaca surat at Takaatsur:

'Bermegah megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar benar akan melihat Neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah megahkan di dunia itu).'

Lalu dia menangis cukup lama dan kemudian dia pun mengulangi ayat ini dan kembali menangis. Apa yang aku dengar dan aku lihat dari sosok Malik ini telah membuatku melupakan keperluanku yang membuatku keluar untuknya. Tiada henti hentinya aku berdiri, sedangkan dia tetap mengulang ulang ayat tersebut dan menangis hingga terbit fajar. Tatkala dia melihat fajar telah jelas, barulah dia ruku'. Kemudian aku pulang ke rumahku, lalu aku berwudhu' dan kemudian pergi ke masjid, tiba tiba Malik sudah berada di tempatnya (di masjid) dan jama'ah ada di sekelilingnya. Tatkala memasuki waktu Shubuh, aku melihat pada wajahnya tampak cahaya dan keindahan darinya."

[PERSONAL VIEW]
---------------
Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah gambaran shalat malam yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam, para shahabat dan juga para salafush shalih. Mereka begitu bersemangat, khusyuk, dalam melakukan shalat tahajjud. Ditambah lagi mereka begitu menghayati dan meresapi ayat demi ayat yang mereka baca. Begitu menghayatinya sampai sampai mereka menangis. Bahkan Imam asy Syafi'i menangis hingga beliau pingsan, sebagaimana diriwayatkan oleh al Hafizh Ibnu 'Asakir. Demikian pula keadaannya pada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz rahimahullah, ketika membaca surat Al Qaari'ah. Dan lain lain.

Diri kita ini masih begitu sangat jauh bila harus beribadah seperti ibadahnya para salafush shalih. Bahkan tanpa pertolongan Allah, shalat malam pun masih terasa berat. Semoga Allah menolong kita agar bisa melewatkan malam dengan shalat tahajjud. Satu ibadah yang bisa mengangkat kita ke tempat yang terpuji, sebagaimana janji Allah dalam Surat Al Israa.

"Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (Al Israa' : 79).

Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 11 November 2007



lintasberita

Lanjut Baca
 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar