Buku Kedudukan Jihad dalam Islam - Resensi Islam | Buku Bagus

Buku Kedudukan Jihad dalam Islam - Resensi Islam

... Ringkasan Buku ...
http://buku-ok.blogspot.com

Judul : Kedudukan Jihad dalam Syari'at Islam
Penulis : Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penerbit : Pustaka At Taqwa
Cetakan : Kedua, April 2007
Halaman : ii + 46

"Barangsiapa yang berperang supaya kalimat Allah tinggi, maka ia fii sabiilillaah (di jalan Allah)." [HR. Al Bukhari (no. 2810, 3126), Muslim (no. 1904) dan Ahmad(IV/392, 397, 402, 405, 417) dari Abu Musa al Asy'Ari radhiyallahu'anhu.]

Berikut saya kutipkan sebagian isi dari buku tersebut dengan meringkasnya. Footnote pada buku tersebut tidak saya sertakan semata-mata untuk ringkasnya tulisan ini.

[KEUTAMAAN JIHAD]
-----------------
Keutamaan jihad sangat banyak sekali, diantaranya adalah:
1. Geraknya mujahid (orang yang berjihad di jalan Allah) di medan perang itu diberikan pahala oleh Allah.
2. Jihad adalah perdagangan yang untung dan tidak pernah rugi.
3. Jihad lebih utama daripada meramaikan Masjidil Haram dan memberikan minum kepada jama'ah haji.
4. Jihad merupakan satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid).
5. Jihad adalah jalan menuju surga.
6. Orang yang berjihad, meskipun dia sudah mati syahid namun ia tetap hidup dan diberikan rizki.
7. Orang yang berjihad seperti orang yang berpuasa tidak berbuka dan melakukan shalat malam terus-menerus.
8. Sesungguhnya Surga memiliki 100 tingkatan yang disediakan Allah untuk orang yang berjihad di jalan-Nya. Antara satu tingkat dengan yang lainnya berjarak seperti antara langit dan bumi.
9. Surga di bawah naungan pedang.
10. Orang yang mati syahid mempunyai 6 keutamaan: (1) Diampunkan dosanya sejak tetesan darah yang pertama, (2) dapat melihat tempatnya di Surga, (3) akan dilindungi dari adzab kubur, (4) diberikan rasa aman dari ketakutan yang dahsyat pada hari kiamat, (5) diberikan pakaian iman, dinikahkan dengan bidadari, dan (6) dapat memberikan syafa'at kepada 70 anggota keluarganya.
11. Orang yang berjihad di jalan Allah itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.
12. Orang yang mati syahid, ruhnya berada di qindil (lampu/lentera) yang berada di Surga.
13. Orang yang mati syahid diampunkan seluruh dosanya, kecuali hutang.

[TUJUAN DISYARIATKANNYA JIHAD]
------------------------------
Jihad memerangi musuh Islam tujuannya agar agama Allah tegak di muka bumi, bukan sekedar membunuh mereka.

Allah Al 'Aziiz berfirman (yang artinya):
"Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah saja. Jika mereka berhenti (dari memerangi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zhalim." (Al Baqarah: 193).

Ibnu Jarir ath Thabari rahimahullah berkata: "Perangilah mereka sehingga tidak terjadi lagi kesyirikan kepada Allah, tidak ada penyembahan kepada berhala, kemusyrikan dan ilah-ilah lain. Sehingga, ibadah dan ketaatan hanya ditujukan kepada Allah saja tidak kepada yang lain." (Tafsiiruth Thabari (II/200).

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah ... " (HR. Al Bukhari no. 25 dan Muslim no. 22 dari Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma).

Abu 'Abdillah al Qurthubi rahimahullah berkata: "Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa sebab 'qital' (perang) adalah kekufuran."

Syaikh as Sa'di rahimahullah berkata:
"Maksud dan tujuan dari perang di jalan Allah bukanlah sekedar menumpahkan darah orang kafir dan mengambil harta mereka, akan tetapi tujuannya agar agama Islam ini tegak karena Allah di atas seluruh agama dan menghilangkan (mengenyahkan) semua bentuk kemusyrikan yang menghalangi tegaknya agama ini, dan itu yang dimaksud dengan 'fitnah' (syirik). Apabila fitnah (kemusyrikan) itu sudah hilang, tercapailah maksud tersebut, maka tidak ada lagi pembunuhan dan perang."

Jadi, jihad disyariatkan agar agama Allah tegak di muka bumi. Karena itu sebelum dimulai peperangan diperintahkan untuk berdakwah kepada orang-orang kafir agar mereka masuk Islam. (Muhimmatul Jihad oleh 'Abdul Aziz bin Rais ar Rais).

[PERSIAPAN SYAR'I]
------------------
Jihad syar'i harus memiliki persiapan syar'i dan persiapan itu terbagi menjadi dua:
Pertama, persiapan pembinaan keimanan sehingga umat dapat menegakkan hakekat ibadah kepada Allah Rabb semesta alam, melatih jiwa mereka di atas Kitabullah, mensucikan hati mereka di atas Sunnah Nabi-Nya shallallahu'alaihi wa sallam sehingga mereka dapat menolong agama Allah 'Azza wa Jalla dan syariat-Nya.

Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya (yang artinya):
"Dan sungguh Allah pasti menolong siapa saja yang menolong (agama)-Nya." (Al Hajj: 40).

Kedua, persiapan fisik, yakni mempersiapkan jumlah pasukan dan perlengkapannya untuk melawan musuh-musuh Allah dan memerangi mereka.

Allah Jalla Jalaaluh berfirman (yang artinya):
"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." (al Anfaal: 60).

Menghidupkan kewajiban jihad dengan segala ketentuan syariatnya adalah wajib dengan memenuhi syarat-syaratnya.

Memberikan sifat kepada orang-orang yang menghidupkan jihad yang fardhu (wajib) -menurut ketentuan syariat- dengan kata-kata terorisme adalah kesalahan yang besar, fitnah, tuduhan yang tidak benar dan kesalahan yang fatal serta kebodohan yang sangat.

Adapun melakukan kekacauan (anarki), menteror orang, melemparkan bom, bunuh diri dengan bom mobil, menakut-nakuti orang yang aman atau orang-orang yang dijaga keamanannya oleh negara, membunuh anak-anak, wanita dan orang tua dengan nama jihad dari agama ini adalah tidak benar, perbuatan ini menentang Allah Ar Rafiiq, Rasul-Nya shallallahu'alaihi wa sallam dan kaum mukminin. Mereka telah keluar dari jalannya ulama yang pemahaman ilmunya sangat mendalam.

[PERSONAL VIEW]
----------------
Berkata Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam penutup di buku ini:
"Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini dapat menambah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih serta dapat meluruskan beragam pemahaman kaum Muslimin yang salah dan keliru tentang masalah jihad." (hal. 43).

Dan semoga ringkasan ini pun dapat meluruskan pemahaman yang keliru tentang jihad.

"Barangsiapa yang berperang supaya kalimat Allah tinggi, maka ia fii sabiilillaah (di jalan Allah)." [HR. Al Bukhari (no. 2810, 3126), Muslim (no. 1904) dan Ahmad(IV/392, 397, 402, 405, 417) dari Abu Musa al Asy'Ari radhiyallahu'anhu.]


Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka
di Depok, 01 Februari 2008


lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar