Judul Buku : Ranger’s Apprentice; Reruntuhan Gorlan
Penulis : John Flanagan
Penerbit : Matahati, Jakarta
Cetakan : I, Februari 2009
Tebal : 384 hlm
------------------
Ranger’s Apprentice adalah novel serial anak-anak yang sarat dengan petualangan. Sebuah epik fantasi yang mampu membangkitkan imajinasi setiap pembacanya. Tokoh utamanya adalah Will, seorang ranger muda yang pemberani. Ia sering berhadapan dengan berbagai ancaman dari monster mengerikan yang selama itu hanya ada dalam legenda dan mitos.
Sebenarnya menjadi ranger bukanlah impian Will. Bocah laki-laki 15 tahun yang dibesarkan sebagai anak asuh di kastil Redmont, sangat terobsesi menjadi ksatria prajurit berbaju besi seperti sosok ayah yang dibanggakannya. Will tahu ranger adalah sekelompok orang misterius yang kehadirannya ditakuti banyak orang. Namun di hari pemilihan yang menegangkan, ia terpilih menjadi murid ranger dan menjalani pelatihannya berpetualang di dunia yang sangat fantastis.
Lima belas tahun yang lalu Will ditemukan terbungkus dalam selimut kecil dan diletakkan dalam keranjang di tangga bangunan ward (nama bangsal). Sebuah catatan dilekatkan di selimutnya: Ibunya meninggal saat melahirkan. Ayahnya meninggal sebagai pahlawan, tolong pelihara dia. Namanya Will. Fakta inilah yang diketahuinya. Bocah yatim piatu ini bahkan tidak pernah tahu latar belakang dirinya dan sejarah keluarganya. Oleh karenanya ia kerap menanggung malu menghadapi olok-olok dari Horace, teman sesama anggota ward. Tubuhnya yang kecil amat merisaukan konsentrasinya di hari pemilihan sekolah. Keadaan itu disadarinya bahwa kecil kemungkinan ia diterima di sekolah tempur. Namun menjadi ksatria pejuang adalah satu-satunya impian yang didambakannya untuk mengikuti jejak sang ayah yang tak pernah dikenalnya.
Hanya Will yang tersisa di hari pemilihan. Dan ia sudah membayangkan takdirnya akan berakhir menjadi buruh tani dan ternak di desa sekitar. Itulah resiko bagi anggota ward yang tidak terpilih oleh guru keahlian di kastil Redmont. Tapi di saat itulah ia dikejutkan oleh sosok ranger yang muncul tiba-tiba di ruang pemilihan dan menyodorkan secarik kertas kepada Baron Arald, sang pemimpin kastil. Will yakin kertas itu berkaitan dengan nasib yang bakal didapatkannya.
Walau bertubuh kecil, Will adalah anak pemberani, gesit, cerdik dan selalu ingin tahu terhadap setiap hal. Dipicu oleh misteri secarik kertas, Will menyelinap dan memanjat dinding menara kastil yang menjulang tinggi, memperdayai penjaga, lalu masuk ke ruangan sang baron. Namun ketika catatan itu ditemukannya, Will dikejutkan oleh ranger yang tiba-tiba menghalau tangannya.
Ulah Will memanjat dan menyelinap yang tak sedikitpun terlihat mata, menjadi titik balik yang menentukan bakatnya sebagai murid ranger-Halt. Will terpilih sebagai murid Halt, meninggalkan kastil dan menjalani latihan sebagai ranger. Di sinilah babak petualangan ranger muda telah dimulai. Berbulan-bulan Will menjalani latihan keras: memanah, memainkan pisau ranger, dan mengasah kemampuannya bergerak tak terlihat.
Satu hal yang tak bisa diabaikan dari novel ini adalah kisah pertemanan Will dengan Horace, salah satu temannya yang diterima di sekolah tempur. Meskipun awalnya Horace adalah musuh yang amat dibencinya karena perangainya yang arogan. John Flanagan, penulis novel ini dengan lihai membelokkan karakter tokoh Horace yang memicu kebencian setiap orang, menjadi anak yang mampu mengundang simpati pembacanya. Sejak peristiwa perburuan di hutan, Horace menyadari keberanian Will yang telah menyelamatkan hidupnya dari ancaman monster babi. Ketika Will dan Horace dipertemukan lagi, keduanya menjadi tim kompak yang harus menjaga keselamatan satu sama lain.
Selama dalam gemblengan Halt, Will menampakkan bakat yang sangat mengagumkan. Namanya mencuat di kalangan kastil Redmont dan penduduk sekitar pun mengeluk-elukkan keberaniannya. Ketika kerajaan Araluen mendapat teror dari Kalkara, monster tak terkalahkan yang berasal dari campuran beruang dan kera, Will dan Halt menjalankan aksi petualangan yang sangat mendebarkan. Keduanya harus bergerak cepat mencari jejak monster di antara semak-semak di dataran terpencil, melewati kawasan seruling bebatuan yang mengeluarkan dentingan suara mencekam.
Rupanya desas desus monster itu sudah beredar di sebuah pertemuan korps ranger yang diadakan secara rutin. Morgarath, penguasa Pegunungan Hujan dan Malam, sekaligus mantan Baron Gorlan di Kerajaan Araluen, melancarkan aksi balas dendam dengan mengirim monster jahat yang siap menerkam mangsa incarannya. Dalam satu adegan klimaks, Will, Halt dan Gilan, salah satu anggota korps ranger, terlibat perburuan mencari jejak Kalkara yang ditengarai bersembunyi di puing-puing reruntuhan Gorlan, bekas kerajaan Morgarath. Bentrokan antara ranger dan monster pun tak dapat dielakkan. Halt pontang panting dan diselamatkan Baron Arald serta Sir Rodney yang didatangkan Will dari Kastil Redmont. Namun pada akhirnya Will muncul sebagai pemenang yang menyelamatkan guru sekaligus kedua ksatria tangguh dengan panah berapi yang dihujamkan ke tubuh Kalkara.
Jiwa petualang sekaligus pemberani yang diusung novel ini menjadi menu bacaan yang sangat layak bagi anak-anak. Perannya sangat penting untuk memotivasi anak gemar membaca. Seperti disampaikan penulisnya, penulisan novel ini pada dasarnya untuk memotivasi putranya yang berumur 12 tahun agar suka membaca. Meski begitu novel ini juga cukup menghebohkan bagi setiap pembaca dari semua tingkatan umur. Novel ini di dalamnya mengundang selera pembaca yang memiliki hobi berpetualang. Didukung dengan atmosfir alam yang mengagumkan. Dan detail novel ini seolah-olah mampu dirasakan setiap pembacanya secara riil.
Novel ini merupakan seri pertama dari beberapa seri Ranger’s Apprentice yang ditulis John Flanagan. Serial ini sudah muncul dalam daftar terlaris New York Times dan secara rutin terdaftar dalam penghargaan buku anak-anak di Australia dan negeri lainnya***
M.IQBAL DAWAMI
Staf pengajar STIS Magelang
Petualangan Ranger Muda
Katagori :
artikel resensi,
buku,
buku bagus,
buku resensi,
novel,
penerbit buku,
resensi buku,
ulasan buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar