Rahasia Sukses Donald Trump | Buku Bagus

Rahasia Sukses Donald Trump

KORAN SEPUTAR INDONESIA, 21/3/2010
Judul: Think Like A Champion!
Penulis: Donald Trump
Penerbit: Daras Books
Cetakan: I, Januari 2010
Tebal: 211 hlm.
================

JUJUR pada diri sendiri dan pekerjaan anda sendiri merupakan sebuah aset.Tindakan dan ucapan akhirnya akan mengarahkan seseorang menuju reputasi dan memiliki integritas. Demikian di kemukakan Donald Trump.

Trump merasakan hal itu bahwa betapa bernilainya kejujuran. Sebagai pebisnis,itu adalah kekuatan yang bisa membawa Trump melintasi segala hal. Sekarang, nama Trump adalah garansi level kualitas tertentu. Donald Trump adalah seorang pebisnis real estate, pertelevisian, dan beberapa bisnis lainnya.Dia menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) atas bisnis besarnya yang terwadahi dalam Trump Organization. Selain itu, ia juga pemilik yayasan Miss Universe Organization bersama National Broadcasting Company (NBC). Acara reality show The Apprentice adalah salah satu program suksesnya, di mana Trump duduk sebagai Excetive Director.

Trump juga menjadi brand sejumlah produk,di antaranya Donald J Trump Men’s Collection (pakaian), Trump Ice Bottled Water(Es Krim),Trump Magazine( majalah),Trump Golf (golf), Trump University (Perguruan tinggi), dan brand-brand lainnya. Lewat bisnis tersebut, ia tercatat sebagai raksasa bisnis AS, dalam berbagai bidang. Belum cukup sampai di situ kesuksesannya. Dalam real estate, Trump dipandang sebagai investor paling terkemuka di dunia. Ia adalah negosiator tanpa tanding, dan seorang yang dermawan. Ia terkenal sebagai pebisnis yang tanpa henti meningkatkan standar kesempurnaan kerjanya, terutama pada era 1980-an sampai 1990-an.

Namanya masuk dalam daftar orang Amerika terkaya versi majalah Forbes yang ke-88 dari 400. Apa sesungguhnya rahasia sukses Donald Trump? Buku inilah jawabannya. Melalui buku ini,Trump membeberkan semua rahasia suksesnya itu. Buku ini adalah sebuah indikasi proses pemikiran yang Trump percaya bisa mengarahkan orang pada kesuksesan, sebagaimana dirinya. Buku ini juga merupakan sisi lain kepribadian Trump—sisi yang lebih reflektif yang mengungkap sumber-sumber daya Trump dan bagaimana ia menerapkannya pada gambaran besar,yaitu kehidupan. Di antara rahasia sukses Trump adalah pentingnya sebuah aset.

Suatu ketika Trump membaca sebuah esai yang ditulis Stephen king, novelis dan cerpenis produktif Amerika.Inti esai King adalah bahwa dalam mengkaji kondisi cerpen dewasa ini, menurutnya cerpencerpen itu sepertinya “terasa ingin pamer, serta ditulis untuk para editor dan guru, bukan untuk pembaca.” Stephen King dengan cerdas menyadari bahwa para penulis cerpen dewasa ini tengah melindungi aset mereka dengan menargetkan penulisan mereka pada orang-orang yang akan paling mungkin mampu mencetaknya. Pertimbangan kedua mereka adalah pembaca, karena, bila mereka tidak mempertimbangkan editor dulu, pembaca tidak akan pernah punya peluang melihat cerpen mereka, tak peduli betapa mengagumkannya cerpen itu.

Ini adalah komentar menohok dan membuat Trump mengamini kritikan King di atas.Ketika Trump membangun sebuah gedung tempat tinggal,misalnya,ia mula-mula akan mempertimbangkan siapa yang akan tinggal di sana. Ia mempelajari demografi, seperti halnya orang bisnis mana pun, apakah berada dalam manajemen properti tempat tinggal ataukah periklanan. Untuk menyampaikan pesan, Trump juga harus menarik orangorang yang akan memilih—atau tidak memilih—untuk mempromosikan gedung itu. Rahasia penting lain yang dimiliki Trump adalah pandai bernegosiasi.

Trump menerima banyak permohonan yang menanyai dirinya tentang keahlian negosiasinya, dan ada keseimbangan pada negosiasi sukses yang tidak dilihat banyak orang. Negosiasi terbaik, kata Trump adalah ketika kedua belah pihak menang. Ada kompromi di dalamnya, yang berarti mendengar dengan hati-hati, dan ketika itu dicapai anda akan melihat hasil yang sukses. Bisnis adalah seni—dengan sendirinya, dan keahlian negosiasi yang kuat adalah salah satu teknik yang diperlukan untuk memfasilitasi sukses. Trump juga menyampaikan tentang pentingnya kegairahan. Jika anda tidak menyukai apa yang anda lakukan,margin sukses anda akan berkurang signifikan, dan masa-masa sulit akan jauh lebih susah dilalui. Nah, kegairahan akan memberikan ketahanan yang diperlukan untuk mencapai halhal hebat. Michelangelo, misalnya dikenang di masa kita melebihi Paus atau politikus mana pun di masanya,hanya karena ia memberi begitu banyak hal pada dunia— meskipun kemungkinannya amat kecil.Orang ini keras kepala.

Tak diragukan, ia bergairah melakukan apa yang ia lakukan. Menurut Trump,ketika semua terlihat sulit, ada baiknya mengingatkan diri anda tentang orang-orang seperti itu, seseorang yang mempertahankan integritas seninya terlebih dulu, dan yang terutama dalam pikiran dan tindakannya. Rahasia lainnya adalah anda tidak boleh menyerah. Trump mengatasi sejumlah kemunduran besarnya hanya dengan menjadi keras kepala.Ia menolak menyerah atau angkat tangan. Baginya, itu adalah integritas tujuan yang tak bisa dikalahkan atau dicampuri.

Konsistensi dalam niat bisa mendatangkan hasil-hasil akhir. Di dalam dunia kompetitif anda bisa disalip dan bisa pula dikalahkan. Dengan mengecamkan itu, kata Trump, akan menjamin anda berada dalam bentuk terbaik pada persaingan. Meskipun anda saat ini adalah orang utama, berlagaklah seolah anda underdog.Hal itu akan memperbaiki wawasan anda maupun visi Anda. Think Like A Champion adalah sebuah contoh pendekatan kehidupan dan bisnis ala Trump. Di dalam penyajiannya, ia mengambil sebuah topik,memikirkannya,menelaahnya, dan mengembalikannya ke sebuah rumusan yang menjadi hal yang Trump, yakni merupakan saran yang solid, dan bisa dipraktikkan oleh siapa pun. Sungguh,ini sebuah buku yang sangat inspiratif, enak dibaca, dan menggugah semangat berwirausaha.

Melalui buku ini,Donald Trump mengajak kita untuk melihat dunia bisnis dengan semangat integritas, dan belajar menciptakan situasi yang terbaik dan siap untuk hal yang terburuk. Dengan penyampaiannya yang mengalir dan bahasanya yang renyah, cocok sekali membaca buku ini, misalnya, pada pagi hari di akhir pekan sembari minum teh.(*)



M. Iqbal Dawami, penikmat teh dan gogodoh



lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar