Buku [Review] Alice in April (Capeknya Jadi Nona Rumah) - ulasan | Buku Bagus

Buku [Review] Alice in April (Capeknya Jadi Nona Rumah) - ulasan

  • Kamis, 10 Mei 2012
  • Katagori : , , , ,

  • Dalam perjalanan ke halte bus, kurasa aku sudah menemukan rahasia perdamaian dunia. Kalau semua orang di seluruh dunia bertindak seakan orang di sisinya akan meninggal besok, mungkin semua akan mengatakan hal-hal yang baik saja pada orang lain.

    Duh, jadi nyesel kenapa tadinya saya meng-underestimate buku ini. Karena ternyata novel teenlit ini ngga sembarang teenlit yang biasa saya baca. Memang penampilan luar kadang menipu, saya kurang merasa 'diundang' ketika melihat cover buku terbitan Gramedia ini. Namun setelah dikomporin sama aleetha yang juga sudah membaca serial ini lengkap, akhirnya saya harus setuju dengannya. Bahwa buku ini bagus, sangat bagus malah.

    Meskipun mulai dari seri keempat, saya tak merasa aneh membacanya. Tak ada yang terlewatkan dan tak ada yang tak dapat dimengerti. Saya langsung diperkenalkan satu-persatu dengan Ben, ayahnya, Lester, kakaknya, Pamela dan Elizabeth, sahabat istimewanya, dan Denise, mantan musuh yang kini menjadi temannya.

    Alice adalah karakter yang lovable, saya langsung suka padanya pada kalimat pertama. Umurnya memang hanya (hampir) 13 tahun. Namun hidup tanpa ibu membuatnya menjadi Nona Rumah yang merasa harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup ayah dan kakak lelakinya. Saya terkagum-kagum pada sifat dewasa yang ia nyatakan dengan caranya sendiri. Saya juga diajak terkikik-kikik sendirian ketika membaca celotehan khas remaja seumurannya, misalnya membicarakan masalah perubahan tubuh yang sensitif dan perbedaan-perbedaan anggota tubuh lelaki dan perempuan.

    Saya juga menyukai karakter yang lain. Ben, mau tidak mau, mengingatkan saya pada Atticus Finch. Dia memperlakukan Alice seperti Atticus memperlakukan Scout: dewasa, open minded, terbuka pada masalah, adil dan bijaksana. Terlalu sempurna, huh? Ya, tapi dia melakukannya sebagai seorang ayah yang mencoba membesarkan anak perempuan dan anak lelaki sekaligus.

    Ada bagian di buku ini yang membuat saya terharu dan sedih, mungkin akan meninggalkan kesan cukup lama setela membaca buku ini. Saya sendiri mengambil banyak pelajaran, tentang kemauan untuk selalu belajar seperti Alice yang belajar menjahit, tentang bertanggung jawab, seperti Alice yang berusaha melakukan apa saja demi kelangsungan hidup keluarganya, atau tentang mengambil inisiatif seperti ketika Alice membuat pesta ulang tahun kejutan untuk ayahnya.

    Untuk siapapun yang menyukai novel ringan, lucu dan tak hanya omong kosong, saya merekomendasikan buku ini. Sayangnya Gramedia menghentikan penerbitan novel ini di seri ke 12 :(


    Judul: Alice in April (Capeknya Jadi Nona Rumah)
    Penulis: Phyllis Reynolds Naylor
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Penerjemah: Vina Damajanti
    Detail: 155 halaman, paperback
    ISBN: 978-979-22-3076-5


    lintasberita

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar