Buku Gelang Giok Naga - ulasan | Buku Bagus

Buku Gelang Giok Naga - ulasan

Gelang Giok Naga
Leny Helena
Qanita, Cet. 1 – November 2006
316 Hal.

A Sui dan A Lin, awalnya mereka sama sekali tidak kenal satu sama lain. Meskipun sama-sama berasal dari Cina, lalu hijrah ke Indonesia di jaman Belanda, nasib mereka berbeda. A Sui, meninggalkan Cina untuk menyusul suaminya yang mencoba peruntungan di Indonesia. Kala itu banyak orang Cina yang merantau dan membuka usaha di Indonesia (masih dengan nama Batavia). Awal kehidupan A Sui dan suaminya di Indonesia begitu makmur.

Berbeda dengan A Sui, datang ke Indonesia, A Lin dipekerjakan untuk mengurus ternak babi, bahkan ia harus tinggal satu kandang dengan hewan-hewan itu dan diperlakukan kurang baik. Sampai akhirnya, ia dijadikan nyai bagi seorang tuan Belanda. Tapi, setelah memilik anak, sang Tuan Belanda itu kembali ke negerinya sendiri, sambil membwa anak kembar mereka. Tinggalah A Lin sendiri. Ia pun menikah lagi dengan sesama orang Cina.

Nasib ternyata berubah, usaha suami A Sui bangkrut dan mereka hidup dalam kemiskinan. Sementara A Lin semakin kaya dengan ‘profesi’nya sebagai rentenir. A Lin jadi Nyonya Besar yang dihormati dan ditakuti. Kemiskinanlah yang mempertemukan mereka pada awalnya. Ketika A Sui terpaksa menggadaikan gelang giok naga pemberian ibunya. A Lin akhirnya menyimpan gelang itu karena A Sui tak sanggup untuk menebusnya. Sampai akhirnya, gelang giok naga itu kembali kepada pemilik yang sebenarnya.

Gelang giok naga itu sendiri sudah dimiliki ibu A Sui, warisan turun temurun yang hanya diberikan kepada anak perempuan. Pemilik awal gelang giok naga ini adalah seorang selir bernama Yang Kuei Fei, yang melarikan diri dari istana setelah sang Kaisar terbunuh. Takut dituduh melakukan pembunuhan, ia pun lari bersama seorang Kasim istana.

Lagi gue membaca cerita ‘turun-temurun’ sebuah keluarga keturunan Cina di Indonesia. Masih ‘bersinggungan’ dengan sejarah, terutama ketika terjadinya peristiwa di tahun 1998. Swanlin berulang kali harus menerima perkataan yang menyakitkan sebagai akibat ia seorang Cina.

Sayang, ada halaman yang hilang – dari halaman 273 – 288 – hiks…

lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar