Pendidikan dalam Cengkeraman Globalisasi | Buku Bagus

Pendidikan dalam Cengkeraman Globalisasi


Judul Buku: Pendidikan Berperspektif Globalisasi
Penulis: Nurani Soyomukti
Penerbit: AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta
Tahun: I, 2008
Tebal: 216 halaman
Harga: Rp 30.000

Sudah sepantasnya pendidikan mengangkat derajat manusia setinggi-tingginya. Pendidikan sebagai tempat penggodokkan manusia menjadi paripurna. Tempat ditempanya orang sehingga menjadi unggul. Manusia yang punya kesadaran kemanusiaan universal. Juga mumpuni dalam ilmu pengetahuan. Karenanya, pendidikan menjadi harapan kesejahteraan dan kemuliaan hidup manusia.

Nyatanya, pendidikan tidak seideal yang kita inginkan. Kenyataan sosial menunjukkan, betapa rapuhnya pendidikan yang dianggap sebagai upaya memanusiakan manusia. Justru, sebaliknya, mendehumanisasikannya. Sekadar contoh, anak dan orangtua yang bunuh diri karena tidak mampu membayar biaya sekolah. Atau banyak anak miskin yang tersebar di kota-kota besar yang hidup menjadi gelandangan dan pengamen jalanan.

Di sisi lain, di tengah serangan budaya pasar, kampus dan beberapa sekolah elit malah hanya menjadi ajang bergaya hidup mahasiswa dan murid. Hal ini hanya akan menjadikan mahasiswa bangga dengan penampilan gelamor. Hobinya nongkrong dan berleha-leha. Konsumtif, tidak produktif, dan jauh dari nalar kritis. Murid sekolah kerjanya nongkrong dan jalan-jalan tak tentu arah. Jika begini keadaannya, lalu apa yang bisa diharapkan dari generasi muda bangsa ini?

Padahal, bangsa yang kuat bisa dilihat dari generasi mudanya. Jika generasinya rapuh sejak sekarang, kita tidak bisa berharap banyak pada kemajuan masa depan. Dan, hal ini tidak banyak dipikirkan oleh kita sebagai anak bangsa. Upaya menyiapkan generasi yang kuat tidak sungguh-sungguh dilakukan. Tetapi, berharap supaya bangsa ini maju dan kuat adalah dambaan semua orang. Karenanya, menjadi penting bagi kita untuk menelaah sejauh mungkin, sebab-sebab munculnya tradisi rapuh yang menimpa generasi pelajar kita. Juga realitas sosial yang mencekam: orang miskin tersingkir dari dunia pendidikan. Padahal jauh dari pendidikan akan mendekatkan orang pada kemiskinan.

Nah, buku ini menyoba menggambarkan permasalahan pokok dalam pendidikan yang kian tercerabut dari manusia dan kemanusiaan. Di sini, penulis buku melihat sebab-akibat keterpurukan dunia pendidikan dengan menusuk langsung pada akar masalah berupa struktur sosial ekonomi kapitalisme yang mengglobal. Banyak sekali persoalan yang digambarkan dalam buku ini yang luput dari amatan para pengamat, terutama pengamat pendidikan. Satu hal yang menjadi pusat pembahasan buku ini adalah globalisasi.

Globalisasi bermakna, di mana dunia global berinteraksi dengan dunia lokal. Interaksi tersebut melingkupi semua hal yang menyangkut banyak bidang. Ekonomi, sosial, politik, budaya, dan tak terkecuali pendidikan. Secara spesifik, kita bisa melihat, bahwa pendidikan, kini, sudah menjadi barang komersial. Pendidikan sudah menjadi semacam tempat bisnis yang menguntungkan. Pada akhirnya, pendidikan bisa menjadi seperangkat alat berat yang siap mengusir orang-orang yang tidak memiliki uang cukup. Tak heran jika banyak generasi kita yang putus sekolah dan harus rela menjadi gelandangan, tersingkir dari dunia normal.

Karenanya, globalisasi, sebagai raksasa besar, harus dipahami secara benar oleh masyarakat, terutama mereka yang menyoba memahami hubungan globalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Kejadian apa pun di belahan dunia ini, tidak ada yang lepas dari perhitungan kapitalis yang sangat teliti. Mereka bisa merekayasa kesadaran dan tingkah laku masyarakat di mana pun berada. Jika pendidikan terlambat dan tidak awas, apalagi cuek sebagaimana pengambil kebijakan negara yang selalu patuh pada diktum modal asing, maka, apa yang akan terjadi pada generasi kita di masa mendatang?

Buku ini menyajikan kritik dan wawasan globalisasi dan pengaruhnya pada kehidupan sosial, termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Kita akan diajak menyelam dan memahami realitas yang tengah berubah cepat. Realitas yang mengglobal dan tak seorang pun mampu membendungnya.

Dengan menyajikan detil-detil persoalan globalisasi, setidaknya, penulis buku ini menginginkan masyarakat kita menjadi sadar dan tahu bahwa dunia pendidikan yang begitu penting sedang berada dalam cengkraman globalisasi. Dan, mekanisme penindasan yang ditempuh dengan jalan menjauhkan masyarakat dari lembaga pendidikan pun bisa disadari. Sehingga, masyarakat kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapai globalisasi dan semua perangkatnya. Harapannya, penjajahan (dalam bentuk apa pun), tidak akan terulang seperti dulu, ketika Belanda menjajah negeri ini. Dan pendidikan bisa menjadi corong pengusung kemanusiaan.

Evi Nurfaryanti, alumnus Fakultas Psikologi UIN Jakarta
lintasberita

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar