Buku The First Day - ulasan | Buku Bagus

Buku The First Day - ulasan

  • Jumat, 13 Januari 2012
  • Katagori : , , , , , , , ,
  • Nama: Adrian
    Pekerjaan: Astrofisikawan
    Kantor: Akademi Ilmu Pengetahuan di London
    Rumah: apartemen di London atau rumah ibu di Hydra, Yunani
    Lokasi pekerjaan terakhir: dataran tinggi Acatama, Cile – yang tingginya 5000 m di atas permukaan laut.

    Tujuan pekerjaan terakhir: meneliti alam semesta untuk menemukan planet atau bintang pertama yang ada di alam semesta ribuan tahun cahaya dari bumi

    Alasan meninggalkan pekerjaan terakhir: Kondisi fisik yang tidak mendukung saat berada di ketinggian 5000 m, dan akhirnya dokter menyuruh Adrian untuk meninggalkan lokasi dan beristirahat

    ----

    Nama: Keira
    Pekerjaan: Arkeolog
    Kantor: tidak ada
    Rumah: apartemen di Paris, bersama kakaknya yang sangat melindunginya: Jeanne

    Lokasi pekerjaan terakhir: Lembah Omo, Afrika (dekat Etiopia)

    Tujuan pekerjaan terakhir: menemukan kerangka manusia tertua di dunia, alias manusia pertama

    Alasan meninggalkan pekerjaan terakhir: Badai yang menyapu bersih seluruh situs penggalian

    Dua insan yang pandai dan berdedikasi pada pekerjaannya, serta memiliki satu obsesi yang kurang-lebih sama: menemukan awal dari semua bentuk kehidupan di dunia: planet pertama dan manusia pertama. Dan ternyata, jalan hidup Adrian dan Keira pernah bersinggungan bertahun-tahun lampau saat Keira masih mahasiswa dan Adrian dosennya. Adrian mendapati Keira mencontek, namun Keira berkelit dengan memakan kertas contekannya sendiri! Sejak kejadian itu, Adrian dan Keira lalu berkencan dan menjalin hubungan beberapa saat, sebelum akhirnya keduanya terpisah oleh jalan hidup masing-masing.

    Dan bertahun-tahun kemudian jalan hidup keduanya kembali dipertemukan dalam sebuah kompetisi ilmiah yang diadakan Yayasan Walsh. Yayasan ini akan mendanai proyek penelitian yang dipresentasikan oleh ilmuwan yang menjadi pemenang. Adrian didorong, kalau tak boleh dibilang ‘dipaksa’, oleh Walter, koleganya di Akademi. Kisah lalu bergulir pada proses pengerjaan naskah presentasi proyek penelitian yang selama ini digeluti oleh Adrian. Walter turut membantunya, walau ia harus belajar keras karena ia bukan ilmuwan. Hal inilah yang akhirnya menumbuhkan persahabatan yang tulus di antara keduanya. Aku paling suka membaca interaksi Adrian-Walter yang sering kocak.

    Di lain pihak, kakak Keira, Jeanne ingin melihat adiknya bahagia, dan ia tahu bahwa yang membuat Keira bahagia adalah kembali ke Lembah Omo. Untuk itu, Jeanne rela bersusah payah mendaftarkan Keira ke kompetisi ilmiah Yayasan Walsh itu, tanpa sepengetahuan Keira! Meski begitu, bisa diduga, Keira bersemangat mempersiapkan diri untuk kompetisi itu begitu tahu dirinya diundang untuk presentasi.

    Kompetisi akhirnya dimenangkan Keira dan seorang peserta lain. Meski tak membawa kemenangan, Adrian memperoleh hadiah yang manis, yakni bisa bertemu kembali dengan cinta pertamanya: Keira. Ketika menginap di apartemen Adrian, Keira meninggalkan sebentuk liontin yang unik. Liontin itu hadiah seorang bocah bernama Harry yang bersahabat dengan Keira ketika tinggal di lembah Omo. Konon Harry menemukan batu aneh itu ketika pergi ke sebuah gunung berapi menemani ayahnya bekerja. Adrian maupun Keira tak dapat memperkirakan dari bahan apakah batu yang amat solid itu, atau berapa umurnya, karena semua alat penelitian tak mampu mendeteksi apapun darinya. Hanya saja, pada suatu malam berhujan, ketika kilat menerangi bumi dan Keira bangun dapam kegelapan, ia menemukan suatu keanehan yang menakjubkan: pada batu liontinnya terdapat titik-titik cahaya yang memantul ke dinding dan menciptakan pemandangan bagaikan langit berbintang. Ia coba melihat apakah ada lubang di permukaan batu, dan ternyata sebiji pori-poripun tak ada. Di kesempatan lain, Walter dan Adrian pun menemukan hal yang sama.

    Sebenarnya, sebelum pertemuannya dengan Adrian, Keira sempat meminjamkan batu itu kepada Ivory, seorang ilmuwan tua. Dan ternyata batu itu memang bukan batu biasa. Batu itu memiliki kembaran yang ditemukan bertahun-tahun lalu, dan bila disatukan, batu-batu itu akan dapat membuat perubahan besar bagi kehidupan manusia. Para ilmuwan di seluruh dunia terpecah pendapatnya tentang batu itu. Ada sebagian yang ingin menghentikan penyelidikan atas batu itu, namun ada pula (termasuk Ivory) yang tetap ingin mengetahui rahasia di balik batu itu. Kelompok kedua ini yang akhirnya menang, dan memutuskan untuk menggunakan Adrian dan Keira untuk melakukan penyelidikan sementara mereka mengawasi saja dari belakang.

    Akhirnya batu aneh itupun membawa Adrian untuk menemui kekasih hatinya di Lembah Omo. Awalnya Adrian hanya ingin bertemu kembali dengan Keira dengan alasan mengembalikan batu itu. Namun setelah itu mereka menemukan banyak hal aneh di balik jejak batu itu. Apalagi ketika ada sebuah dokumen kuno yang mereka dapat dari Ivory yang berisi petunjuk. Petunjuk itu mereka ikuti terus dari Jerman, Inggris hingga Cina. Dan berbagai pengalaman yang mendebarkan dan membahayakan membayangi langkah mereka, namun juga mempertegas perasaan cinta mereka.

    -------

    Setelah tamat membaca Dunia Sophie, aku merasa kembali diajak untuk menggali kemungkinan untuk menemukan rahasia alam semesta dan sejarah manusia. Kalau Jostein Gaarder mengambil telaah filsafat, Marc Levy mengajak kita berkelana ke tempat-tempat eksotis yang hanya dengan membayangkannya saja sudah membuatku merasa bahagia… Ditambah dengan jalinan cinta yang manis, karakter Adrian dan Keira yang menyenangkan dan berselera humor tinggi, juga ketegangannya, membuat novel ini benar-benar nikmat dibaca hingga habis…

    Judul: The First Day
    Pengarang: Mark Levy
    Penerbit: Bentang

    lintasberita

    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar