Filsafat Bisnis ala Soros

Dimuat di Seputar Indonesia, Minggu, 08 Agustus 2010
========
Judul: The Alchemy of Finance
Penulis: George Soros
Penerjemah: Syamsul Wardi&Yelvi Andri
Penerbit: Daras Books
Cetakan: I, 2010
Tebal: 407 hlm.
========

PADA Juli 2010,George Soros telah mengunjungi Indonesia. Dia mengunjungi beberapa tempat di Indonesia, dan menemui beberapa pejabat negara,seperti presiden,wakil presiden,dan menteri keuangan.

Ia datang karena ingin mengetahui secara langsung situasi ekonomi Indonesia yang sangat potensial untuk investasi. Soros memang sangat piawai dalam berinvestasi.Keputusannya dalam berinvestasi di perusahaan tertentu selalu tepat. Dan kabar teranyar, dia berniat untuk membeli saham Dubai Holding sebesar 4% lewat Bombay Stock Exchange (BSE).Tidak hanya seorang investor ulung, Soros juga terkenal dengan spekulator mata uang, pengusaha, dermawan, filsuf, dan aktivis politik. Raihan sebutan yang disematkan padanya, tentu tidak mudah. Ada rentang waktu yang lama untuk meraihnya.

Namun, jika dilacak, tonggak kesuksesannya berada pada titik hijrahnya dari Inggris ke Amerika,terutama pada tahun 1959, yaitu pada waktu dia bekerja sebagai seorang analis bisnis, sembari bekerja pada perusahaan Arnhold dan S Bleichroeder, dari tahun 1963 hingga 1973. Pada waktu itu pula, Soros menulis kerangka konseptual filsafatnya bernama ”refleksivitas”, yang kemudian menjadi sebuah buku berjudul The Alchemy of Finance. Teorinya ini berdasarkan gagasan Karl Kopper, seorang filsuf, yang dia dapatkan pada waktu kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi London,di Inggris. Lewat buku ini, Soros menjelaskan berbagai masalah pelik keuangan internasional yang selama ini kurang diperhatikan.

Dia mengkritik teori-teori keseimbangan (equilibrium) saat ini mengenai pasar keuangan serta melemparkan argumentasi untuk pergeseran paradigma. Dalam konteks ini, Soros juga menelaah kelemahannya dalam argumentasi awalnya.Lalu dia meletakkan dasar bagi sebuah paradigma baru berdasarkan kesadaran bahwa pemahaman kita tidak pernah berkorespondensi dengan realitas, dan keberagaman itu merupakan sebuah faktor penting, namun tidak menentukan dalam pembentukan alur peristiwa. Implikasi paradigma ini mencapai jauh keluar dari pasar keuangan. Akhirnya, Soros menjelajahi seni—untuk membedakan dari ilmu— keuangan lebih jauh. Dia melakukan eksperimen realtime yang memberi penjelasan terperinci mengenai berbagai keputusan investasi yang dia ambil selama suatu periode.

Soros mengembangkan sebuah bingkai teoretis yang didasarkan pada konsep refleksivitas untuk menjelaskan hubungan antara pemikiran dan realitas. Dia menggunakan pasar keuangan sebagai sebuah laboratorium untuk menguji teorinya.Menurut soros, paradigma ini berada dalam masalah besar. Ide bahwa pasar keuangan cenderung bergerak ke satu keseimbangan (equilibrium) tampaknya bertentangan dengan bukti yang ada. Kebanyakan ekonom menyadari bahwa pasar keuangan mampu menghasilkan multikeseimbangan. Namun, ide bahwa pasar bebas tanpa regulasi memastikan alokasi aset secara maksimal belum juga ditanggalkan.

Sudah banyak upaya keras dilakukan untuk menyatukan perilaku aktual pasar keuangan dengan hipotesis pasar efisien, dengan mengadopsi definisi yang lebih elastis mengenai rasionalitas dan definisi yang lebih longgar lagi mengenai efisiensi. Berbagai modifikasi ini tidak banyak berguna. Untuk itu, The Alchemy of Financedimaksudkan sebagai sebuah serangan langsung terhadap paradigma yang berlaku saat ini.Buku ini juga merupakan sebuah sejarah ekonomi dan politik kontemporer yang bagus.

Mulai dari secara naif menyediakan cetak biru mengenai bagaimana bencana simpanpinjam di Amerika Serikat seharusnya dapat dipecahkan enam tahun lebih cepat, hingga memprediksi keruntuhan pasar saham tahun 1987 dua tahun sebelumnya. Melalui buku ini, Soros menunjukkan dirinya sebagai visioner pasar yang hebat di masa kini.

Teori Refleksivitas
George Soros menawarkan sebuah paradigma baru yang disebut teori refleksivitas.Teori ini merupakan sebuah lingkaran atau hubungan timbal balik dua arah antara pandangan partisipan dan kondisi sebenarnya.Teori ini menggarisbawahi bahwa pengamat pasar adalah bagian dari pasar itu sendiri.

Ia bukanlah pengamat independen dari suatu sistem yang tertutup. Dengan demikian, hasil pengamatan dan tindakannya memengaruhi pasar itu sendiri.Demikian seterusnya sehingga hal ini bisa dianalogikan sebagai pemantulan/ refleksivitas. Dengan teori ini, Soros berasumsi adanya ruang ketidakpastian yang terkait dengan fallibility regulator dan partisipan pasar. Paradigma yang dipegang teguh selama ini hanya mengakui risiko yang diketahui dan tidak memedulikan defisiensi dan kesalahpandangannya sendiri.Paradigma itulah yang kemudian mengakibatkan krisis global terjadi, sebagai titik infeksi atau persimpangan, bukan hanya dalam gelembung perumahan tetapi juga dalam supergelembung jangka panjang.

Soros menyebut krisis ini adalah akhir dari sebuah era. Teori keseimbangan (equilibrium teory) dan fundamentalisme pasar tidak dapat menjelaskan kondisi saat ini. Para pedagang menghasilkan uang dengan mengikuti tren yang berlaku. Pasar bereaksi terhadap ekspektasi partisipan, dan persepsi itu memengaruhi harga, yang cenderung memvalidasi diri sendiri dalam sebuah proses yang memperkuat diri hingga beberapa peristiwa yang tidak terduga mendongkel ekspektasi.

Teori Soros didukung oleh fakta empiris mengenai berbagai fluktuasi dalam nilai tukar pasar yang sulit dijelaskan dengan fundamental- fundamental ataupun dengan berbagai konsep pasar efisien yang selama ini dipahami. Sawidji Widioatmodjo (2005) menelaah teori ini, bahwa jika defisit neraca perdagangan meningkat menyebabkan nilai tukar mata uang melemah (dalam jangka panjang). Jika semua orang meyakini kebenaran teori ini, semua orang akan tahu,bahwa mata uang akan jatuh. Karena semua orang tahu mata uang itu, rasionalnya mereka akan buru-buru menjual mata uang itu. Nah akibat penjualan serentak itu, akan menjatuhkan mata uang tersebut.

Akhirnya orang banyak mengambil keputusan untuk menahan penjualan. Inilah yang menyebabkan mengapa dolar AS bukannya melemah di saat defisit neraca perdagangan AS membengkak, tetapi malah sebaliknya meroket.(*)

M Iqbal Dawami,
Staf pengajar STIS Magelang

lintasberita

Lanjut Baca

Menjadi Wirausahawan Sejati


















Dimuat di Seputar Indonesia, Minggu, 25 Juli 2010
============
Judul: Passsion to Profits; Panduan Sukses Bisnis bagi Pengusaha Pemula
Penulis: Rhonda Abrams&Alice LaPlante
Penerbit: Azkia Publisher
Cetakan: I, Juli 2010
Tebal: 273 hlm.
============

BANYAK wirausahawan sukses dalam bidang tertentu berawal dari hobi dan bakatnya.Ada juga yang tadinya bekerja pada orang lain,namun setelah sekian lama,ia keluar dan mendirikan perusahaannya sendiri.

Kisah armada taksi ASA yang beroperasi di Yogyakarta adalah salah satu contohnya. Bermula dari seorang mahasiswa UGM yang mempunyai kerja sampingan sebagai sopir taksi. Setelah 13 tahun bekerja menjadi sopir taksi, ia berpikir untuk mendirikan perusahaannya sendiri. Ia kemudian pulang ke kampung halamannya hendak mencari modal. Ia pun mendapat modal sehingga berhasil mendirikan perusahaannya. Saat ini jumlah armadanya mencapai 50 kendaraan. Bisnisnya kemudian melebar ke bidang rental mobil, yang dikhususkan untuk pemimpin perusahaan dan perbankan. Jenis mobilnya beragam, mulai dari Avanza sampai Camry.

Jadi, siapa sangka selama 13 tahun menjadi sopir, pemuda tadi bisa jadi pengusaha taksi. Jika Anda ingin memulai bisnis Anda sendiri sebagaimana contoh di atas, buku ini layak Anda baca. Buku ini menyediakan kebutuhan dasar para (calon) pengusaha untuk memulai menjalankan bisnis mereka sendiri. Buku ini adalah racikan dari dua orang: Rhonda Abrams dan Alice LapLante.Rhonda Abrams adalah entrepreneur, penulis, dan kolomnis di bidang kewiraswastaan dan usaha kecil di Amerika Serikat. Sebagai pendiri tiga perusahaan, Rhonda telah mengumpulkan berbagai pelajaran mendalam dari pengalaman dan pemahaman yang benar atas tantangantantangan yang dihadapi para pengusaha. Dia membangun praktek konsultan manajemen.

Dia juga seorang pionir awal Web,yang menciptakan sebuah websiteuntuk usaha kecil yang kemudian dia jual. Sedang Alice LapLante merupakan seorang penulis buku-buku bisnis yang bertempat tinggal di Palo Alto, California. Dia telah bekerja sama dengan Planning Shop— perusahaan Rhonda Brams. Buku ini dibagi empat bagian utama plus satu bagian khusus mengenai konsultan independen dan praktisi tunggal. Bagian pertama, bertajuk memilih bisnis. Pada bagian ini penulis memaparkan tentang pentingnya menentukan pilihan bisnis yang akan digeluti. Bagian ini membantu Anda bagaimana mengubah kegemaran menjadi pekerjaan dan juga diajarkan bagaimana berpikir, seperti pengusaha dan bagaimana menerjemahkan visi pribadi Anda menjadi sebuah visi bisnis.

Hal-hal dasar diuraikan secara jelas dan menarik pada bab ini. Bagian kedua, bertajuk memulai bisnis. Bagian ini diawali dengan cara menciptakan identitas, menemukan cara terbaik memasarkan produk atau jasa Anda, serta menemukan tempat yang tepat. Bagian kedua ini juga membahas tentang aspek hukum, pajak, lisensi, dan asuransi yang menyangkut dengan perusahaan yang Anda bangun.Di sekujur bagian ini banyak sekali tabel dan lembar kerja untuk membantu ide-ide kreatif Anda mengalir lancar dan membandingkan pilihan-pilihan yang anda buat. Bagian ketiga dengan tajuk pemasaran, penetapan harga, dan penjualan.

Di dalamnya dijelaskan di antaranya tingkatan pilihanpilihan pemasaran—mulai dari metode-metode tradisional yang sudah teruji (seperti mengiklankan) hingga metode-metode paling terjangkau (seperti jaringan dari mulut ke mulut) dan sarana pemasaran onlinepaling mutakhir. Bagian keempat, menjalankan bisnis. Bagian ini terkait soal pengelolaan, yakni pelaksanaan, orang-orang, dan keuangan.Anda akan belajar bagaimana menyediakan infrastruktur, perlengkapan, proses, dan prosedur yang memungkinkan Anda memberikan produk atau jasa dengan cara yang menguntungkan; bagaimanamempekerjakan dan mempertahankan karyawan terbaik; dan langkahlangkah yang perlu Anda ambil untuk memastikan kas Anda terus mengalir tanpa henti.

Praktik, Risiko, dan Peluang
Keseluruhan buku ini hendak memandu Anda tahap demi tahap melalui proses transformasi impian- impian usaha Anda menjadi sebuah bisnis. Namun, tidak ada jaminan otomatis bahwa hanya dengan membaca buku (ini) Anda akan menjadi pengusaha handal. Praktik adalah nomor satu setelah membaca buku ini. Dan yang akan menjadi jaminan adalah mempraktikkan bisnis Anda sesuai dengan petunjuk yang ada dalam buku ini. Tentu saja tidak mudah untuk menjadi pengusaha. Berbagai risiko pun akan dihadapi.Kerugian dan keuntungan akan datang silih berganti.

Terlebih pengalaman akan benar-benar diperlukan dalam hal ini.Nah, dengan menjalankan petunjuk dalam buku ini Anda akan diajarkan bagaimana mengelola dan meminimalisasi pelbagai risiko menjadi profit yang menjanjikan. Kasus-kasus berbeda akan menjadi batu sandungan dalam berbisnis,baik dalam hal penawaran, pelaksanaan, dan budayanya. Oleh karena itu, buku ini diselipkan beberapa studi kasus atau usaha nyata seseorang, sehingga Anda dapat belajar dari kesalahan dan keberhasilan orang lain.Anda akan melihat bagaimana pengusaha lain telah berkembang dengan pesat atau berhasil menangani suatu masalah yang sulit. Sungguh, itu akan menginspirasi sekaligus mengajarkan anda sesuatu.

Di dalam produk atau jasa yang saat ini sudah ada di pasar dalam bidang keahlian Anda, selalu ada peluang untuk meningkatkan produk atau jasa tersebut dan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan yang membelinya. Buku inilah yang akan memberikan cara-cara meraih peluang tersebut. Meskipun ditulis oleh orang Amerika,buku ini sangat memungkinkan untuk dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia—lantaran panduannya sangat universal,misalnya untuk membuat usaha penjualan gogodoh( baca: pisang goreng) maupun warung teh dalam skala besar.[]

M.Iqbal Dawami, penikmat teh dan gogodoh

lintasberita

Lanjut Baca

Maryamah, Sang Pendobrak Budaya Patriarki

Judul: Cinta di Dalam Gelas
Pengarang: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka, Jogjakarta
Cetakan: I, Juni 2010
Tebal: 270 halaman
==========================
Jika anda merasa penasaran siapa sesungguhnya Maryamah Karpov pada logi keempat Laskar pelangi, maka di novel Cinta di Dalam Gelas-lah jawabannya. Novel ini adalah logi kedua dari dwilogi Padang Bulan (2010). Nama lain Maryamah ternyata adalah Enong, seorang anak yatim penambang timah, di mana kemudian dia menjadi perempuan pertama penambang timah di Belitong. Di dalam Padang Bulan sedikit-banyak diceritakan kisah Maryamah, meski porsinya tidak banyak, kalah dengan porsi kisah Ikal, yang mengejar-ngejar cinta sejatinya, A Ling.

Nah, pada novel Cinta di Dalam Gelas-lah Maryamah menjadi play maker. Jika dalam novel Padang Bulan Maryamah menjadi penambang perempuan pertama, sedang di novel ini dia menjadi perempuan pertama pula yang bertanding catur di perayaan 17 Agustus di Belitong.

Permainan catur ialah hal penting di Belitong. Permainan ini telah mentradisi dan bisa mengangkat drajat seseorang apabila menjadi juara, terutama di kejuaraan 17 Agustus-an. Untuk itulah Maryamah memutuskan ikut pertandingan catur pada 17 Agustus kelak. Apa sesungguhnya motivasi dia ingin ikut perlombaan ini, padahal seumur-umur dia belum pernah menyentuh sekalipun bidak-bidak catur?

Maryamah ternyata ingin mengalahkan kepongahan mantan suaminya, Matarom, yang jago dalam bermain catur. Dia sakit hati pada Matarom yang seringkali berlaku kasar sejak dia menikah dengannya. Untuk itulah dia ingin memberi pelajaran padanya. Keinginan bermain catur kemudian dia utarakan pada Ikal. Awalnya Ikal bingung, bagaimana cara mengajari orang catur yang belum sekalipun bermain catur. Padahal mimpinya adalah mengalahkan sang jagoan catur tanah belitong, Matarom, yang telah menjadi rezim.

Aha, Ikal ingat dengan temannya, Ninochka Stronovsky, perempuan grandmaster dunia. Ikal kemudian mengajari Maryamah sesuai petunjuk Ninochka via internet. Awalnya sulit, tapi lambat laun Maryamah ternyata dapat menyerap dengan cepat. Walhasil, dia menjadi mahir, dan siap mengikuti perlombaan. Banyak orang mencibir dan menghalangi Maryamah untuk mengikuti lomba catur. Pasalnya, lomba catur adalah hal yang tabu di tanah Belitong. Seumur-umur tidak ada perempuan yang bermain catur, terlebih ikut perlombaan. Tapi, Maryamah tidak bergeming. Dia terus maju.

Dalam pertandingan, satu persatu dilahapnya lawan-lawan Maryamah. Di final, ia berhasil mengalahkan Matarom. Tuntas sudah misi Maryamah untuk mempermalukan Matarom, mantan suaminya, di khalayak umum. Tidak hanya itu, kemenangan Maryamah sejatinya kemenangan kaum perempuan dalam mendobrak tradisi patriarki yang masih sangat kental di tanah belitong.

Lewat permainan catur Maryamah berhasil mengangkat harkat dan martabatnya sebagai perempuan yang sejak remaja menjadi bulan-bulanan kaum laki-laki. Karakter dirinya terefleksikan dalam permainan caturnya, sebagaimana yang dikatakan Andrea, “…barangkali penderitaan dan tanggung jawab besar yang merundung Maryamah sejak kecil, serta sebuah perkawinan yang menyiksa, telah membentuk dirinya menjadi seorang survivor yang tangguh dan defender yang natural. Semua itu kemudian terefleksi dalam permainan caturnya. Jika ia melindungi rajanya—sebagaimana ia melindungi diri, ibu dan adik-adiknya—ia takkan pernah bisa tersentuh.”

Cinta di Dalam Gelas mengandung pesan yang sangat dalam dan berharga. Sungguh insipratif. Patut dibaca oleh siapa pun.[]

M. Iqbal Dawami, penikmat teh, gogodoh, dan sastra.

lintasberita

Lanjut Baca

Digital Fortress - Dan Brown

Image hosted by Photobucket.com

Digital Fortress (Benteng Digital)
Dan Brown
PT Serambi Ilmu Semesta
Edisi Soft Cover
Bahasa
567 halaman


‘Quis custodiet ipsos custodes’
(siapa yang akan mengawasi sang pengawas)


Sepertinya Digital Fortress atau Benteng Digital adalah novel ketiga Dan Brown yang telah diterjemahkan oleh Serambi, juga merupakan novel ketiga Dan brown yang saya miliki tetapi justeru yang pertama kali saya baca. Aneh rasanya apabila menyebut nama Dan Brown tanpa mengulas sedikit tentang The Da Vinci Code, Ia adalah penulis novel yang telah menelurkan sebuah novel fenomenal The Da Vinci Code dan telah dinobatkan sebagai penulis buku terlaris abad ini. Bahkan novel fenomenal itu pun telah di filmkan dengan Tom Hanks dan si Cantik Audrey Tatou sebagai leading actors nya. Untuk filmnya tentu saja saya sudah menontonnya di 21.


Tidak jauh berbeda dengan novel terdahulunya, kali ini lagi-lagi Dan Brown banyak bermain dengan sandi, kode, atau ilmu kriptografi. Dengan alur yang sederhana, lamban, rumit, detil dan sedikit menegangkan, novel ini diakhiri dengan multiple klimaks, ketegangan yang berulang. Rupanya itu sudah menjadi ciri khas dari Brown.


Digital Fortress mempunyai seorang tokoh cantik bak malaikat dan genius, Susan Fletcher, kegeniusannya menjadikannya sebagai kepala kriptogafer di NSA, sebuah lembaga rahasia di US. Tetapi kegeniusannya justeru mengantarkan Susan pada sebuah konspirasi terbesar dan berbahaya. Sebuah kode yang diciptakan oleh seorang kriptogafer Jepang yang memiliki dendam terhadap US, telah memporak poranda sistem keamanan US. Kode pamungkas, kuat, berbahaya dan tak terpecahkan harus dihadapi oleh Susan, demi keamanan negara tentunya, walaupun nyawa sang kekasih menjadi taruhannya.


Buku ini boleh juga, sedikit mengajarkan saya bagaimana berbahasa sandi. Jadi selain menghibur, sedikit ilmu kriptografi bisa kita peroleh. Apalagi Dan Brown sepertinya sengaja dengan begitu saja menyertakan sebuah kode sandi angka di halaman belakang buku ini, tertarik memecahkannya? Baca saja, tapi kalau saya, belum tertarik, kecuali ada hadiah gratis novel Dan Brown seumur hidup =p

Image hosted by Photobucket.com
lintasberita

Lanjut Baca
 
Copyright (c) 2010 Buku Bagus by Dunia Belajar